Detak jam terus berbunyi, terasa selaras dengan jantung Jisoo, Telinganya terus menangkap suara dari jam dinding itu yang ada di kamarnya. Tangannya mendongak dagunya, Menatap sendu kearah buku yang berserakan di atas meja belajarnya.
Meja ini masih sangat terasa baru, Bahkan Jisoo dapat mengetahuinya dari baunya, Ia tak menyangka Taehyung memperhatikan hal kecil tentangnya. Jisoo memggumam, Sesekali menarik nafas berat.
"Aish, Molla"
Taehyung tahu di dalam kamar ini hanya ada meja lampu, Dan meja rias kecil untuk Jisoo, Tetapi tak ad ruangan khusus untuk belajar, Bisa saja jisoo belajar atau mengerjakan tugas di Ruang tamu atau di meja makan.
Sebenarnya hubungan mereka tidak akan serumit ini, semua hanya keinginan jisoo, semua wanita ingin diperjuangkan selayaknya, meskipun mereka telah jatuh cinta lebih dulu, ayolah jika di atas langit masih ada langit, jisoo rasa harga diri seorang wanita lebih tinggi dari langit manapun.
Cita-cita nya, dan hari spesial bagi taehyung, Mereka berdua sepakat dan berjanji bahwa pernikahan ini takkan menjadi halangan bagi mereka, tapi posisinya sebagai pasangan taehyung juga penting apalagi cita-citanya, apakah taehyung bakal kecewa? Kalo dia tidak menghadiri pertandingan basket itu, atau taehyung bakal lebih kecewa jika tahu dirinya melaksanakan sesuatu diam-diam apalagi berhubungan dengan Jinyoung, yang notabene pernah menyukai nya.
"Aishhh, sippal" dirinya mengumpat dengan nada suara yang begitu pelan, ia bimbang, Kenapa harus berlangsung pada hari yang sama?. Rasanya jisoo ingin merayap menaiki dinding kamarnya, tapi tunggu sebentar apakah perlombaannya serta pertandingan basket taehyung berlangsung di waktu yang bersamaan?.
Mungkin saja itu berada di waktu yang berbeda, sedikit terlambat ia rasa takkan masalah.
Jisoo meraih ponselnya, alih-alih menanyakan nya pada taehyung, ia memilih jalur aman agar terhindar dari kecurigaan, Lewat pesan singkat, dan sasarannya adalah.
Jungkook.
Pria dengan nama lengkap Jeon Jungkook itu, Tengah sibuk di depan meja kasir sebuah cafe, Ia tak seperti Taehyung atau beberapa temannya yang lain yang berasal dari keluarga yang serba ada, Meski begitu, ia sudah merasa luar biasa, bisa bersekolah di sekolah yang sama dengan mereka.
Ia menatap ke arah pelanggan yang masih begitu banyak, beberapa kali ia melirik kearah jam. Matanya teralihkan, ponsel yang ia biarkan tergeletak di belakangnya, bergetar tiba-tiba.
Jungkook-ah? Neo eodiya?
Jungkook mengerutkan dahinya, sembari membalas pesan jisoo.
"Di kafe, sedang bekerja, waeyo?"
Jungkook heran, jisoo sangat jarang mengirimkan pesan kepadanya, apakah ada masalah antara jisoo dan taehyung?.
Kau ikut pertandingan basket bersama taehyung kan?
Kira-kira jam berapa pertandingannya akan dimulai?
Tanya jisoo"Mwoya? Kenapa dia tak tanyakan pada taehyung saja langsung?" Gumam Jungkook, Ia membalas kembali pesan jisoo, memberitahukan kapan pertandingan itu dimulai, meski, Jungkook sendiri belum tahu dia bisa datang atau tidak, karena hari itu juga dia memiliki pekerjaan, walau hari sabtu ini sekolah mereka diliburkan.
Jisoo menarik nafasnya dalam-dalam.
Ia juga tadi baru menanyakan perihal waktu perlombaan yang ia ikuti dengan Jinyoung nantinya. Pesan Jungkook masuk lebih dahulu.Dengan penuh rasa penasaran dan hati berdebar-debar, jisoo berharap ia bisa menghadiri kedua hal itu bersamaan, dan tanpa diketahui oleh taehyung.
Pertandingan nya dimulai sekitaran jam 2 siang, lokasinya kau sudah tau kan? Kalau belum biar kuberi tahu, Hongdae, Ada beberapa gedung olahraga yang baru dibangun
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry You? (VSUniverse)
FanfictionOriginal From Author VSUniverse PT 1 Banyak yang bilang cinta diawali dengan benci dan begitupun benci bisa diawali dengan perasaan cinta. Begitulah jisoo yang terus membenci dan menganggap kim taehyung sebagai musuh besarnya. Pria dingin dan nakal...