18. kecerobohan Rama Wijaya & Kedatangan Devano

16 9 0
                                    

hari demi hari pun berlalu, pak Arga berangkat ke kantor pukul 08.00 WIB.
sama hal nya dengan pak Rama.
sesampainya mereka di kantor masing-masing., mereka mulai menandatangani perjanjian-perjanjian dengan klien nya masing-masing.
sampai suatu ketika, pak Arga (papa el) di datangi oleh sekretaris nya untuk pergi meeting bersama pak Rama (papa Ryunna) di caffe yang telah di pesan oleh pak Rama.
dan akhirnya, pak Arga dan sekretaris nya pun pergi ke caffe tersebut pada pukul 11.30 WIB.

" selamat siang pak Arga " ujar pak Rama dengan mengulurkan tangan kanan nya, selayaknya ingin berjabat tangan.

" siang "

" silahkan duduk " ujar pak Rama.

" ada yang mau di pesan? silahkan. " sambung pak Rama menawarkan, saat melihat pak Arga dan sekretaris nya duduk di hadapan nya.

" tidak usah, terimakasih sebelumnya " tolak pak Arga dengan bahasa yang sangat halus.

" ada apa? tumben sekali, mengundang saya seperti ini " ujar pak Arga.

" saya ingin mengajak Dirgantara Group untuk bekerja sama dengan perusahaan kami, Wijaya Group " ujar pak Rama.

sekretaris Wijaya Group pun mulai menjelaskan pro dan kontra nya kepada pak Arga.
dan pasti nya, sekretaris itu juga menjelaskan tentang keuntungan yang di dapat oleh kedua belah pihak perusahaan.
awalnya pak Arga (papa el) tidak setuju dengan tawaran Rama Wijaya (papa Ryunna).
karena apa? karena bagi nya, Wijaya Group adalah musuh terbesar yang sangat egois.
namun, saat ini ia setuju dengan tawaran itu.
setelah mereka setuju dengan persyaratan yang ada, pak Rama pun meninggalkan pak Arga di caffe tersebut.
karena ada kepentingan mendadak.

" terimakasih sekali lagi pak Arga, kalo begitu saya pamit dulu, karena ada kepentingan mendadak,  maaf sekali ya pak Arga " ujar pak Rama.

" oh, ya silahkan.  hati-hati di jalan " jawab pak Arga.

Rama Wijaya dam sekretaris nya pun pergi meninggalkan ruangan caffe.
namun, saat Rama Wijaya mulai melangkah kan kaki nya.
ada selembar kertas yang keluar dari tas pribadi nya.
dan mendarat tepat di kaki pak Arga (papa el).
beliau pun mengambil kertas tersebut.
setelah beliau membaca kertas itu, beliau sangat kaget.
tangan pun gemetar kencang saat memegang kertas tersebut.
apa kah itu?

" Surat Adopsi Panti Asuhan? " gumam pak Arga.

pak Arga pun mulai membaca kata demi kata yang ada pada kertas itu.
dan pada akhirnya,  ia pun tahu bahwa Ryunna Allycia Wijaya bukan lah anak kandung dari Rama Wijaya.
dan setelah ia lihat lagi, bahwa nama asli Ryunna adalah Alexa Keyranna, nama yang hampir mirip dengan nama yang ia beri pada anak kedua nya yang hilang itu.

" ALEXA?!?! " kaget pak Arga.

" ada apa pak? " tanya sang sekretaris.

" ( jadi anak itu bukan anak kandung dari Rama Wijaya? dia adalah anak ku? Alexa ) " ujar batin pak Arga.

" ( insting sang ayah tidak pernah salah,  aku yakin,  Alexa Keyranna itu adalah anak ku ) " sambung batin nya.

* * *

DI RUMAH DIRGANTARA.

*-Tuuut Tuuut-*

[ hallo, bagas !! ] ujar papa El.

