"Dimana ya buku yang gue pinjem di perpustakaan kemaren?" gumam seorang gadis cantik bernama Luna,ia tengah sibuk mengeluarkan isi tasnya, untuk mencari buku novel yang ia baca tadi malam.
Seingat Luna, terakhir buku novel itu ia taruh di dalam tas.Namun mengapa sekarang bukunya menghilang? Luna berdecak kesal,ia langsung memeriksa rak buku dan juga meja belajarnya.Tapi tetap saja buku yang dia cari tidak ada.
Luna merasa panik,apalagi saat melihat jam dinding yang sudah menunjukan pukul tujuh lewat lima belas menit.Bisa bisa ia terlambat pergi ke sekolah.
"Kak Luna kenapa belum berangkat sekolah? Ada yang dicari?" tanya seseorang wanita yang sedang menyisir rambut anak laki lakinya yang berumur empat tahun.
"Buku novel Kakak hilang Mah," adu Luna tertunduk lesu.
"Buku novel yang covernya warna biru ya Kak?"
"Iya Mah,Mama tau dimana bukunya?" Mata Luna berbinar,ia berharap Mama mengetahui dimana buku yang sedang dia cari.
"Di ruang kerja Papa, soalnya tadi malam Papa pinjam," jawab Mama memberitahu.
"Kenapa enggak bilang dari tadi? Kakak udah pusing cariin,baru Mama kasih tau." Luna mengerucutkan bibirnya.
Kemudian gadis itu berjalan cepat menuju ruang kerja milik Papa yang berada di lantai dua.Sebelum masuk Luna mengetuk pintunya terlebih dahulu,dan melihat Papa yang tengah merapikan kertas dokumen penting ke dalam lemari.
"Kenapa sayang?" tanya Papa tanpa menoleh kearah Luna.
"Mau ngambil buku novel yang Papa pinjam tadi malam," jawab Luna seraya menunjukan buku novel yang terletak di atas meja.
"Ambil aja,maaf Papa lupa kembalikan."
"Enggak papa kok Pah." Luna segera mengambil buku novelnya dan hendak pergi.Namun langkahnya berhenti,ia kembali menoleh ke belakang.
"Nanti Papa sama Mama jadi pergi reunian bareng teman sekolah SMA waktu dulu?"
"Jadi dong,udah lama enggak ketemu sama mereka semua," jawab Papa dengan semangat,ia langsung menunjukan sebuah figuran yang lumayan besar kepada anaknya.
"Ini loh mereka,teman Papa itu orangnya seru seru," ucap Papa sambil tersenyum.
"Ada Mama juga, ternyata Mama waktu muda cantik banget.Kalo ini Papa,terus ada Om Dirga dan Tante Lea.Terus yang tiga orang ini Luna enggak kenal mereka," tunjuk Luna.
"Ini namanya Om Nata,kalo yang ini Om Reno,terus kalo yang ini..." Papa menggantung ucapannya,ia menghembuskan nafas kasar dan raut wajahnya langsung berubah menjadi sendu.
"Ini namanya Zidan," sambung Papa lagi.
Luna hanya manggut manggut," Yaudah Pah,Luna berangkat sekolah dulu.Ini udah hampir telat," pamit Luna sembari menyalami tangan Papa dengan cepat,kemudian ia beranjak pergi sambil melambaikan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, My Boy [ON GOING]
Teen FictionLuna menelan ludahnya dengan kasar,berlahan ia melepaskan genggaman tangan Rey. "Maaf,gue enggak bisa.Lo tau kan kalo gue udah punya pacar,bahkan udah tunangan.Kalo Gilang tau ini,lo bakal celaka Rey," tolak Luna. "Gue tau Kak Luna udah punya pacar...