43. Nathan Mengikhlaskan

27 2 23
                                    


"Yang namanya ikhlas itu sulit, apalagi ikhlas melepaskan orang kita cintai bersama orang lain sangat menyakitkan. Namun, itu harus dilakukan demi kebahagiaan orang yang kita cintai."

~ Nathanael Christian ~

Senjana tengah meletakkan uang di meja, menghitung jumlah uang yang dimiliki. Namun, tiba-tiba saja Fajar mengambil selembar berwarna abu-abu, membuat Senjana terbelalak. "Fajar! Uang gue!"

Melihat Fajar sudah berlari keluar dari kelas, Senjana segera membereskan uang yang lain dan keluar mengejar Fajar.

"Fajar! You are stupid!"

Fajar menoleh ke belakang. Pemuda itu menjulurkan lidahnya. "Tangkap gue kalau bisa, haha ...." Fajar menjulurkan lidahnya, kemudian melanjutkan berlari kencang.

"Fajar! Stop! Kembalikan uang dua ribu gue, woy!" Senjana berusaha mengejar langkah Fajar yang sangat cepat.

Fajar mempercepat langkahnya agar Senjana tidak bisa mengejarnya. Senjana berusaha lebih cepat lagi dalam berlari agar bisa mengejar pemuda itu.

"Kembalikan! You are crazy!"

Fajar berlari sambil tertawa. Ia menikmati momen seperti ini dengan Senjana. Membuat Senjana mengejar dirinya seperti ini adalah hal yang membahagiakan baginya.

"Fajar! Kembalikan uang gue! Jangan lo tilep, ya!" Senjana kembali berteriak.

Fajar kembali menoleh dan menjulurkan lidahnya. "Nggak mau, kejar kalau bisa!" Pemuda itu kembali berlari dengan kencang.

"Fajar! Rese banget lo! Masih aja nggak tobat-tobat gangguin gue, ih!" Senjana berteriak dengan sangat melengking, tetapi tidak membuat Fajar berhenti. Pemuda itu makin bersemangat berlari dari Senjana.

Mereka tengah kejar-kejaran, tiba-tiba Nathan yang sedang berjalan sendiri memperhatikan Senjana dan Fajar. Nathan terus mengikuti langkah mereka ke mana perginya.

Fajar dan Senjana berhenti. Fajar menaikkan selembar berwarna abu-abu itu ke atas, Senjana berusaha menggapai sambil melompat-lompat.

"Balikin!"

Fajar tertawa. "Haha, pendek! Haha nggak bisa!"

Senjana berusaha menggapai tangan Fajar yang panjang. "Ih, bukan gue yang pendek, tangan lo yang kepanjangan, dodol!"

"Dih, pendek kok nyalahin tangan gue?"

"Ngeselin banget lo. Masih aja ngajak gue kejar-kejaran."

"Ayo, tangkap kalau bisa," ejek Fajar. Fajar makin menaikkan tangannya, Senjana berusaha menggapai tangan Fajar.

"Ih, siniin nggak? Fajar!"

"Coba tangkap," goda Fajar sambil tersenyum lebar.

"Balikin, Fajar!"

"Nggak, tangkap dulu!"

Senjana berpikir sejenak bagaimana bisa mencapai uang miliknya. Gadis itu memiliki ide. Ia tersenyum miring, kemudian dengan secara tiba-tiba menginjak sepatu Fajar dengan kuat, membuat Fajar kesakitan.

Cinta Campur Gengsi [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang