"Pada akhirnya, jika cinta sejati pasti akan dipersatukan kembali meskipun telah banyak rintangan yang terjadi. Cinta sejati akan bersama, tidak ada satu pun hal yang bisa memisahkan cinta itu sendiri walaupun satu hal itu begitu berat dilalui."~ Bintang Fajar Subuh ~
Waktu ibarat seperti gerbong kereta yang akan terus melaju dengan cepat.
Waktu itu sudah selesai ujian Nasional, kini tiba hari merayakan perpisahan sekolah usai pengumuman kelulusan ujian. Perpisahan sekolah akan dirayakan di Kota Bandung.
Jam lima pagi, para siswa kelas dua belas sudah mulai menaiki bis dan menempati tempat duduk yang telah ditentukan oleh pihak sekolah.
Senjana duduk dengan Hana, sementara Diani, Najwa, dan Hanni. Sementara Fajar duduk dengan Ardhana, tempat duduk Fajar dan Senjana bersebelahan, keduanya saling tatap pada awalnya, tetapi kemudian keduanya saling mengalihkan pandangan ke arah temannya. Fajar ke arah Ardhana dan Senjana ke arah Hana.
Setelah semua siswa masuk ke dalam dan semua telah siap, bis mulai berjalan keluar dari area dekat sekolah ke jalan raya untuk memulai perjalanan ke kota Bandung.
Dari Tangerang ke Bandung akan memakan waktu yang sangat lama, untuk itu ada beberapa siswa yang tertidur lagi karena masih mengantuk ditambah perjalanan ke Bandung masih sangat jauh.
Senjana menatap ke arah jalan raya, begitu dengan Fajar. Walau tatapannya ke jalan raya, pikiran mereka tetap saling memikirkan, Senjana memikirkan Fajar dan Fajar memikirkan Senjana. Mereka memikirkan apakah ini akhir dari kisah mereka?
Senjana merasa lelah, akhirnya mulai tertidur di pundak Hana. Sementara Hana sudah terlelap terlebih dahulu.
Fajar tiba-tiba saja bangkit dari tempat duduk dan keluar. Ia menatap Senjana yang tengah tertidur di pundak Hana. Pemuda itu terus menatapnya.
Melihat itu, Ardhana segera menepuk pundak Fajar. "Jadi ke toilet nggak? Kok, bengong aja di situ?" tanyanya mengganggu lamunan Fajar.
Fajar menoleh ke arah Ardhana dan mendengkus kesal. "Jadi, elah. Bawel amat!" Fajar segera berlalu menuju toilet yang ada di bis.
***
Enam jam telah berlalu, akhirnya mereka tiba di Kota Bandung. Saat ini mereka tengah berjalan menuju vila yang akan menjadi tempat penginapan mereka selama dua hari.
Senjana, Najwa, Hanna, Hanni, dan Diani satu kamar di vila. Fajar, Ardhana, Ramadhan, dan Wahyu satu kamar. Mereka memasuki kamar vila masing-masing.
Mereka mulai meletakkan tas mereka dan membersihkan vila bersama.
"Akhirnya sampai juga di sini. Pegel banget badan gue," ujar Diani yang mulai bersantai di atas tempat tidur.
"Sama, gue juga pegel," sahut Najwa yang tengah naik ke atas tempat tidur.
"Nanti acara wisuda dulu, ya? Baru besoknya jalan-jalan?" tanya Hanni.
Senjana mengangguk sambil membalas pesan dari mamanya. "Iya, Hanni. Nanti malam acara wisuda dulu, baru jalan-jalan besoknya. Gue lihat kita akan ke pemandian air panas, pabrik tahu, puncak, dan lain-lain," sahut Senjana.
"Pasti bakal seru banget!" seru Diani dengan antusias.
"Pasti, sih. Di acara wisuda lo nggak ada niatan buat nembak Fajar?" tanya Hanni melirik ke arah Senjana.
Senjana terkejut mendengar itu. "Kenapa lo nanya itu?"
"Lo beneran mau begini terus sama Fajar?" tanya Diani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Campur Gengsi [SELESAI]
Teen Fiction(Fiksi Remaja - Romance - Humor) "Apa sih, alasan lo ganggu gue terus, hah? Gue bosen tahu lo ganggu terus!" gerutu Senjana "Suka-suka gue, lah!" sahut Fajar dengan ketus. "Ih, kok, nyebelin banget, sih! Lo suka ya, sama gue?" tanya Senjana. "Janga...