"Kalau tidak menyukai, harusnya biasa saja. Jika cemburu, tandanya menyukai dan tidak suka yang disukainya bersama yang lain."~ Diani Paramita ~
Selesai salat Zuhur, Senjana dan temannya akan pergi ke kelas. Namun, saat perjalanan ke kelas, Senjana berpapasan dengan Nathan. Keduanya saling memandang, sementara temannya melihat Senjana seperti tampak hendak mengobrol dengan seseorang, mereka segera ke kelas terlebih dahulu, memberikan waktu kepada Senjana dan pemuda itu.
Nathan tersenyum lebar ke arah Senjana, ia merasakan jantungnya berdebar saat ini. "Lo baru selesai salat?"
"Iya. Eh, kita ketemu lagi."
"Tali lo nggak copot, kan?"
Senjana menggeleng, lalu tertawa. "Enggaklah! Gue udah iket kuat kok, talinya."
"Bagus, deh. Nanti kalau lo kesandung, sakit."
"Makasih, ya."
"Oh, ya, mau ke kelas?"
Senjana menganggukkan kepalanya. "Iya, gue mau ke kelas, naruh mukena sama sajadah. Nanti ada yang nyolong lagi kalau nggak ditaruh di tas," jawab Senjana.
Nathan tertawa. "Emang ada yang mau ngambil alat salat?"
"Ada. Temen di kelas gue. Biasa, jahil."
"Oh." Nathan hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. "Cowok, ya?"
"Gitu, deh. Ya udah, gue mau ke kelas."
"Iya. Bisa balik keluar lagi, nggak?" tanya Nathan. Ia menatap serius gadis itu.
Senjana mengerutkan keningnya. "Balik ngapain?"
"Makan bareng, yuk," ajaknya dengan kepala menunduk. Ia merasa tubuhnya gemetar karena pertama kalinya mengajak seorang gadis.
"Oh, boleh."
"Wah, serius mau? Gue kira lo nggak akan mau."
"Nggak apa-apa, kan, kita temen," sahut Senjana diiringi senyumannya yang begitu mengembang, membuat detak jantung Nathan makin tidak karuan.
Manis banget. Bikin gue meleleh aja, batin Nathan.
"Oke, gue tunggu di depan kelas lo."
Senjana pergi ke kelasnya untuk meletakkan mukenanya. Nathan pergi ke kelas Senjana, ia menunggu di depan kelas 10.IPA.1. Tengah menunggu Senjana keluar, tiba-tiba ia melihat Fajar yang hendak masuk kelas. Fajar mengerutkan keningnya, saat melihat Nathan ada di depan kelasnya.
"Ngapain lo di sini?" tanya Fajar.
"Nunggu orang," jawab Nathan.
"Emang siapa yang lo tungguin?"
"Cewek cantik. Kepo ya, lo?" tanya Nathan.
"Ya, penasaran aja. Tumben banget seorang Nathan nunggu cewek di sini. Emang lo kenal siapa di kelas gue?" tanya Fajar.
"Pokoknya dia cantik, manis, dan gue kagum." Nathan tersenyum, membayangkan wajah cantik Senjana dalam pikirannya.
"Siapa? Pelit banget." Fajar memutar bola matanya dengan malas.
"Kepo lo."
Fajar dan Nathan adalah tetangga. Rumah Fajar dan Nathan berdekatan. Mereka juga berteman sejak kecil, SD, SMP, hingga SMA selalu satu sekolah, hanya saja sering beda kelas.
Tiba-tiba saja Senjana keluar dari kelas. Ia memutar bola matanya dengan malas, saat melihat Fajar.
"Cepet banget. Ayo," ajak Nathan, membuat Fajar terbelalak. Ternyata gadis yang ditunggu adalah Senjana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Campur Gengsi [SELESAI]
Teen Fiction(Fiksi Remaja - Romance - Humor) "Apa sih, alasan lo ganggu gue terus, hah? Gue bosen tahu lo ganggu terus!" gerutu Senjana "Suka-suka gue, lah!" sahut Fajar dengan ketus. "Ih, kok, nyebelin banget, sih! Lo suka ya, sama gue?" tanya Senjana. "Janga...