2

607 51 4
                                    

📍Cyber Hanyang University

Namjoon tiba di kampusnya. Dia berlari dengan cepat karena Jungkook bilang Dosen Lee sudah masuk ke kelas. Gedung jurusan Bisnis itu agak jauh dari parkiran dan belum lagi koridor nya sepi sekali. Itu menandakan mata kuliah sedang berlangsung.

"Hah~ hah~ Bisa mati aku terlambat ikut kuis." Namjoon hampir sampai di kelasnya.

Namjoon sampai di depan pintu kelasnya, perlahan demi perlahan dia membuka pintu itu. Ternyata penghuni disana sedang bermain dan ada yang tidur.

"Joon!"

"Ah, kamchagiya! Yak, katanya sudah mulai kuis nya."

"Hehe, mian lagian kau kenapa sih tiba-tiba pergi dari agensi?" Jungkook mengekori Namjoon lalu duduk disebelahnya.

"Hm, anieyo." Wajah Namjoon berubah muram.

Jungkook menyadari hal itu, pasti Namjoon masih sensitif dengan hal itu. Siapa yang tidak terkejut, tiba-tiba dijodohkan dengan sahabat CEO tersebut.

'sret'

Jungkook menyodorkan kotak makan berisi bibimbap. "Makanlah, pasti kau lapar."

"Eum, gomawo Kook-ie." Namjoon menyantapnya dengan lahap. "Kook-ie~"

"Ne, waeyo?"

"Sebenarnya aku dijodohkan dengan sahabat Abeoji."

Jungkook berpura-pura terkejut dengan hal itu. "Jinjja?! Wah, masih ada tradisi perjodohan di jaman sekarang ya. Hm, lalu kau bagaimana?"

"Mollayo~" Mata Namjoon berkaca-kaca dan bibirnya melengkung ke bawah.

Jungkook merengkuh tubuh Namjoon, dielus-elus kepala Namjoon. "Joon-ie, sebenarnya aku tak tahu harus berkata apa. Jeongmal molla. Kupikir pasti ini demi kebahagiaan uri adeul Sajangnim."

"Geunde, bisa saja kan kalau berhubungan bisnis. Di jaman sekarang kan banyak yang bersaing Kook-ie." Namjoon menatap Jungkook dengan penuh air mata.

"Percayalah kepada Sajangnim, Joon. Kalau dilihat-lihat Agensi milik Sajangnim sedang dimasa puncaknya, kau ingatkan banyak yang ingin membeli saham tapi Sajangnim menolaknya."

"Ne, ara Kook-ie. Tapi kalo calonku nanti jahat bagaimana?"

"Hehe~" Jungkook menyeringai.

"Wae?!" Namjoon merasakan hawa berbeda dari Jungkook.

"Aniyo Joon-ie. Aku berpikir kenapa kau tak menggunakan Taekwondo mu itu. Patahkan saja tulangnya biar kapok calonmu."

Namjoon mengangguk setuju. "Boleh juga, hehe."

-He is Perfect-

'Tap-tap'

'Dug'

'Srek'

Namjoon dan Jungkook sedang berduel Taekwondo. Duel ini berjalan seimbang. Mereka berdua dijuluki Dua Harimau Putih, karena terkenal dengan keganasannya saat bertanding dan juga selalu membawa mendali emas.

Mereka berdua membungkukkan badan, tanda penghormatan karena telah bertanding atau berduel.

"Hah, lelah juga. Kau masih kuat juga Kook-ie, padahal sudah lama kau tak terjun ke dunia Taekwondo." Namjoon mengambil botol air dingin dan menempelkan pada pipi Jungkook.

"Aduh dingin." Jungkook mengelus pipi nya. "Pastinya si Hwanggeum Maknae tak terkalahkan dan serba bisa. Kau tau itu kan?"

"Ne, nan arra." Namjoon mengusak gemas rambut Jungkook. "Hm, besok pertandingan final apakah aku bisa?"

He is Perfect | END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang