Seunghwan menghela nafasnya panjang sambil merebahkan diri di atas sofa, pria itu baru pulang setelah berada dikantor selama tiga hari tanpa tidur, dan ini semua karena Hanbin.
"Hanbin masih belum membuka mulutnya?" tanya Jianyu sambil mendudukkan diri di sebelah Seunghwan, tunangannya.
Bukannya menjawab pertanyaan Jianyu, Seunghwan malah melirik Zhanghao yang sedang asik memainkan handphone tanpa mempedulikan kepulangan temannya.
"Kenapa kau bersikeras menolak mengintrogasi Hanbin?" tanya Seunghwan bingung, "kau tahu, Hanbin sendiri yang mengatakan kalau dia tidak akan bicara sampai kau datang untuk mengintrogasinya sendiri! dia tidak ingin detektif lain yang bertanya!"
"Aku mengundurkan diri," jawab Zhanghao santai.
"Mengundurkan diri katamu!?" Seunghwan bangkit dari sofa, "disaat yang lain sibuk bekerja sampai tidak tidur karena mengurus kasus pembunuhan yang pelakunya sudah tertangkap, dengan santainya kau bilang akan mengundurkan diri!?"
Jianyu yang merasa suasana mulai berubah menjadi tidak nyaman langsung menyuruh Seunghwan kembali duduk untuk meredam amarah.
"Zhanghao pasti punya alasan, jadi jangan terus mendesaknya," ucap Jianyu sambil mengelus pundak tunangannya lembut.
"Aku hanya ingin semuanya cepat selesai, lagi pula Hanbin sudah setuju akan menjawab semua pertanyaan tersebut asalkan Zhanghao yang mengintrogasinya," jelas Seunghwan.
Jianyu melirik Zhanghao sebentar, kemudian kembali menatap Seunghwan sambil tersenyum, "begini saja, lebih baik sekarang kau mandi dulu karena aku sudah menyiapkan air hangat, lalu ke kamar dan pergi tidur!"
"Tapi urusanku dengan Zhanghao belum selesai," keluh seunghwan.
Mata Jianyu bergerak mengisyaratkan supaya Seunghwan segera pergi ke kamar mandi, dan dengan langkah berat akhirnya Seunghwan beranjak sambil menatap tajam ke arah Zhanghao.
Setelah pria itu masuk ke kamar mandi, Jianyu buru-buru mengajak Zhanghao masuk ke kamarnya, tidak lupa dia mengunci pintu supaya seunghwan tidak bisa masuk.
"Ayo, ceritakan semuanya padaku!" kata Jianyu yang saat ini sudah duduk di atas ranjang bersama Zhanghao.
"Sebenarnya apa maksudmu? aku tidak mengerti apa yang harus diceritakan," Zhanghao menatap bingung.
"Hubunganmu dengan Hanbin," jawaban Jianyu berhasil membuat Zhanghao terkejut, "aku tahu, hubungan yang selama ini kau jalani bukan sekedar kencan palsu seperti yang selalu kau katakan pada Seunghwan"
"Aku tidak mau membahasnya," Zhanghao hendak pergi tapi tangannya ditahan oleh Jianyu.
"Kalau kau punya urusan yang belum selesai, sampai kapanpun kau akan terus memikirkannya dengan gelisah, maka dari itu kau harus menuntaskan semuanya jika ingin hidupmu tenang," jelas Jianyu.
"Kau tidak akan mengerti, ini terlalu rumit"
"Tidak ada yang terlalu rumit di dunia ini, kepalamu hanya sedang tidak fokus dan terlalu lelah karena terus mengkhawatirkan sesuatu yang kebenarannya masih kau pertanyaan," Jianyu menatap damai, "aku benar kan?"
"Jadi apa yang harus ku lakukan?" tanya Zhanghao.
"Besok pagi pergilah ke kantor dan introgasi Hanbin sesuai perintah yang di turunkan oleh kejaksaan, selesaikan urusanmu dengannya supaya tidak ada penyesalan dimasa depan," balas Jianyu.
Zhanghao menghela nafasnya panjang, "sepertinya aku tidak akan sanggup menatap matanya, dihari terakhir kita bertemu aku menghancurkan perasaannya"
"Jadi kau menyesal?" tanya Jianyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MAFIA | BINHAO
Fanfiction21+ Seorang detektif menyamar menjadi pelayan di sebuah Mansion besar milik Mafia terkenal yang sangat kejam, ia berani mengambil resiko datang kesana karena ingin menyelidiki kasus pembunuhan Perdana menteri yang melibatkan Pemerintah dan keluarga...