ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABAROKATUH
cape basa basi,
langsung baca aza dechHAPPY BIRTHDAY
eh?HAPPY READING ALL
sorry"***
TOK TOK TOK
"Assalamualaikum." Ucap lula sambil memasuki ruangan ber-AC itu, yang biasa di sebut dengan ruang pak kepsek.
Tau kepsek? Iya, kepala sekolah."Waalaikumsalam." Jawab gus azkie tanpa menoleh ke arah si pemilik suara. Ia masih sibuk dengan surat-surat yang harus ia tanda tangani.
"Pak?." Ucap lula kembali. Sengaja ia tidak menggunakan kata gus, atau azi. Seperti yang sering ia sebut akhir akhir ini saat menyebutkan nama gus azkie.
Merasa di panggil. Gus azkie pun mengadakan pandangan nya. Dan, hitungan detik kemudian.. Manik mata mereka bertemu.
Kemudian gus azkie langsung memutuskan kontak mata mereka. "Kamu lagi." Jawab gus azkie malas. Jujur mungkin ia bosan dengan perempuan yang selalu mengaku sebagai istri nya ini.
Tapi kan? mereka emang pasutri. Tapi salah nya gus azkie tidak mengenal dan mengingat lula. Mungkin risih, itu kata yang dapat kita tangkap dari perasaan gus azkie saat ini pada lula.
Lula pun tersenyum canggung akan ucapan gus azkie yang terus terang tanpa filter padanya. "Ganggu gak?." Tanya lula mencoba basa basi dan mengurangi rasa canggung nya.
Bahkan jalan nya saja belum lurus, ia masih menggunakan tongkat. Jadi sulit untuk nya berjalan dengan cepat.
"Menurut kamu?." Ucap gus azkie malah kembali bertanya. Tapi aneh nya ia menjawab ucapan lula tanpa menoleh sedikitpun ke arah pemilik pertanyaan.
Lula pun menggigit bibir bawahnya panik. Kemudian ia berdeham pelan. "Kalau memang lagi sibuk, saya gak mau ganggu." Ucap lula menggunakan kata "saya" saat berbicara. Waduh, agak canggung lagi yah.
"Saya cuma mau nitip amplop ini pak. " Ucap lula kemudian meletakkan amplop yang sedari tadi ia pegang di meja gus azkie.
"Terima kasih." Ucapnya kemudian keluar dari ruangan itu.
Waduh pasutri kita,
kasihan jugha yeah! hm.***
Skip pulang sekolah.
"YA AMPUN GUS, GUS BAIK BAIK AJA KAN? ADA YANG LUKA GAK? ADA YANG SAKIT? ATAU ADA YANG KEN--
"Kamu kenapa sentuh sentuh saya?." Ucap gus azkie kesal, sambil memotong ucapan kila. Bayangkan saja, masa kila menyentuh lengan, kening, dan memutar badan gus azkie depan belakang. Ck.
Padahal seluruh murid pesantren ASYAKIE baru saja mulai aktif kembali belajar pagi hari tadi, dan kila sudah berani memegang nya. Padahal sebelum pulang dari pesantren, kila tidak pernah berani menyentuh gus azkie sedikit pun.. Ya walaupun gus azkie tau kalau kila menyukainya. Tapi ini sudah keterlaluan namanya, sudah kelewatan batas dia.
"Ma-maaf gus, saya cuma khawatir aja sama keadaan gus." Ucap kila merasa bersalah.
Kemudian tanpa memperdulikan perasaan kila, gus azkie pun menepis lengan baju nya, kening nya, dan tangan nya menggunakan tisu yang ia bawa. Guna menghilangkan jejak tangan kila yang menempel padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seluas CINTA GUS AZKIE (END)
أدب المراهقينPangeran Syauqi Al-Azkie adalah sosok lelaki yang memiliki kesabaran setebal skripsi. Mungkin lebih tebal untuk menghadapi sosok seperti Asya Lula Meeura. Kesabaran nya selalu saja di uji oleh Lula. Tapi gus Azkie sama sekali tidak mempermasalahkan...