"Setiap Manusia memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing."~ Jingga Senjana ~
Baru beberapa minggu ini Senjana bersekolah di sini, ia memutuskan akan mengikuti ekstrakurikuler karena sekolah mewajibkan para siswa mengambil ekstrakurikuler minimal satu. Senjana memutuskan mengambil bahasa Inggris karena ia ingin belajar bahasa Inggris.
Hari sabtu, jam setengah delapan pagi, Senjana baru saja turun dari angkutan umum, kemudian melangkah masuk ke dalam area sekolah. Sekolah masih tampak hening, dan hanya ada beberapa orang karena hari sabtu adalah hari libur sekolah dan hanya ada yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler saja.
Senjana melangkah naik ke setiap anak tangga, menuju sebuah kelas. Ia akan mengikuti ekstrakurikuler bahasa Inggris yang akan diadakan di kelas X.IPS.2.
Saat tiba di depan kelas tersebut, Senjana membelalakkan kedua bola matanya dengan sempurna, melihat sosok pemuda yang tengah duduk di atas rak sepatu. Senjana memasang raut datarnya dan memilih tidak acuh dengan kehadiran pemuda tampan yang tengah berkutat dengan ponselnya. Senjana menduduki lantai, kemudian mengeluarkan sebuah buku, ia berusaha menyibukkan diri.
Pemuda memakai kemeja kotak-kotak berwarna merah dengan berpadu warna hitam itu menatap ke arah Senjana. "Woy, ngapain lo di sini?" tanyanya.
Senjana mendongak, lalu melayangkan tatapan tajam yang sangat menusuk ke arah pemuda itu. "Lo yang ngapain?" tanyanya dengan ketus.
"Dih, gue mah di sini mau ekskul," sahutnya.
"Gue juga mau ekskul!" seru Senjana.
"Jangan-jangan sama lagi, English Club?" tanya Fajar lagi.
"Eh, iya! Ish, kok, lo ngikutin gue, sih?" gerutu Senjana.
Fajar memutar bola matanya dengan malas. "Siapa juga yang mau ikutin lo! Lo kali yang ngikutin gue!" tuding Fajar, membuat Senjana mendengkus kesal.
"Siapa yang mau ngikutin lo, bodoh! Gue emang pengen ikut bahasa Inggris. Enak aja fitnah lo!" gerutu Senjana.
"Gue juga nggak ngikutin lo kali."
"Ngeselin! Di mana-mana gue ketemu lo lagi," gerutu Senjana lagi.
"Dih, gue juga ogah kali ketemu sama lo terus," cibir Fajar.
"Berisik lo!" bentak Senjana.
"Lo kali!" sahut Fajar dengan nada tinggi.
"Tahu ah, males!" Senjana kembali menatap ke arah bukunya. Rasanya malas sekali jika menanggapi Fajar. Nggak akan ada habis-habisnya menanggapi pemuda itu, yang ada semangatnya untuk belajar bahasa Inggris bisa hilang.
Fajar kembali menatap ponselnya. Sesekali ia melirik ke arah Senjana. Namun, Senjana tidak melihat lirikan Fajar. Ia sangat fokus menatap buku tulis di tangannya.
Beberapa siswa mulai berdatangan. Senjana awalnya hanya fokus pada buku, ia diajak bicara oleh salah satu siswa yang juga mengikuti ekstrakurikuler bahasa Inggris.
"Hai."
Senjana tersenyum. "Hai, juga."
"Lo dari kelas berapa?" tanya gadis berambut lurus itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Campur Gengsi [SELESAI]
Teen Fiction(Fiksi Remaja - Romance - Humor) "Apa sih, alasan lo ganggu gue terus, hah? Gue bosen tahu lo ganggu terus!" gerutu Senjana "Suka-suka gue, lah!" sahut Fajar dengan ketus. "Ih, kok, nyebelin banget, sih! Lo suka ya, sama gue?" tanya Senjana. "Janga...