21+
Seorang detektif menyamar menjadi pelayan di sebuah Mansion besar milik Mafia terkenal yang sangat kejam, ia berani mengambil resiko datang kesana karena ingin menyelidiki kasus pembunuhan Perdana menteri yang melibatkan Pemerintah dan keluarga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hanbin menatap dokumen penting yang berisi nama-nama tahanan juga masa hukuman yang mereka jalani, saat ini dia sedang berada di Hell Gate untuk kunjungan rutin yang selalu di lakukan setiap akhir bulan.
Hell Gate adalah penjara khusus mafia yang di dirikan oleh mendiang Kakeknya Hanbin atau Adam Bhaguelle 30 tahun lalu, penjara mafia mempunyai hukum tersendiri dan semuanya tidak masuk akal.
Mafia memang dikenal sebagai sosok yang kejam dan tidak kenal ampun, mereka juga ditakuti karena banyak yang mempunyai daerah kekuasaan.
Seorang mafia yang pernah menjalani masa hukuman di Hell gate pernah berkata jika penjara itu lebih mirip neraka, yah~ penjara dengan tingkat keamanan super ketat itu mempunyai ribuan tahanan mafia yang sangat kejam.
Dan parahnya, mereka dibebaskan untuk saling membunuh didalam sana, tidak hanya itu~ Mafia yang namanya besar dan punya banyak uang bisa membeli kekuasaan dan memperbudak mafia lain di dalam penjara.
"Kenapa orang ini belum dilaporkan mati padahal jam eksekusinya sudah terlewat?" tanya Hanbin pada Peter, sipir penjara Hell Gate.
Peter melirik nama tahanan yang dimaksud Hanbin, lalu tersenyum sambil membayangkan sesuatu, "aku mengampuninya dari hukuman mati, dia masih layak untuk bertahan hidup"
Mendengar hal itu Hanbin langsung menoleh karena bingung, seingatnya Peter adalah orang yang tidak pernah mengampuni para tahanan.
"Kau pasti bercanda!" Hanbin masih tidak percaya, "orang ini membunuh keluarga Bonagard, mafia paling berpengaruh di Meksiko, menyelundupkan lima puluh kilogram kokain ilegal di dalam kapal pesiar, dan menipu banyak orang dengan cara mengganti identitasnya!"
"Hebat bukan? padahal tubuhnya mungil dan tangannya sangat halus, tapi dia bisa melakukan semua hal keji itu," Peter tertawa di akhir kalimatnya.
"Lantas apa yang membuatmu mengampuni hukuman matinya!? kau bukan orang seperti itu setahuku!" Hanbin penasaran.
"Saat di ruang eksekusi dia melucuti semua pakaiannya, lalu meminta semua orang untuk mendekat," Peter bercerita, "dan kalau boleh jujur, aku belum pernah melihat tubuh seindah itu"
"Apa kau bilang?"
"Aku membebaskannya dari hukuman mati karena wajahnya terlalu cantik, dan tubuhnya benar-benar indah seperti patung pahatan," jelas Peter terakhir.
"Rupanya kau lebih tidak masuk akal dari pada hukum yang ada disini," Hanbin melempar dokumen tersebut ke sembarang arah, "kalau begitu kumpulkan semua tahanan dan beritahu mereka jika pesta akan segera di mulai!"
"Baik, kali ini berapa menit pestanya?"
Hanbin sedikit berpikir, "lima menit, orang pertama yang berhasil membunuh akan di kurangi masa tahanannya sebanyak lima tahun"
