Haunted

351 43 5
                                    

Pagi hari yang cerah, terlampau cerah, sudah beberapa hari ini seoul selalu diguyur hujan deras tanpa hentinya, meski mentari sempat menunjukkan wajahnya, tapi mendung pasti akan kembali datang.

Layaknya bahagia dan kesedihan jisoo yang silih berganti, ia menghela nafas panjang, matahari yang begitu menyengat membuat kulitnya terasa seperti terbakar. Ia menatap gedung besar dihadapannya, kampus impian miliknya, Universitas Seoul, universitas utama dan yang paling terkenal di ibukota.

Ia bersyukur bisa masuk kesini melalui olimpiade umum kemarin, terasa jauh lebih mudah ketimbang masuk melalui tes, karena seingatnya, proses untuk masuk ke universitas ini tidaklah mudah, apalagi dengan intensitas siswa yang berniat untuk mendaftar. Kali ini datang kemari untuk membawa berkas-berkas tertentu guna mendukung proses masuk universitas selanjutnya

Jika bertanya tentang sekolah, hari semua siswa dipulangkan lebih awal sebab ada rapat yang dilaksanakan oleh para guru, hal ini bertepatan tujuannya hari ini, semuanya berjalan dengan lancar.

Sampai dimana ia merasa menyesal, karena tidak mengajak Nagyung untuk menemaninya, karena itulah Ia menarik nafas panjang.

Banyaknya kerumunan orang-orang disekitarnya, membuat ia merasa agak canggung dan malu, apalagi ada beberapa orang yang menatap dirinya dari jauh atau dekat, ia menatap pakaian yang ia gunakan, sebelum kemari ia sudah mengganti seragamnya, agar tidak dikenali sebagai siswa SMA tahun terakhir.

Jisoo kemudian berjalan, kakinya seperti bergetar, "apa yang harus aku lakukan? Apa aku terlihat aneh?"yang Jisoo bertanya-tanya pada dirinya sendiri, rasa gugup ini jauh lebih saat ketimbang di goda taehyung.

"Ahh Jjinja"

"Kenapa mereka menatapku? Apa aku terlihat aneh?"

"Ah, tidak-tidak, aku secantik ini tidak mungkin terlihat aneh bukan? "

Jisoo kembali menatap pakaiannya, dengan rok berwarna hitam serta baju berwarna biru, apa ia terlihat aneh di mata orang-orang?, Entahlah ia begitu gugup ketika memikirkannya.

"Ah benar, cara jitu!"

Jisoo segera meraih ponselnya, meletakkan ponsel itu ditelinganya, bertingkah seperti sedang ditelepon oleh orang lain.

"Ah? Yeoboseoyo?" Ujar Jisoo dengan nada suara yang agak besar, ia bertindak begini untuk mengurangi rasa gugupnya, padahal tidak ada orang yang menelepon dirinya, dia benar-benar seperti anjing yang kehilangan arah.

"Ah? Iya, aku sudah berada di kampus, aku ingin mengumpulkan berkas-berkas tertentu" Ucap Jisoo, ia seperti sedang mengarang cerita, berusaha untuk menutup rasa gugupnya, tapi tak berlangsung lama, saat Jisoo hendak berjalan ke salah satu gedung, ada seseorang yang menyentuh pundaknya.

"Permisi" Ucap seseorang.

Jisoo segera berbalik, ia menatap pria itu, yang berdiri tepat dibelakangnya, Jisoo segera berbalik, "iya?"

"Kau cantik sekali, bolehkah aku meminta nomor teleponmu?" Tanya pria itu.

Jisoo menatap pria dengan wajah penuh tanda tanya, ia tak mengenal pria ini, yah dia berterimakasih atas pujian itu, tapi nomor teleponnya?.

"Ah, maafkan, tapi aku tidak bisa memberikan nomor teleponku" jawab Jisoo, jika sampai ia memberikan nomor teleponnya pada pria asing, taehyung pasti akan menjadikannya gantungan pakaian, akan terjadi salah paham yang luar biasa.

"Kenapa? Kamu adalah gadis idealku, memangnya tidak boleh jika hanya nomor telepon?"

Pria ini tak mudah menyerah, dari wajahnya, jisoo sadar bahwa pria ini adalah seniornya, yang membuat jisoo semakin heran disini adalah pria ini apa tak malu? Bertanya begini dihadapan orang banyak?, Ini jam istirahat makan siang, jadi banyak orang yang berada diluar.

Marry You? (VSUniverse)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang