3 Hari Sebelum Pernikahan
Taehyung menatap Jisoo, Bagaimana ia bisa berada di posisi ini ?. Duduk berdampingan dengan jisoo. Gadis itu menatapnya serius dibalik bola mata sayu itu. Ia bahkan tak bergerak sama sekali, Jisoo menatapnya terlalu dalam.
Ah benar, Mereka berdua telah setuju untuk menikah, Bukan karena keingingan mereka, Tapi karena keinginan kedua orang tua. Tanpa sepengetahuan mereka, dirinya dan jisoo dijodohkan. Taehyung tak bisa menyiratkan segala hal ini, adalah hal baik atau bukan.
Malapetaka atau anugerah tuhan?. Ia tak tahu.
Bertahun-tahun jisoo membencinya tanpa dirinya mengetahui penyebabnya. Menciptakan semacam jarak antara mereka, Meski begitu, Bagi taehyung ia tak pernah serius membenci jisoo. Bagaimana ia bisa membenci seseorang yang membuat dirinya berubah, Tak lagi terkekang karena masa lalu.
Bertahun-tahun berlalu dan untuk pertama kalinya, Jisoo begitu tulus menatapnya tanpa ada ejekan atau godaan seperti sebelumnya. Jika bisa bertanya pada bintang dan bulan yang sedang menerangi mereka berdua saat ini, Taehyung ingin bertanya.
Mengapa jisoo begitu membencinya?, Jisoo bahkan seringkali mengacuhkan dirinya.
Dan alasan, Mengapa jisoo menatapnya seperti ini.
"Kalau aku berkata, Aku menyukaimu, Akankah kau menyukaiku seperti aku menyukaimu??" Tanya jisoo tiba-tiba.
Detak jantung taehyung seakan tiba-tiba terhenti, Sejak kapan jisoo berubah menjadi sosok yang jujur dengan perasaannya?.
Taehyung rasa ini cuma mimpi, Ia kemudian memalingkan wajahnya. Beberapa detik kemudian kedua tangan jisoo memegang wajahnya. Memaksa taehyung menatapnya.
Tangan jisoo dingin, Apa Hatinya juga begitu? Sesekali taehyung ingin menyelam kedalam sana, agar ia mengetahui siapa sosok yang selalu ada disana.
"Jangan berpaling dariku, sekalipun jangan pernah!, Aku hanya ingin kau melihatku, Hanya aku"
"Jangan sampai kau jatuh cinta dengan yang lain, Aku akan hancur" Lanjut jisoo.
Taehyung tak berkata apa-apa, dirinya membatu, Ia tak pernah mendengar jisoo berkata sejujur ini. Entah harus terkejut atau bahagia. Perlahan jisoo menarik pelan wajah taehyung mendekati wajahnya.
Ia tak tahu bagaimana harus berucap, Selama ini ia ingin mendengar jisoo yang jujur, bukannya pemarah dan pengganggu seperti saat ini.
Beberapa senti lagi, Bibir mereka berdua akan bertemu, Mata taehyung masih terbelalak.
Apa gadis ini mencoba menciumnya? Haruskah ia menolak?. Sementara ia sudah pernah mencium jisoo di ruang olahraga, meski tak sengaja.
BRUKKK.
Taehyung tersadar, dirinya berada didepan meja belajarnya. Ia meringis sesekali, ia mendarat di lantai dengan dadanya. Taehyung memaksa kepalanya menatap keatas, Matahari sudah meninggi, dan alarmnya berulang kali berbunyi tapi dirinya baru saja terbangun.
Ia segera duduk sembari mengelus dadanya yang sakit.
"Ah jjinja, kenapa aku harus bermimpi seperti itu??" Ujarnya, Taehyung baru saja tersadar bahwa apa yang terjadi tadi hanyalah mimpi dan khayalannya. Akhir-akhir ini terlalu sering memikirkan jisoo. Meski yah terakhir kali mereka berbicara adalah malam itu. Saat mereka bertemu di restoran, terhitung 2 hari sudah mereka tak berbicara satu sama lain.
Entah ia yang terlalu canggung atau jisoo yang berubah pikiran?.
Tapi jika sampai terbawa mimpi bukannya berarti ia terlalu berharap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry You? (VSUniverse)
FanfictionOriginal From Author VSUniverse PT 1 Banyak yang bilang cinta diawali dengan benci dan begitupun benci bisa diawali dengan perasaan cinta. Begitulah jisoo yang terus membenci dan menganggap kim taehyung sebagai musuh besarnya. Pria dingin dan nakal...