[ hallo pak? ada apa? ]

[ saya punya misi untuk kamu ]

[ baik pak, besok saya kerjakan ] balas bagas setelah papa el menjelaskan apa tugas untuk nya, yang harus ia kerjakan.

" papa ga tidur? " ujar El dari arah belakang.

" papa belum ngantuk, kamu tidur duluan aja " jawab papa El.

"• tringgg •" ponsel papa El pun berbunyi.

" kelas sebelas itu setara 16 atau 17 tahun ya? "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" kelas sebelas itu setara 16 atau 17 tahun ya? "

" ga salah lagi, dia pasti anak ku " sambung nya.

hari hari pun berlalu.
akhirnya semua anak sekolah pun mulai masuk sekolah seperti biasa.
tahun ini, Ryunna resmi menjadi kakak kelas.
"• teeeetttt •" bell pun berbunyi.
yang pasti nya itu adalah bell untuk jam pertama.

" selamat pagi anak-anak, gimana nih kabar nya selama liburan hampir sebulan? " tanya bu guru dengan asik nya.

" baik buuu " jawab anak-anak.

" kita kenalan dulu yu? tak kenal maka tak sayang loh " gurau sang guru.

" nama ibu Meylizha, panggil ibu, bu mey aja ya? ibu adalah wali kelas kalian yang baru, waktu kelas sepuluh siapa wali kelas nya? " ucap bunda Mey.

" Bu Eka bu " jawab semua nya.

" okee, oh ya kita juga kedatangan murid baru loh di kelas ini "

" siapa bu? cewe atau cowo? " tanya Namyra.

" kasih tau ngga yaaa " gurau bu Mey.

" silahkan masuk "

semua sorotan mata pun tertuju pada pintu masuk kelas.
termasuk Ryunna, siapa murid baru itu?

" waaaahh, ganteng bangetttt " cibir murid perempuan di belakang.

" silahkan perkenalkan diri kamu " ucap bu Mey.

" Hallo semua nya, Nama gua Devano " ucap sang murid baru.

" udah? gitu aja? " ujar bu Mey.

" iya " singkat devano.

" yauda deh, kamu cari meja kosong ya? kita absen dulu untuk hari ini " ujar bu Mey, devano pun mulai mencari meja kosong, pas sekali.
di samping meja Ryunna terdapat meja kosong.
posisinya berada di pojok barisan ke kedua.

" (akhirnya, gue bisa sampe di sma ini juga) " batin devano ketika duduk di kursi nya.

semua nama telah di sebutkan satu persatu oleh bu Meylizha.
perkenalan pun sudah selesai.
Mata Pelajaran bu Mey (matematika) sudah selesai,  dan sekarang adalah jam kedua, yaitu istirahat.
"• teeettt •"

" terimakasih ya anak-anak " ucap bu Mey.

" sama-sama buu " jawab anak-anak.

" Ry, ke kantin yu? laper nih " ucap Namyra.

" ayo, gue beresin buku dulu ya? " tak lama kemudian, Ryunna pun berdiri dan segera ingin melangkah kan kaki.
namun, ada suara yang terdengar oleh  nya, dan meminta nya untuk berhenti.

" tunggu !! " Ryunna dan Namyra pun berbalik arah, tepat ke arah sumber suara.

" Devano " ujar nya dengan mengulurkan tangan kanan nya pada Ryunna.

" Ryunna "

" owh, sorry., lo ga mau pegangan tangan sama gue ya? " ujar devano.

" Ryunna emang gitu orang nya, aga introvert " ucap Namyra.

" Nama gue Namyra " sambung nya dengan mengulurkan tangan kanan nya kepada Devano.

" Devano " jawab devano.

" ikut kita ke kantin yu? " ajak Namyra.

" RA !! IH " bisik Ryunna.

" loh, gapapa dong Ry,  kasian dia anak baru. " jawab Namyra.

dan akhirnya mereka pun pergi ke kantin bersamaan.

Kisah cinta ElanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang