"Kau yakin tidak salah dengar?" ini suaranya Seunghwan, seperti biasa dia sedang mengobrol bersama Zhanghao di dalam mobil.
"Aku mendengarnya sendiri dari mulut Lijeong, satu hari sebelum mendiang Perdana menteri ditemukan meninggal, Hanbin, Lijeong dan beberapa pejabat mengadakan makan malam di salah satu Fine dining," jelas Zhanghao.
Seunghwan menghela nafas sambil menyandarkan punggungnya ke jok mobil, "ada keperluan apa putra keluarga Bhaguelle bertemu dengan Perdana menteri? mereka bahkan dikenal sebagai keluarga yang tidak taat hukum"
"Memangnya saat itu polisi tidak mengintrogasi Hanbin dan Lijeong?" tanya Zhanghao penasaran.
Seunghwan tersenyum tipis, "polisi atau hukum negara tidak bisa mengadili keluarga mafia, hanya Hell gate lah yang boleh menghukum mereka, tapi masalahnya keluarga Bhaguelle lah yang mendirikan penjara mafia atau yang kita kenal sebagai Hell Gate"
"Kenapa negara ini bisa mempunyai dua hukum yang berbeda? Hell gate jelas bukan hukum yang adil untuk para bedebah itu!" Zhanghao sedikit meninggikan suaranya karena kesal.
"Aku juga tidak mengerti, tapi Hell gate sudah ada sejak tiga puluh tahun lalu, tepatnya ketika mendiang Adam Bhaguelle masih hidup, dia adalah kakek dari Hanbin, Jiwoong dan Lijeong," sambung Seunghwan.
"Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Zhanghao, "apa kita langsung saja mengirim surat penangkapan ke Mansion Bhaguelle!?"
"Sudah ku bilang, mereka adalah keluarga yang tidak taat hukum dan hanya Hell gate lah yang bisa mengadili mereka," seunghwan mengingatkan.
"Bagaimana jika aku menemukan sebuah bukti? apa mereka bisa di adili oleh hukum negara?" Zhanghao menatap serius.
Seunghwan menggeleng pelan, "sejujurnya aku lebih suka para mafia itu di adili di hell gate, karena hell gate adalah penegak hukum paling tidak masuk akal yang ada di dunia ini, yang terpenting adalah kau bisa menemukan beberapa bukti"
"Kalau memang itu yang bisa di lakukan untuk mengadili para bedebah di Mansion Bhaguelle, aku akan melakukan segala cara untuk mendapatkan sebuah bukti!" Zhanghao merapihkan rambutnya, lalu membuka pintu mobil, "aku akan menghubungimu lagi nanti"
"Tunggu sebentar!" Seunghwan mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya, "ini adalah alat pelacak"
Mata Zhanghao menatap benda kecil yang berada di telunjuknya Seunghwan, "kau mau aku menaruhnya dimana?"
"Di pakaian Hanbin," jawab Seunghwan.
"KAU GILA!?"
"Yasudah terserah kau mau menaruhnya dimana, yang terpenting alat Ini bisa digunakan ketika Hanbin pergi ke suatu tempat," jelas Seunghwan, "kalau begitu aku duluan!"
"YA! LEE SEUNGHWAN! AKU BELUM SELESAI BICARA!" teriak Zhanghao sambil menatap kesal pada mobil seunghwan yang sudah melaju.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MAFIA | BINHAO
Fanfiction21+ Seorang detektif menyamar menjadi pelayan di sebuah Mansion besar milik Mafia terkenal yang sangat kejam, ia berani mengambil resiko datang kesana karena ingin menyelidiki kasus pembunuhan Perdana menteri yang melibatkan Pemerintah dan keluarga...