Luna merebahkan sejenak tubuhnya di atas sofa,ia merasa sangat lelah.Bahkan baju seragam sekolahnya saja belum Luna ganti.Tapi karena terdengar suara ketukan pintu, membuat Luna kembali bangkit dan beranjak memeriksa siapa yang datang kerumahnya.
"Tunggu sebentar," seru Luna,Ia mengintip lewat jendela,ternyata Gilang yang datang.Buru buru ia membuka pintunya.
Dan terlihatlah Gilang yang berdiri tegap tanpa berbicara, dilihat dari raut wajahnya ia seperti sedang menahan amarah.
"Ada apa?" tanya Luna yang raut wajahnya tak kala datar.
Gilang hanya diam saja,ia melangkah masuk dan langsung mendorong Luna hingga terbentur ke dinding cukup keras.Hal itu membuat Luna terkejut dan meringis kesakitan,ia tidak tahu mengapa pacarnya tiba tiba datang berbuat kekerasan.
Luna menjerit cukup kencang,di dalam hati ia merasa takut.Apalagi rumah ini sedang sepi tidak ada orang selain dirinya dan Gilang.Bagaimana jika Gilang berbuat macam macam.
"Gue salah apa? Sampai lo dorong gue ke dinding."
"Udah berani ya sekarang pulang sama cowok lain, apalagi sampai pura pura enggak kenal pas ketemu gue.Siapa cowok itu? Selingkuhan lo?" Gilang mencengkeram pundak Luna dengan kuat.
Luna tersenyum sinis dan menatap mata cowok di hadapannya dengan lekat," kenapa emang masalah? " Tanyanya balik memancing emosi Gilang.
"Asal Lo inget gue tunangan Lo Lun!!"
"Gue inget, tapi apa salahnya kalo gue pulang bareng sama cowok lain? Enggak usah marah,lagian Lo sendiri enggak mau nganterin gue pulangkan."
"Jadi benar cowok itu selingkuhan lo?"Tuduh Gilang seenaknya.
Sontak Luna menggeleng keras,"Jangan asal nuduh! Dia cuma adik kelas yang kebetulan nganterin gue pulang karena cuacanya hujan deras Lang."
Mata Luna berkaca kaca,ia sangat lelah dan ingin beristirahat.Tapi malah Gilang mengajaknya ribut sekarang.Ia dituduhnya selingkuh,padahal cowok itu yang selingkuh darinya.Luna melihat dengan mata dan kepalanya sendiri jika Gilang berselingkuh.
"Alasan aja Lo."
Kalimat yang di lontarkan oleh Gilang, membuat tangan Luna bergerak cepat menampar pipi cowok itu.Benar benar keras kepala,diberikan jawaban yang jujur tapi ia tidak menerimanya.
"Lo harus tau Lang kalo gue enggak pernah selingkuh sedikit pun semenjak kita menjalin hubungan selama dua tahun ini.Tapi Lo..., udah selingkuh beberapa kali aja.Jangan kira gue enggak tau."
"Terus yang tadi apa Lang? Lo sibuk nuduh gue selingkuh sama Rey,tapi Lo ternyata yang selingkuh.Cewek itu namanya Vivi kan? Tapi gue enggak pernah ribut atau ngelaporin ke orang tua gue atau Tante Lea.Lo tau kenapa alasannya?" Suara Luna bahkan bergetar,ia meluapkan segala isi hatinya yang terpendam selama ini.
"Karena takut hubungan persahabatan orang tua kita hancur." Jawab Gilang dengan pandangannya yang tertunduk ke bawah,ia tidak berani menatap mata Luna.
"Iya benar,makanya alasan itu yang membuat Lo berani dan seenaknya buat selingkuh.Karena tau gue enggak bakal bocorin semua keburukan yang udah Lo lakuin." Ujar Luna sembil menghela nafas panjang.
"Gue udah muak sama hubungan yang enggak berguna ini Lang,dipertahanin juga percuma.Kita putus aja sampai disini.Masalah dengan orang tua,kita bisa bicara secara baik baik." Sambungnya lagi.
Gilang langsung menggenggam tangan Luna,cowok itu tidak mau putus.Memang dia sangat egois.
