"Turun! Cepat turun! Sampai kapan Lo mau nangkring di atas motor gue? Malah bengong lagi." Lily menegur sambil melirik kearah Luna lewat kaca spion.
"Hah? Iya ini gue turun nih," ujar Luna,ia segera turun dari motor dan melepaskan helm.Ia berjalan lunglai dan tampak seperti orang linglung.Bahkan ia tidak sadar jika sudah sampai di halaman rumahnya.
Lily yang melihat sikap sepupunya yang berubah hanya bisa menatap heran.Palingan kesambet sama mbak Kunti penunggu pohon di sekolah,pikirnya.
"Orang tua lo pergi ya Lun?" tanya Lily yang melihat pintu rumah terkunci rapat dan tampak sepi.Luna langsung mengangguk pelan sebagai jawaban.
Tangan Luna bergerak mengambil kunci rumah yang tersimpan di bawah pot bunga,setelah pintu terbuka lebar,Lily berlari masuk mendahului sang tuan rumah.
"Eh Lun,lo ngerasa enggak sih sama sikap Rey,gue perhatiin kayaknya beda gitu."
"Beda gimana sih?" Luna menautkan kedua alisnya sambil menuangkan air putih ke dalam gelas,sesekali melirik Lily yang terbaring di atas sofa.
"Kayaknya dia suka sama lo deh."
Spontan Luna terbatuk dan menyemburkan air yang hendak ia telan.Wajahnya langsung memerah.Kejadian tadi saja masih melekat di otaknya,eh tiba tiba Lily berbicara seperti itu yang membuat dirinya terkejut.
"Gue ngerasa bersalah." Gumam Luna.
"Maksud lo apaan? Bersalah sama siapa? Emangnya Lo ngelakuin apa Lun?" Rentetan pertanyaan langsung keluar dari mulut Lily,gadis itu mengubah posisi duduknya lebih dekat dengan Luna.
"Enggak kok,enggak papa." Luna menggeleng tidak mau memberi tahunya.ia ingin menggoda Lily dan melihat reaksi sepupunya itu.
"Si anjir,manusia modelan kayak gini emang harus dimusnahkan dari bumi.Cepat cerita sama gue,ada apa? Kalo lo enggak mau cerita,gue pukul nih pake bantal." Ancam Lily,ia mengangkat tangannya yang sudah membawa bantal sofa.
"I..iya nih gue cerita,lo enggak usah gitu."
"Bener kata lo,Rey emang suka sama gue.Tadi dia ngungkapin perasaannya dan ngajak gue pacaran," ujar Luna dengan jujur.
Mulut Lily menganga lebar,tidak tahu harus bagaimana ia berekspresi serta memberi tanggapan.Antara mau tertawa yang tertahan,dan terkejut kerena tidak menyangka ini semua bisa terjadi.
"Terus Lo terima dia?" Tanya Lily meminta kelanjutan ceritanya.
Luna langsung menggeleng, "Ya gue tolaklah,gue kan enggak suka sama dia."
"Ihh sepupu gue bego banget sumpah,kenapa Lo enggak terima aja? Rey kurang apa coba? Dia ganteng,baik, perhatian sama Lo.Pokoknya dia tipe cowok idaman.Sayang banget kalo ditolak." Ucap Lily memuji kelebihan Rey, bagaimana pun dia lebih unggul dari pacar sepupunya yang tukang selingkuh itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, My Boy [ON GOING]
Teen FictionLuna menelan ludahnya dengan kasar,berlahan ia melepaskan genggaman tangan Rey. "Maaf,gue enggak bisa.Lo tau kan kalo gue udah punya pacar,bahkan udah tunangan.Kalo Gilang tau ini,lo bakal celaka Rey," tolak Luna. "Gue tau Kak Luna udah punya pacar...