"Siapkan aula eksekusi!" perintah Vuldabar pada pengawal pribadinya, "hari ini kita akan menangkap tikus-tikus kecil yang berani masuk ke Mansion!" sambungnya.
Mendengar hal itu seluruh pengawal pribadinya Vuldabar bergerak mengikuti apa yang baru saja diperintahkan oleh Tuannya, ada yang sibuk menghubungi rekan-rekannya di setiap sudut Mansion, ada juga yang pergi lebih dulu untuk menyiapkan aula eksekusi, sisanya mengumpulkan seluruh pelayan yang ada di Mansion Bhaguelle untuk di periksa satu per satu.
Disisi lain keluarga Horton yang tertarik dengan pertunjukan eksekusi langsung mengikuti Vuldabar yang sudah lebih dulu beranjak dari ruang makan, Mafia dengan julukan Big Boss itu pergi ke gudang senjata untuk memilih senjata apa saja yang nantinya akan digunakan untuk mengeksekusi.
Sementara beberapa pelayan yang berada dibelakang, mereka berbondong-bondong mengangkat tubuh Matthew untuk di pindahkan ke tungku pembakaran, itu adalah bangunan kecil di belakang Mansion yang biasa dipakai untuk membakar kayu, daun kering, barang-barang tidak terpakai, dan senjata atau alat yang pernah digunakan untuk menghabisi seseorang.
"Kau mau kemana?" tanya Hanbin sambil menahan tangan Zhanghao, pria manis itu hendak mengejar para pelayan yang membawa Matthew.
"M-Matthew," ucap Zhanghao dengan suara gemetar, "para pelayan mau membawanya kemana?"
"Kalau tidak dibuang sepertinya akan dibakar," jawab Hanbin.
"APAA!?" Zhanghao menatap wajah kekasihnya dengan ekspresi terkejut, "kenapa Ayahmu tega sekali!? apa kau tidak tahu betapa loyal dan setianya Matthew pada keluarga ini!?"
Hanbin tersenyum tipis, "kalau dia sungguh setia, tidak mungkin dia memanfaatkan Jiwoong untuk mendapatkan informasi keluarga ini lalu mengirimnya pada Hakim yang pernah menuntut Ayahku beberapa tahun lalu"
Zhanghao terdiam.
"Di dunia mafia yang kejam ini, kau tidak boleh percaya begitu saja pada orang yang kelihatannya setia," sambung Hanbin.
"Tapi, apa Ayahmu harus setega itu pada semua orang? bahkan padamu saja dia selalu bersikap kasar dan seenaknya," mata Zhanghao mulai berkaca-kaca.
"Itu adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang Mafia, terutama pada penghianat," tangan Hanbin bergerak memainkan Lighter yang sebelumnya dia ambil dari saku celana, "keluargaku tidak suka di khianati, dan pertunjukan tadi hanyalah sebagian kecil dari gertakan yang Ayahku buat untuk menakuti para penghianat, yang masih bersembunyi dibalik topengnya"
Hening.
Zhanghao jadi teringat tentang indentitas asli dirinya dan Seunghwan, apa mereka berdua akan bernasib sama seperti Matthew? atau masih ada jalan keluar untuk kabur dari Mansion ini?
"Ayo!" Hanbin menarik lembut tangan Zhanghao, "kita keluar untuk menjernihkan pikiran!" ajaknya.
"H-hanbin," Zhanghao melepaskan tangan Hanbin, "kepalaku sedikit pusing, bagaimana kalau kita tunda kencan hari ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MAFIA | BINHAO
Fanfiction21+ Seorang detektif menyamar menjadi pelayan di sebuah Mansion besar milik Mafia terkenal yang sangat kejam, ia berani mengambil resiko datang kesana karena ingin menyelidiki kasus pembunuhan Perdana menteri yang melibatkan Pemerintah dan keluarga...