21.Menjemput Tante.💙

81 7 0
                                    

"Palingan dia lupa kali Lun," ujar Lily sambil menyedot minumannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Palingan dia lupa kali Lun," ujar Lily sambil menyedot minumannya.

"Enggak mungkin,biasanya setiap hari Minggu itu jadwalnya Rey belajar bareng gue.Udah gue kirim pesan juga,tapi belum dibalas padahal centang dua.Minggu lalu dia bilang pembelajaran berikutnya pengen belajar di cafe sambil santai.Sekarang gue turutin,malah enggak dateng." Luna mengomel dengan kesal,sudah lama juga dirinya menunggu di cafe ini bersama Lily,mungkin sekitar satu jam-an.

"Mungkin Rey masih sakit hati karena di tolak lo, jadi enggak dateng deh."

Luna tertegun sejenak,jangan-jangan yang dikatakan Lily benar lagi.Kalo benar,ia jadi merasa bersalah banget.

"Eh tunggu." Luna membuka ponselnya yang berbunyi ada notifikasi pesan masuk.Ia kira itu pesan dari Rey,tapi ternyata bukan.

"Kayaknya gue harus pulang deh."

"Loh Lun ada apa? Terus Rey nya gimana?" tanya Lily bingung.

"Gue yakin sih Rey enggak akan datang,jadi mendingan pulang.Sampai kapan juga kita mau nunggu dia disini? Dan coba lo liat ini deh."

Luna menunjukkan layar ponselnya, membiarkan Lily untuk membaca pesan yang baru saja masuk. "Lo tau kan kalo gue sama papa lagi enggak akur,dan sekarang papa tiba-tiba chat gue suruh pulang.Pasti ada sesuatu yang penting," kata Luna menebak nebak.

Lily manggut-manggut,ia mendekatkan wajahnya kearah Luna. "Lo punya firasat enggak sih?" tanyanya.Luna bingung,ia mengerutkan alisnya dan menggeleng pelan.

"Ya punya firasat bakal baikan sama papa lo Lun." Lily memberi jawaban.

"Gue harap juga gitu,makanya gue harus balik sekarang," ucap Luna.

"Lo bawa aja motor gue." Lily memberikan kunci motornya kepada sepupunya.

"Lo enggak ikut balik? Terus lo pulangnya pake apa bego?"

"Tenang gue bisa pake ojek,gue mau ketemuan dulu sama seseorang di cafe,dia cowok yang gue kenal dari aplikasi online.Ini pertama kalinya kita ketemu,makanya gue tadi ikut lo sekalian kesini," jelas Lily sambil mendorong punggung Luna agar segera beranjak.

Luna mengangguk dan berharap acara ngedate sepupunya itu berjalan dengan lancar,agar sepupunya tak jomblo lagi.Tak lupa ia juga mengucapkan terimakasih dan menyambar cepat kunci motor tersebut.

Setelah membutuhkan waktu sekitar lima belas menit, akhirnya Luna tiba dirumah.Luna berjalan gontai kearah ruang keluarga,disana ia bertemu Mama yang sedang bersantai bersama Vano.

"Papa dimana Mah?" tanya Luna dengan suara pelan.

"Papa disini." Bukan Mama yang menjawab,melainkan Papa yang sudah berdiri di belakang Luna.Membuat gadis itu berjengkit kaget.

"Hari ini Tante Zella tiba di Indonesia,kamu mau ikut Papa ke bandara tidak?" Papa Arka memberi tahu sekaligus bertanya kepada putri sulungnya.

Mama mengedipkan mata kearah Luna, mulutnya berbicara pelan tanpa suara.Luna tersenyum tipis,ia mengetahui apa yang diucapkan oleh Mama.Mama menyuruh dirinya untuk ikut ke bandara bersama Papa,ini adalah kesempatan Luna untuk akur dengan Papa Arka lagi.

Hi, My Boy [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang