Sudah berapa kali saja Luna mendapatkan tatapan nyalang dari para murid, saat dirinya berjalan di koridor sekolah.Tak hanya itu, mereka juga saling berbisik dan pergi menjauh.Luna tidak tahu apa yang salah dengan dirinya.
Begitu sampai di kelas,teman temannya juga melempar tatapan yang sama.Luna mencoba menyapa mereka untuk mencairkan suasana canggung,tapi tidak ada satu pun yang menjawab.Luna menebak pasti ada yang tidak beres.
"Gue enggak nyangka sih,ternyata kelakuan dia kayak gitu."
"Gue liat sendiri kemaren."
"Kelakuan dia itu ngerusak acara orang lain."
"Siapa ya kira kira yang merekam?"
Begitulah ucapan yang keluar dari mulut para murid perempuan.Luna tergesa gesa mengeluarkan ponselnya,untuk memeriksa grup sekolah.Barangkali ada gosip beredar yang sedang dibicarakan.Sejak kemarin sore,Luna tidak membuka ponsel karena sibuk mengerjakan tugas bahasa Indonesia yang menumpuk.
Benar saja,tepat pukul setengah sebelas malam.Ada nomor tak dikenal yang mengirimkan sebuah Video ke grup sekolah,jemari Luna bergerak cepat mengklik video tersebut.
Netranya terbuka lebar, mendadak tubuh Luna terasa lemas seperti tak bertulang.Video berdurasi tiga puluh detik itu, memperlihatkan Luna yang tengah mabuk saat di acara ulang tahun Vivi.Luna mengacaukannya seperti orang gila,memeluk siapa saja dan menabrak meja,tak sedikit gelas minuman yang pecah karena ulahnya.
Tapi Luna tidak ingat, karena waktu itu ia sempat kehilangan kesadaran dan tidak tahu apa yang dilakukannya sebelum ia terjatuh ke dalam kolam.
Luna mengatur nafasnya yang tidak beraturan, tenggorokannya terasa tercekat.Bahkan peluhnya mengucur deras membasahi kening.Luna harus menenangkan dirinya sekarang.
Luna melangkah dengan cepat meninggalkan kelas,tak bisa ditahan bulir bening pun menetes dari mata Luna.Ia merasa malu dan takut,apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah ia akan menjadi bahan Bullyan siswa lainnya? Lalu bagaimana reaksi Mama dan Papa jika tahu?
"Luna!"
Luna menghentikan langkahnya,buru buru ia menghapus air mata yang membasahi pipi.Kemudian Luna menoleh kearah sumber suara,menangkap sosok Gilang yang menghampirinya dengan wajah tak bersahabat.
"Lo udah jadi pelacur sekarang?"
Satu kalimat yang dilontarkan Gilang,semakin menambah luka di hati Luna.Tangannya bergetar menahan emosinya yang siap meledak.
"Enggak tau malu! Merusak acara orang seenaknya.Mending lo enggak usah datang,malu maluin.Kasian Vivi,harusnya dia bahagia di hari ulang tahunnya,tapi malah lo rusak," ucap Gilang seenaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, My Boy [ON GOING]
Teen FictionLuna menelan ludahnya dengan kasar,berlahan ia melepaskan genggaman tangan Rey. "Maaf,gue enggak bisa.Lo tau kan kalo gue udah punya pacar,bahkan udah tunangan.Kalo Gilang tau ini,lo bakal celaka Rey," tolak Luna. "Gue tau Kak Luna udah punya pacar...