Jisoo dan taehyung kini sudah berbaikan, bisa dikatakan Taehyung adalah tipikal orang yang tak suka untuk marah apalagi dalam waktu yang lama, sementara jisoo terkadang bisa menurunkan egonya, mereka berdua paham, di umur yang masih muda, keegoisan masih melekat dalam diri mereka.Dan ego sendiri adalah pertanda akan hancurnya sebuah hubungan.
Jisoo perlahan membuka matanya, rasa kantuk semalam serasa membunuhnya, ia merasakan lelah yang luar biasa, lututnya juga masih memar karena sempat, terjatuh, ketika jisoo memutar pandangannya kesamping, ia kini menatap Taehyung yang tertidur lelap di sebelahnya.
Biasanya ia akan berteriak dan menampar Taehyung, ia belum berani untuk terlalu sering tidur bersama pria ini, masih perlu banyak keberanian, meski sikap Taehyung seperti anak kecil, pria akan tetap menjadi pria, begitulah pikirnya.
Jisoo menatap dalam pria itu, terlelap tanpa suara, ia tahu Taehyung juga merasakan lelah yang sama dengan dirinya.
Ia awalnya masih merasa canggung, entah apa yang ia khawatirkan, ia ragu akan hal baik, jika Taehyung bertemu jinyoung, entahlah, apa yang harus ia lakukan?.
Kebimbangan itu akan menjadi petaka nantinya.
Jisoo meniup pelan wajah Taehyung, membuat pria itu dengan reflek menggaruk hidungnya, jisoo tertegun, menatap dalam Taehyung kembali, ia merasa aneh.
"Eh? Kenapa aku berdebar?" ucapnya dalam hati, kemudian meraba detak jantungnya, padahal ia hanya melihat taehyung yang tertidur.
Rambut lebat itu menutup sebagian matanya, hidungnya jadi kelihatan sedikit pesek jika dilihat dari depan, wajah Taehyung juga berseri-seri.
"Tampan"
Jisoo segera menutup mulutnya, tanpa sadar ia terkesima dengan ketampanan Taehyung, meski itu adalah nilai tambah bagi taehyung, mana ia sadari Taehyung begitu tampan. jisoo menarik selimut menutup setengah wajahnya sendiri, jantungnya semakin berdebar tak karuan, lantas kembali berpaling menatap taehyung.
"Apa eunha tak menyesal berpisah darimu?" Gumam jisoo.
Dengan sedikit keberanian di dalam dirinya, perlahan ia mengelus pipi taehyung, mengangkat sedikit rambut yang menutupi mata taehyung.
Apa ia tak merasa gatal saat poni nya itu mengenai matanya?. Pikir jisoo.
Taehyung tiba-tiba bergerak, membalik badannya ke posisi berlawanan, kini jisoo menatap punggungnya sembari membatu seperti patung, ia terkejut bukan kepalang, kalau Taehyung melihat dirinya yang seperti ini, yang ada dirinya akan dijadikan candaan.
Tapi.
"Aku kan istrinya sekarang" Ucap jisoo, dengan sedikit keberanian, ia mendekati taehyung, menarik nafas dalam-dalam, kemudian.
Mengecup pipi pria itu, sebagai tanda terimakasih karena sudah memaafkan dirinya dan selalu berpikiran dewasa.
"Aku menyukaimu, bukan karena dirimu tampan, tetapi karena sikapmu"
"Aku menyukaimu dan mencintaimu karena itu" Ujar jisoo dengan nada suara yang begitu pelan, berharap apa yang ia sampaikan masuk ke dalam alam mimpi Taehyung dan membekas disana.
Ia tak kalah, taehyung juga, keegoisan karena sakit hati dihiraukan oleh pria ini sudah hilang, ia ingin dikejar, diperhatikan, tapi ia sadar.
Sejak dulu, hanya dirinya yang Taehyung perhatikan, jika tidak, mana mungkin Taehyung akan memaafkan dirinya dengan mudahnya.
Jisoo berdiri, menepuk pelan pipinya, ia harus kembali ke mode cueknya, ia bangkit dari tempat tidur, dan berjalan keluar kamar.
"Aku harus membuatkannya sarapan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry You? (VSUniverse)
FanfictionOriginal From Author VSUniverse PT 1 Banyak yang bilang cinta diawali dengan benci dan begitupun benci bisa diawali dengan perasaan cinta. Begitulah jisoo yang terus membenci dan menganggap kim taehyung sebagai musuh besarnya. Pria dingin dan nakal...