"Senjata api mempunyai pembidik depan dan belakang, jadi ketika kau akan membidik senapan, posisi titik pembidik depan harus berada di tengah di antara dua titik pembidik belakang," Hanbin menjelaskan sambil memperbaiki posisi tangan Zhanghao yang sedang memegang senjata api.
Siang ini Hanbin mengajak Zhanghao pergi ke tempat latihan menembak, pria itu ingin mengajarkan cara menggunakan senjata api pada kekasihnya sebagai bentuk perlindungan diri ketika dalam keadaan darurat.
Zhanghao kelihatan serius, ia menutup satu matanya sambil mensejajarkan posisi bidikannya dengan target yang berada jauh di depan.
"Setelah itu kau harus berkonsentrasi, karena bidikan mu bisa meleset jika sedikit saja konsentrasimu terganggu," sambung Hanbin.
"Oke!" Zhanghao menaruh telunjuknya di depan pelatuk, "apa sekarang aku sudah boleh membidik?"
Hanbin menggeleng pelan, "kau tidak boleh menaruh jarimu di depan pelatuk selama kau masih ragu, karena itu sangat berbahaya"
"Baiklah," ucap Zhanghao.
"Sekarang fokuskan matamu pada ujung bidikan dan sejajarkan dengan target yang ada di depan," perintah Hanbin.
Zhanghao mengikuti semua yang di perintahkan Hanbin, konsentrasinya fokus pada target yang berada 6 meter di depan.
Detik berikutnya ia meloloskan satu peluru, dan bidikannya meleset karena tidak mengenai target.
Melihat hal itu Zhanghao langsung memajukan bibirnya sambil menatap kecewa, "ini pasti karena angin! pelurunya jadi meleset!"
Hanbin tidak bisa menyembunyikan senyumnya, mereka ada didalam ruangan jadi mana mungkin ada angin yang lewat? ada-ada saja Zhanghao ini.
"Kalau begitu aku akan membantumu meluruskan bidikan," Hanbin yang berada di belakang Zhanghao langsung menggerakkan tangannya ke depan, lalu membantu kekasihnya mengarahkan senjata api.
Pria tampan itu menaruh dagunya di pundak Zhanghao, "luruskan kedua ujung bidikan, dan fokus pada target yang ada di depan"
Zhanghao mengangguk cepat sambil memperagakan apa yang baru saja Hanbin jelaskan, "sudah, kali ini aku sangat yakin!"
"Baik, aku akan menghitung mundur," Hanbin ikut memfokuskan matanya pada target yang ada di depan sana, "tiga, dua, sa-tu!"
Bertepatan dengan hitungan mundur terakhir, Zhanghao menarik pelatuknya dengan percaya diri, peluru itu meluncur dengan cepat sampai menembus papan target yang ada di depan sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MAFIA | BINHAO
Fanfiction21+ Seorang detektif menyamar menjadi pelayan di sebuah Mansion besar milik Mafia terkenal yang sangat kejam, ia berani mengambil resiko datang kesana karena ingin menyelidiki kasus pembunuhan Perdana menteri yang melibatkan Pemerintah dan keluarga...