21+
Seorang detektif menyamar menjadi pelayan di sebuah Mansion besar milik Mafia terkenal yang sangat kejam, ia berani mengambil resiko datang kesana karena ingin menyelidiki kasus pembunuhan Perdana menteri yang melibatkan Pemerintah dan keluarga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keesokan harinya Zhanghao memutuskan untuk menghindari Hanbin dan tidak mau berurusan dengan pria itu, ia hanya ingin fokus pada tujuan awalnya datang ke Mansion Bhaguelle.
Awalnya semua berjalan lancar karena setiap pagi sampai sore Hanbin tidak pernah ada di Mansion, dan jika tidak sengaja berpapasan dengan Tuan muda tersebut, Zhanghao langsung bersikap seolah tidak melihat pria itu.
Ketika makan malam berlangsung Zhanghao akan menyibukkan dirinya untuk melayani Jiwoong, dan saat jam kerja berakhir ia akan mengunci diri di dalam kamar.
Siang ini, Jiwoong memberitahu Matthew jika dia akan pergi ke Adelaide untuk beberapa hari ke depan, ada urusan bisnis yang tidak bisa di wakilkan oleh Hanbin atau kerabat lainnya, dengan begitu Jiwoong harus pergi sendirian untuk kepentingan tersebut.
"Untuk sementara waktu pekerjaanmu akan ku ubah karena Tuan Jiwoong tidak ada di Mansion," ini suaranya Matthew.
"Baiklah, katakan saja," balas Zhanghao.
"Kau akan tetap menjadi pelayan pribadi tapi selama beberapa hari ke depan Tuan mu adalah~" Matthew sedikit memberi jeda pada ucapannya, "~Tuan muda Hanbin"
Detik itu juga Zhanghao terkejut.
Hanbin? yang benar saja! selama ini ia berusaha untuk menghindari pria itu! pria menyebalkan yang selalu melakukan semua hal sesuka hati, tapi kenapa Matthew malah mendekatkannya dengan Hanbin! ini tidak masuk akal.
"Apa aku boleh menolaknya? kau boleh menempatkanku dimana saja asal tidak dengan Tuan muda!" pinta Zhanghao dengan wajah panik.
Matthew menggeleng pelan, "tidak bisa, lagi pula yang memutuskan kau harus melayani Tuan muda bukan aku"
"Lalu siapa?" tanya Zhanghao.
"Tentu saja aku," ucap Hanbin yang berdiri di ambang pintu, pria itu tersenyum sambil melipat tangannya di dada.
Zhanghao menoleh lalu menghela nafasnya panjang, "oh astaga, ini akan menjadi hari yang sangat panjang"
***
Hari pertama menjadi pelayan pribadinya Hanbin, Zhanghao merasa seperti sedang dikerjai, bagaimana tidak? Hanbin terus meminta Zhanghao untuk datang ke kamarnya, membawakan buah potong, makan siang, kopi panas, kopi dingin, menyiapkan senapan untuk latihan menembak, dan sebagainya.
Seingatnya Jiwoong tidak pernah meminta sebanyak itu, paling tidak hanya menyiapkan pakaian, bak air panas dan alat makan, itupun masih dibantu oleh Matthew atau pelayan lain.