"Enggak bisa gitu dong.Kenapa tiba tiba minta putus? Gue jadi curiga beneran kalo Lo selingkuh sama cowok yang namanya Rey."Ucapan Gilang benar benar di luar dugaan.Luna menggeleng tak percaya,masih saja dia menuduh Luna selingkuh.
"Kayaknya gue harus selingkuh deh.Percuma banget udah di tuduh tapi enggak selingkuh beneran." Luna berdecak kesal.
"Terserah kalo Lo berani."
"Oke Lang gue bakalan lakuin.Enggak adil kan kalo cuma Lo doang yang selingkuh?" Ucap Luna.
Tapi tiba tiba Gilang menendang sofa yang berada disampingnya,dan memegang dagu Luna dengan erat.
"Emosi Lo kepancing sama ucapan gue iya? Kasar banget Lang,Gue enggak akan pernah mau nikah sama cowok modelan kayak Lo.Sekarang aja udah berani sekasar ini,apalagi kalo udah nikah pasti gue jadi korban kekerasan dalam rumah tangga." Dalam posisi dirinya kesakitan pun Luna masih saja berbicara yang membuat Gilang semakin marah.
"Gue emang sering selingkuh,tapi gue masih tetap cinta sama Lo Lun.Gue bakal nikahin Lo setelah lulus SMA dan enggak perduli dengan kuliah serta universitas impian Lo."
"Enggak sudi dan jangan harap." Ucap Luna sambil memukul dada Gilang dengan kuat, membuat cengkeraman di dagunya terlepas.
"Sekarang Lo pulang,gue pengen istirahat." Usir Luna, seraya menunjuk kearah pintu keluar.
"Lo ikut gue sekarang." Ajak Gilang.
"Apa mau nyiksa gue lagi?"
"Tujuan gue kesini sebenarnya mau jemput Lo kerumah, Tante Vera yang suruh.Karena orang tua gue lagi ngadain acara anniversary pernikahan mereka" Ujar Gilang dengan nadanya sedikit merendah.
"Bilang ke mereka semua kalo gue enggak bisa datang." Tolak Luna yang enggan datang kesana.
"Tapi-"
"Enggak usah maksa."
Gilang diam ia tidak akan memaksa lagi seperti keinginan gadis itu.Setelahnya ia segera pulang begitu saja tanpa berpamitan kepada Luna.
Luna kembali menutup pintunya dengan pelan,ia berjalan sempoyongan dan merasakan masih ada sedikit sakit di area dagunya.
"Gue harus gimana sih? Mau Lo apa Lang? Datang kesini cuma buat marah marah." Gumam Luna seraya membenarkan letak sofa yang bergeser sedikit karena ditendang tadi.
Luna tidak tahu apa kemauan Gilang,dia tidak mau putus dari Luna tapi dia selingkuh dengan perempuan lain.Andai saja orang tuanya tau bagaimana sifat dan sikap Gilang yang sebenarnya.Hanya karena masalah sepele ia sampai semarah itu.
Tiba tiba suara ponsel berdering mengalihkan perhatian Luna,ia segera mengambilnya.Ternyata sudah ada tiga panggilan tak terjawab dari Mama,ia tidak menyadarinya tadi.
Jadi Luna kembali menelpon Mama,tak lama panggilan tersambung.Mama menanyakan keberadaan Luna sekarang,mengapa anaknya tak sampai sampai? Acaranya sebentar lagi dimulai.
Dengan cepat Luna memberikan alasan jika dirinya tidak bisa datang karena lelah dan tidak enak badan.Untung saja Mama memakluminya serta menyarankan Luna untuk istirahat dan tetap dirumah,lain kali ia bisa menemui Tante Lea dan Om Dirga secara pribadi.
Setelah itu panggilan berakhir,Luna kembali meletakkan ponselnya di atas meja.Ia ingin pergi mandi sekarang dan kemudian tidur.Lagian orang tuanya pasti akan pulang malam.
***
To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, My Boy [ON GOING]
Teen FictionLuna menelan ludahnya dengan kasar,berlahan ia melepaskan genggaman tangan Rey. "Maaf,gue enggak bisa.Lo tau kan kalo gue udah punya pacar,bahkan udah tunangan.Kalo Gilang tau ini,lo bakal celaka Rey," tolak Luna. "Gue tau Kak Luna udah punya pacar...