21+
Seorang detektif menyamar menjadi pelayan di sebuah Mansion besar milik Mafia terkenal yang sangat kejam, ia berani mengambil resiko datang kesana karena ingin menyelidiki kasus pembunuhan Perdana menteri yang melibatkan Pemerintah dan keluarga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku tidak tahu kau suka membaca koran"
Itu adalah suaranya Lijeong atau Luxemburg San Bhaguelle, penyanyi terkenal yang merupakan putra kedua dari keluarga Bhaguelle tersebut, berdiri di depan meja kerjanya Hanbin sambil melirik koran baru yang menampilkan wajahnya di halaman pertama.
Seusai Tour konsernya yang berlangsung di California, Luxe terciduk pergi kencan dengan seseorang, begitulah judul beritanya.
Hanbin menurunkan kacamata sambil melirik kakak keduanya, "apa ini semacam kencan rahasia seperti kebanyakan selebriti?"
Lijeong terkekeh mendengar ucapan adik bungsunya, ternyata Hanbin sudah membaca berita kencan tersebut.
"Entahlah karena wartawan sudah mengangkatnya ke media, jelas bukan rahasia lagi," jawab Lijeong.
"Jadi, apa ke depannya kau akan mengenalkan dia ke publik? atau keluargamu dulu, mungkin?" tanya Hanbin lagi.
"Aku belum memikirkannya sejauh itu, lagi pula dia masih sembilan belas tahun," balas Lijeong.
"Sembilan belas tahun!? astaga, kau mengencani seorang anak yang baru lulus sekolah!?" Hanbin terkejut.
"Kau akan terkejut melihat betapa dewasanya dia ketika berbicara dan~" Lijeong tidak melanjutkan ucapannya karena ada seseorang yang mengetuk pintu.
TOK! TOK! TOK!
"Tuan muda, ini aku Zhanghao!" kata pria manis yang berdiri di depan ruang kerjanya Hanbin.
"Masuk!" balas Hanbin.
Tidak lama setelah itu pintu terbuka, Zhanghao masuk sambil menundukkan kepalanya, ia belum menyadari keberadaan Lijeong.
"Ada apa?" tanya Hanbin.
Zhanghao mengangkat kepalanya, dan disinilah ia sadar jika Hanbin tidak sendirian di ruangannya, "aku akan kembali nanti, maaf karna sudah menganggu"
"Lanjutkan saja, anggap aku tidak ada di ruangan ini," ucap Lijeong sambil berjalan menuju sofa yang berada di samping jendela.
"Katakan, apa yang ingin kau sampaikan?" tanya Hanbin sambil menatap Zhanghao yang berdiri di depan mejanya.
"Begini Tuan, aku mau mengembalikan ponsel ini," Zhanghao menaruh ponsel yang kemarin diberikan Matthew saat masih di Rumah sakit.
Hanbin menatap heran, "ada apa? kau tidak suka modelnya? atau kau ingin warna lain?"
"Bukankah ini ponsel milik Tuan?" tanya Zhanghao memastikan kembali.
