11. Fajar Anak Mami

92 11 159
                                    


"Semua anak akan menjadi manja ketika bersama orang yang sangat disayanginya."

~ Bintang Fajar Subuh ~


Setelah turun dari ojek, Fajar memasuki sebuah rumah bercat biru tingkat dua. Ia langsung membuka pintu tanpa mengetuk pintu karena kali ini merasa sangat lelah.

Mendengar suara pintu depan dibuka, seorang wanita paruh baya ke ruang tamu. Ia mengerutkan keningnya saat melihat Fajar sudah tiba di rumah dalam keadaan wajahnya lebam.

Rasa khawatir menguasai diri wanita itu, ia menghampiri pemuda itu. "Fajar Sayang, kamu kenapa kayak gini?" tanya wanita itu adalah mami dari Fajar.

"Fajar dipukulin temen-temen di sekolah. Sakit semua. Fajar mau istirahat, Mami," jawabnya dengan keadaan lesu. Saat ini ia benar-benar ingin segera tidur.

"Kenapa? Kok, mereka jahat sama kamu, Nak? Emang kamu habis ngapain?" tanya Mami Fajar yang khawatir terhadap kondisi putranya.

Fajar menggelengkan kepalanya. "Fajar nggak mau bahas lagi. Fajar ngantuk, Mami. Fajar mau ke kamar aja."

"Ya udah, Mami anter. Kamu kayaknya lemes banget, ya?" Wanita itu memapah Fajar ke kamarnya.

Fajar adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Ia memiliki seorang kakak perempuan yang tengah berkuliah di jurusan Bahasa Inggris. Makanya, maminya begitu memanjakan Fajar karena Fajar anak terakhir di keluarganya.

"Lepas pakaian dulu, makan, baru tidur," nasihat Mami Fajar sembari meletakkan tas putranya di atas gantungan yang terletak di balik pintu kamar putranya.

"Males. Fajar ngantuk." Belum melepaskan apa pun, Fajar sudah berbaring di atas ranjang yang bermotif bola. Pemuda itu sudah memejamkan matanya dengan sempurna, mulai memasuki alam mimpi.

Mami Fajar geleng-geleng kepala, lalu melepaskan sepatu dan kaus kaki yang Fajar kenakan. Kemudian, ia juga melepaskan dasi dan ikat pinggang dari tubuh Fajar. Wanita itu menyelimuti tubuh Fajar hingga dada. "Fajar-Fajar, bukannya dilepas dulu bajunya, udah tidur aja." Mami Fajar mengusap rambut anaknya dengan lembut. Ia memperhatikan wajah Fajar yang masih lebam. "Kasihan anak Mami dirundung gini. Pasti perih lukanya."

Wanita itu meninggalkan Fajar di kamarnya, lalu menutup pintu kamar putranya.

***

Kedua bola mata Fajar mulai terbuka perlahan, lalu menatap ke sekelilingnya. Ia beranjak dari ranjang, kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Saat tengah membersihkan diri, Fajar merasakan perih di wajahnya. "Akh, perih banget." Ia berusaha menahan perih sampai selesai mandi.

Usai mandi dan berganti pakaian dengan kaus berwarna hitam dan celana pendek dengan warna yang senada, ia keluar dari kamar, kemudian ke ruang tengah. Pemuda itu mencari keberadaan maminya. Ia pun menemukan keberadaan maminya yang berada di dapur, lalu memeluknya dari belakang. "Mami."

Karena merasa ada yang memeluknya, Mami Fajar--Lita menoleh ke belakang, ternyata putranya tengah memeluknya. "Kamu udah bangun, Nak?" tanya Lita yang masih menatap Fajar.

"Hm."

"Mau makan? Kamu belum makan tadi, malah langsung tidur." Kita menawarkan Fajar makan karena ia tidak mau sampai Fajar sakit karena tidak makan.

Cinta Campur Gengsi [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang