Hiruk pikuk suara mobil, tak mengalihkan pikiran taehyung sama sekali, ia bertanya-tanya apa yang sedang terjadi. Nagyung berjalan beriringan dengan dirinya, berjalan menuju ke tempat yang sama sekali ia tak kemana tujuannya.
"Beritahu aku, kenapa?""Taehyung-ah, Aku tidak membenarkan perbuatan siapapun, mianhae" Ujar nagyung.
"Jisoo dan kau adalah pasangan yang sempurna"
"Tetapi waktu takkan menjadi jawaban untuk mengerti seseorang"
"Selama apapun kalian berteman, menghabiskan waktu bersama"
"Hanya mereka sendirilah yang dapat mengerti apa yang mereka mau, Jisoo adalah orang bodoh, dia tidak memberitahumu soal ini"
Nagyung terus berbicara, dengan seksama taehyung mendengarnya, tapi. "Kenapa harus dengan jinyoung?"
Nagyung terdiam, keegoisan dan rasa tak yakin menjadi pola dasar dalam tingkah jisoo. "Dia mengejar mimpinya, dia tak punya pilihan-"
"Memangnya tidak memberitahuku itu adalah pilihan?" Ucap taehyung, ia memotong ucapan nagyung, tatapannya menjadi tajam, ia penasaran.
Kenapa?.
Kenapa?.
Dan. "Kenapa?"
"Jisoo mengikuti sebuah lomba agar masuk ke universitas yang dia inginkan, Universitas nasional seoul, aku rasa itu tempat yang sulit jika mendaftar sebagai mahasiswa biasa" Ucap nagyung, Ia tahu jisoo terlalu mengulur waktu untuk memberitahu segalanya dan tak yakin dengan reaksi yang akan di berikan oleh taehyung.
"Aku tak mengerti alasan, kenapa dia melakukan semua ini?, apa dia perlu membohongiku?"
Taehyung tak terima dengan alasan yang diberikan nagyung. "Dia pergi mengikuti lomba, mengejar cita-citanya, bersama jinyoung??"
"Tidak begitu, dia mendengar soal lomba. jinyoung mengajaknya, dan tanpa ia sadari hari olimpiade itu, bertepatan dengan hari pertandinganmu!" Pekik nagyung, yang di ucapkan taehyung tak sepenuhnya benar. "Kau tahu kan, betapa sulitnya masuk ke universitas itu?"
"Arayo, Tapi haruskah dia membohongiku? nagyung-ah, aku tidak berniat untuk menghalanginya, sama sekali" Ujar taehyung. ia tak harus dengan cara apa agar jisoo mengerti, perbuatan yang jisoo lakukan, sama seperti melarikan diri dari kenyataan. Jisoo bertingkah aneh belakangan ini, ia tak ingin egois, jika memang jisoo hendak mengejar mimpinya, maka taehyung takkan menganggu, itu janjinyya. "Dia anggap apa ? Hubungan ini?".
Taehyung yang terus bertanya-tanya, nagyung yang terus membela, dan berusaha agar taehyung tak berpikir yang tak seharusnya, dilain sisi nagyung juga merasa ini adalah pilihan yang sangat payah, di depannya ada sahabatnya, nagyung menutupi fakta bahwa semua hal yang jisoo lakukan ini ia mengetahuinya, sedari awal ia menyadari, jika perbuatan jisoo akan berdampak pada hubungannya dan taehyung.
Sementara itu, Jinyoung dan jisoo berhasil meraih juara pertama, meski mereka tatk membawa nama sekolah mereka, tetapi dengan begini kursi sebagai seorang mahasiswa tahun depan telah diamankan.
"Jisoo-ssi, selamat atas kemenangannya"
"Ahaha, iya selamat juga atas kemenangannya jinyoung-ssi" Ujar jisoo sembari tertawa canggung, ia menghabiskan waktu terlalu lama disini, ia benar-benar salah, apa pertandingannya masih berjalan atau sudah selesai?, perasaan gelisah ini meliputi seluruh benak jisoo, wajahnya menjadi sayu dan tak bersemangat. seperti perasaan menang yang penuh rasa bersalah.
"waeyo? apa ada sesuatu yang salah?" Tanya jinyoung penuh khawatir, ia duduk bersebelahan dengan jisoo, mereka masih berada di dalam aula, masing-masing dari mereka telah mendapatkan medali, beserta sertifikat, tetapi masih ada orang lain yang berbicara diatas podium.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry You? (VSUniverse)
أدب الهواةOriginal From Author VSUniverse PT 1 Banyak yang bilang cinta diawali dengan benci dan begitupun benci bisa diawali dengan perasaan cinta. Begitulah jisoo yang terus membenci dan menganggap kim taehyung sebagai musuh besarnya. Pria dingin dan nakal...