21+
Seorang detektif menyamar menjadi pelayan di sebuah Mansion besar milik Mafia terkenal yang sangat kejam, ia berani mengambil resiko datang kesana karena ingin menyelidiki kasus pembunuhan Perdana menteri yang melibatkan Pemerintah dan keluarga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kemarin malam aku meretas CCTV dan sistem keamanan Mansion Bhaguelle," kata Seunghwan sambil memperlihatkan sesuatu di layar monitor, "aku langsung mengecek cctv di malam pembunuhan"
Zhanghao yang duduk di sebelah Seunghwan agak terkejut mendengarnya, "apa kau bilang!? kau meretas sistem keamanan Mansion Bhaguelle!?"
Seunghwan tersenyum bangga, "iya, dan aku berhasil menormalkan sistemnya sebelum penjaga di ruang cctv sadar"
Mendengar hal itu Zhanghao langsung mengigit bibir bawahnya, ia khawatir seunghwan melihatnya keluar masuk ke kamar Hanbin di malam hari, tapi sepertinya Seunghwan sendiri belum tahu dimana letak cctv yang terhubung dengan lorong yang menuju kamar Hanbin.
"Lalu, apa yang kau temukan? bukannya lokasi pembunuhan ada di Penthousenya Perdana menteri?" tanya Zhanghao.
"Sepertinya kau masih harus banyak belajar," kata Seunghwan tanpa melirik Zhanghao, "kau masih ingat Hanbin dan Lijeong ikut ke acara makan malam bersama Perdana menteri?"
"Iya," Zhanghao mengangguk pelan, "aku yang memberitahu informasi itu padamu bukan?"
"Itu benar, dan aku sudah mengecek cctv di depan pintu masuk Mansion Bhaguelle, aku melihat Hanbin keluar pukul lima sore dengan kemeja berwarna emas dan jas hitam, lalu dia kembali pukul sembilan malam sendirian," seunghwan menjelaskan.
"Jadi dia sudah terbukti tidak terlibat?" tanya Zhanghao sambil menatap cemas.
"Aku belum selesai," kata Seunghwan lagi, "sekitar pukul satu malam Hanbin keluar dari Mansion dengan tergesa-gesa, dia bahkan pergi sendirian menggunakan mobil pribadi tanpa seorang supir"
Zhanghao mendengarkan.
"Dan kau tahu apa yang selanjutnya ku temukan di cctv?" Seunghwan menyeringai, "tepat pukul empat pagi, Hanbin kembali ke Mansion Bhaguelle dengan kondisi baju yang sudah dipenuhi oleh darah"
Tubuh Zhanghao lemas.
"Kalau saja aku bisa meretas CCTV yang ada di Penthousenya Perdana menteri, mungkin kasus ini sudah selesai tanpa harus ditutup secara misterius," sambung Seunghwan.
"Jadi, kita sudah dapat buktinya sekarang?" Zhanghao menatap kosong, ia masih belum percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.
"Ini bisa jadi bukti yang kuat karena waktu kematian Perdana menteri adalah sekitar pukul dua sampai tiga pagi, dan saat itu Hanbin tidak ada di Mansion Bhaguelle!" Seunghwan menyandarkan punggungnya ke kursi, dia kelihatan senang.
