"Jika di dalamnya ada rasa iri dan dengki, hubungan apa pun tidak akan bertahan lama."~ Jingga Senjana ~
Sejak kedatangan Larasati, mereka hanya diam, tidak membicarakan apa pun. Setiap Larasati mencoba mengajak bicara, mereka tidak memberikan respon sama sekali karena kecewa dengan tindakan yang telah Larasati lakukan.
Waktu istirahat, mereka akan pergi ke kantin, tiba-tiba Larasati menghampiri Diani dan merangkulnya. "Kok, gue nggak diajak sih?"
Diani menatap tajam Larasati dan segera melepaskan tangan Larasati dan mendorongnya hingga terjatuh di lantai. "Nggak usah sok akrab jadi orang!" teriak Diani naik oktaf.
Larasati merasa kesakitan. Ia mencoba berdiri dan menatap Diani dengan serius. "Lo kenapa, sih? Kenapa dorong gue kayak gini?" tanya Larasati tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi.
Diani tiba-tiba mencengkeram dagu Larasati. "Lo kan, udah rebut Adrian?" interogasi Diani, membuat Larasati terbelalak, tubuhnya mendadak bergetar hebat.
Karena Larasati tidak kunjung memberikan respon, membuat Diani semakin marah. "Jawab gue, bangsat! Lo udah rebut Adrian dari gue, kan? Lo udah ngechat dia, ngajak dia selingkuh! Dasar murahan!" Diani mendorong Larasati hingga terjatuh di lantai.
"Bukan cuma Adrian yang lo ganggu, lo juga mengganggu Farras kan, Laras? Ngaku lo!" desak Najwa dengan tatapan yang hendak menusuk.
Larasati menggelengkan kepalanya. "Eng-nggak, kok. Mana mungkin gue tega lakuin itu sama kalian," elak Larasati dengan gugup. Keringat dingin mulai membasahi seluruh tubuhnya.
"Alah, ngaku aja lo Laras! Lo juga bikin gue putus sama Arman, kan?" desak Hanni.
"Kalian nggak percaya sama gue?" sahut Larasati dengan lirih. Gadis itu mengembuskan napasnya. "Gue berani sumpah nggak ada rebut pacar kalian bertiga. Masa gue tega sama sahabat gue sendiri," lanjutnya dengan mata yang berkaca-kaca.
Diani mencebik. "Alah, nggak usah ngeles lagi! Kita ada bukti kalau lo dengan sengaja berusaha merebut pacar-pacar kita, bangsat!" Diani mengeluarkan ponsel dan menunjukkan isi pesan Adrian dengan Larasati. "Ini apa, Laras? Masih mau ngelak lagi, hah!" bentak Diani sudah sangat emosi yang tinggi.
Larasati mematung melihat itu. Lidahnya kelu.
Najwa membuka ponsel dan menunjukkan isi pesan Farras dan Larasati. "Ini, bukti kalau lo berusaha merebut Farras dari gue! Lo nggak bisa ngelak lagi!" teriak Najwa ikut emosi.
Hanni mengeluarkan ponsel, menunjukkan bukti perselingkuhan Larasati dan Arman. "Ini apa, Laras?"
Larasati tidak bisa berbicara apa pun lagi. Semua sudah ketahuan. Apa yang dilakukannya telah diketahui sahabatnya.
Senjana menghampiri Larasati, tiba-tiba melayangkan tangannya ke pipi Larasati. "Salah kami apa, Laras? Kenapa lo tega merebut kebahagiaan sahabat kita? Masalah lo apa? Kenapa lo lakuin semua ini sama Diani, Najwa, juga Hanni. Gue kecewa sama lo!" Wajah Senjana begitu merah padam.
"Lebih baik, akui saja, Laras!" desak Diani.
"Kayaknya nggak bakal ngaku dia," ujar Hanni sambil tersenyum sinis ke arah Larasati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Campur Gengsi [SELESAI]
Teen Fiction(Fiksi Remaja - Romance - Humor) "Apa sih, alasan lo ganggu gue terus, hah? Gue bosen tahu lo ganggu terus!" gerutu Senjana "Suka-suka gue, lah!" sahut Fajar dengan ketus. "Ih, kok, nyebelin banget, sih! Lo suka ya, sama gue?" tanya Senjana. "Janga...