24.

476 31 11
                                    

Selesai membaca dimohon untuk membaca tulisan author dibawah🙏🏻

.

.

.

"yeoboseyo, sayang aku sudah di restoran."

"Langsung saja naik kelantai dua, tempat pertama kali kita makan malam bersama Presiden. Aku menunggu Hyung didekat tangga."

Panggilan yang berdurasi singkat pun tertutup, Namjoon dengan cemas menunggu sang tunangan.

"Sayang?"

"Hyung!"

Namjoon memeluk Seokjin dengan erat, Seokjin meraih wajah Namjoon dan mencium sekilas bibirnya. Namjoon mengalungkan tangannya ke leher Seokjin, dan sang dominan memegang pinggang Namjoon.

"So pretty, my sweet heart." Mata Seokjin menatap berbinar Namjoon yang mengenakan kemeja putih dengan jas dan dasi hitam panjang, poni menutupi dahinya.

"Thank you, Hyung."

"Kajja kita ke presiden meminta ijin pada beliau agar aku bisa berkencan denganmu sayang."

"Hmm!"

Seokjin merangkul pinggang Namjoon, sang empu hanya berjalan dalam diam. Diam-diam dia mengagumi Seokjin yang selalu tampil menawan dan tampan. Kemeja hitam dan kaca mata ber-frame hitam membingkai wajah tegasnya.

"Permisi?"

"Oh, Seokjin-ssi? Ada apa ya kemari?" Ucapan Presiden membuat keempat CEO tersebut terkejut.

"Apakah saya bisa membawa Namjoon untuk makan malam berdua di suatu tempat, Saya tahu bahwa ini sudah diluar jam kerja Namjoon." Tanya Seokjin dengan pelan namun tegas.

"Ah, boleh saja. Saya yang mengajaknya tadi, betul kata Seokjin ini sudah diluar jam kerja Namjoon. Seharusnya jadwal Namjoon selesai tadi sore, tapi saya ada kepentingan."

"Kamsahabnida Presiden, kalau begitu saya pamit undur bersama Namjoon." Mereka berdua pun membungkukkan badan dan lantas pergi dari sana.

"Aku sungguh terkejut Seokjin dan Namjoon-ie sekarang dekat, padahal dulu mereka sering bertengkar ketika di agensi." Taemin sungguh terkejut dengan perubahan Seokjin, apakah mereka menjadi sahabat karena Namjoon mengundurkan diri dari agensi.

"Wow, ternyata bisa ribut juga mereka berdua." Suho terkekeh mendengar penuturan Taemin.

"Pasti mereka sekarang berteman, seperti itulah pertemanan anak laki-laki jaman sekarang."

"Aniyo, itu bukan pertemanan tapi ada sesuatu di antara mereka berdua." Ucap datar Jackson, ia merasa yakin jika mereka berdua memiliki hubungan.

"Ah, itu hanya pertemanan saja, Jackson-ssi. Hiraukan saja mereka berdua." Kim Namwoo mencoba mengalihkan pembicaraan tentang anaknya dan menantunya.

"Namwoo-nim, saya tahu seseorang yang memiliki hubungan. Terlihat di mata keduanya saling mencintai apalagi Seokjin yang terlihat posesif, merangkul pinggang Namjoon. Mana ada pertemanan seperti itu. Karena saya penyuka hubungan sejenis, saya tahu gerak-gerik Seokjin."

"Jackson-ssi, anda terlalu serius untuk masalah ini. Sepertinya anda menyukai Namjoon." Canda Suho dan membuat Jackson menatap tajam Suho.

"Mari kita lanjutkan perbincangan kita mengenai, wajib militer untuk artis." Presiden hanya tutup mulut karena ini masalah pribadi Namjoon jadi ia tak bisa membeberkan.

He is Perfect | END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang