Keesokan harinya.
Hanbin berjalan mendekati Zhanghao yang sedang menata meja makan, pagi ini ia agak sibuk karena harus menyiapkan sarapan untuk lima orang sekaligus.
Sambil membawa gelas kopi Hanbin mengecup sekilas pipi Zhanghao, "selamat pagi," ucapnya diakhiri dengan senyuman, lalu duduk di salah satu kursi.
Zhanghao melirik Hanbin sebentar, "tadinya aku mau membangunkanmu setelah sarapannya siap"
"Kenapa juga kau harus membangunkannya setelah sarapannya siap? memangnya dia siapa!?" ini suaranya Matthew, pria itu datang sambil meletakkan buah potong di atas meja.
"Matthew~" panggil Zhanghao sambil menatap cemas, "aku tahu kau belum bisa menerima kehadiran Hanbin dan yang lainnya, tapi aku berani jamin kalau tujuan mereka datang kesini bukan untuk balas dendam"
"Aku tidak peduli!" Matthew mendudukan dirinya di kursi meja makan, "aku hanya tidak ingin melihat mereka berkeliaran di penginapan, kau tau sendiri bukan kalau mereka itu mafia? bagaimana jika ada pengunjung yang merasa risih?"
Hanbin terdiam.
Zhanghao menghela nafasnya panjang, "kalau begitu mulai hari ini Hanbin, Jiwoong dan Ricky akan tinggal di Apartemenku, bagaimana?"
"Keberatan!" Jiwoong berbicara sambil berjalan memasuki ruang makan, "aku akan menginap disini"
"Aku akan menginap di Hotel lain," sambung Ricky yang berada di belakang Jiwoong, "sebenarnya aku punya urusan bisnis dan lokasi kantornya cukup jauh dari sini, jadi untuk beberapa hari ke depan aku akan menginap di Hotel yang dekat dengan kantor tersebut"
Matthew bangkit dari kursinya, "Zhanghao, tolong beritahu pria yang mengenakan piyama untuk mencari penginapan lain!"
Jiwoong memperhatikan pakaian yang di kenakan oleh orang-orang di sekitarnya, ternyata hanya dia yang masih mengenakan piyama, jadi sudah jelas kalau pria yang di maksud Matthew adalah dirinya.
"Kenapa aku harus mencari penginapan lain? tadi aku sudah bertanya pada staff yang menjaga di depan kalau disini ada tiga kamar kosong yang masih tersedia," Jiwoong menatap heran.
Matthew menatap sinis, "disini aku yang menentukan siapa saja yang boleh menginap, jadi kemasi barangmu dan segera pergi sebelum aku yang menendangmu keluar!"
Hening.
Tiba-tiba dari arah pintu Gyuvin masuk sambil mengigit buah apel, pria itu agak bingung karena suasana di ruang makan sangat hening dan terasa canggung.
"Kenapa kalian semua diam?" tanya Gyuvin.
"Gyuvin? ada apa?" tanya Zhanghao.
"Aku hanya mau memberitahu jika Joker ingin menemui Matthew, katanya ada yang harus dibicarakan," jawab Gyuvin.
Mendengar hal tersebut, Matthew bergegas pergi sambil menarik tubuh Gyuvin, dan sekarang hanya tersisa Zhanghao, Hanbin, Jiwoong dan Ricky yang ada di meja makan.
Jiwoong dan Ricky duduk di kursinya, begitu juga dengan Zhanghao yang memilih tempat di sebelah Hanbin.
"Joker?" Hanbin merasa tidak asing dengan nama itu, "apa dia Mafia yang selalu menggunakan make up untuk menutupi wajahnya?"
Zhanghao mengangguk pelan sambil mengunyah sarapannya, "kau kenal orang itu? dia cukup populer di sekitar sini"
"Joker?" Jiwoong menatap heran, "bukannya itu adalah nama dari karakter film yang terkenal?"
Ricky terkekeh pelan mendengarnya.
"Itu benar, tapi Joker yang dimaksud Gyuvin adalah seorang pria yang akhir-akhir ini selalu datang untuk menawarkan sejumlah uang, entah kenapa dia ingin sekali membeli penginapan ini," jelas Zhanghao.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MAFIA | BINHAO
Fanfiction21+ Seorang detektif menyamar menjadi pelayan di sebuah Mansion besar milik Mafia terkenal yang sangat kejam, ia berani mengambil resiko datang kesana karena ingin menyelidiki kasus pembunuhan Perdana menteri yang melibatkan Pemerintah dan keluarga...