32. Kembali nya masalalu membuat rasa rinduku tumbuh

3 4 0
                                    

Elangga dan Arga sudah sampai di makam Elisha.
Di sana hanya terdapat satu kayu kosong, untuk mengganti batu nisan.
Makam itu kosong, tak ada orang yang merawat nya kecuali penjaga kuburan.
Saat perjalanan menuju ke makam sang istri, Arga sempat berhenti di salah satu penjual bunga.

Ia membeli satu buket besar bunga tulip, bunga favorit nya Elisha, dan tak lupa, Arga pun membeli bunga tabur, pecahan kecil bunga mawar merah.
Tatapan El semakin kosong, ia tak pernah melihat sosok ibu di hidup nya selama 16 tahun ini, bahkan ini sangat mengejutkan bagi nya, sang ibu telah tiada, dan meninggalkan diri nya untuk selamanya. Mereka pun menaburkan bunga di atas makam Elisha, Arga pun mulai memesan batu nisan yang bernama kan Elisha Martadianata binti Marta, untuk di pasangkan di makam Elisha.

Di taman sekolah, Ryunna dan Devano sedang berduaan, menatap lapang basket dengan menyantap ice cream kesukaan mereka.
Yaitu ice cream dengan variant rasa vanila.
Dengan ambis nya, Ryunna membahas soal matematika yang baru saja di pelajari tadi, bersama Devano.

" Ternyata, matematika itu gampang banget ya Vano? " ujar Ryunna.

" Matematika emang gampang Ry, semua orang juga bisa kok " jawab Devano.

" Aku mau ke perpus bentar ya? kamu tunggu di sini aja, aku cuma sebentar kok " sambung Devano, ia pun berdiri dari duduk nya di bangku taman.

" Owh, oke! aku tunggu di sini ya " jawab Ryunna, Devano pun pergi meninggalkan nya yang sedang menyuap ice cream sendirian.

Saat di ruang perpustakaan, Devano seperti menyadari ada seseorang yang ia kenal, tapi tak mungkin, ini sangat mustahil bagi nya.
Sosok wanita yang berkulit putih dan pendek itu sangat menarik lirikan mata Devano.
Siapa dia? apa memang betul itu adalah . . . . .

" Shyla? " ucap Devano, sontak wanita yang sedang mencoba mengambil buku di rak atas, tubuh nya yang pendek itu sulit untuk mengambil buku tersebut.

" Vano? " ujar wanita itu, terheran seheran mungkin, mengapa Devano ada di sini juga?

" K-kamu ngapain ada di sini? " tanya Devano dengan nada yang gugup.

" Aku murid pindahan dari sekolah kita " jawab wanita itu.

Devano menatap mata wanita itu, dengan rasa rindu yang sangat berat..
Sama hal nya dengan wanita itu, ia pun menatap dalam wajah Devano, mengingat semua kenangan yang telah ia buat dengan Devano di SMA lama nya.

" Kamu ga kangen sama aku? " lirih wanita itu memecahkan tatapan Devano.

" A-aku kangen, banget La! " jawab Devano.

Dia, Neishyla Aireena Zara, mantan sekaligus cinta pertama gue di SMA.
Dia adalah wanita pertama yang bikin gue percaya ada nya cinta, selain bunda.
Wanita yang dimana pun selalu ada buat gue, dengan tega gue putusin Neishyla, karena misi jahat gue untuk Ryunna.
Emang bodoh, manusia paling gila itu gue!

" Vano? " ujar Neishyla dengan mangayunkan telapak tangan nya pada wajah Devano yang sedang menatap dalam diri nya.

" E-eh? kenapa, sorry La " jawab Devano.

" Kamu IPS brp? " tanya Neishyla.

" IPS 1 La, kamu ? " tanya balik Devano.

" Aku masuk mipa 2 " jawab Neishyla.

" Owh gitu, aku duluan ya? " ujar Devano berusaha menghindari Neishyla di perpustakaan sekolah.

" Vano! " seru Neishyla, Devano pun berhenti dari langkah nya.

" Aku rindu! hampir dua bulan kamu putusin aku tanpa alasan! " ujar nya.

" Aku minta maaf La, kamu tetep jadi cinta pertama aku! aku sayang sama kamu " jawab nya, Devano bicara tanpa membalikan badan, ia pun pergi setelah mengucapkan kalimat itu pada Neishyla.

Begitu retak hati Neishyla, mendengar kata itu, tapi mau bagaimana pun, Devano juga punya alasan tersendiri, memutuskan Neishyla secara tiba-tiba.

" Kamu jahat Vano! " lirih nya.

Devano kebingungan, satu sisi ia sudah memiliki pasangan fake nya, walaupun ia sudah terlanjur mencintai Ryunna.
Namun di sisi lain, ia juga masih mencintai Neishyla, mantan terindah nya.
Apa yang harus ia lakukan saat ini? Neishyla pasti akan merasa paling tersakiti bila melihat Devano dan juga Ryunna bersama.

" Kamu ngapain ke perpus? kok ga bawa apa-apa? " tanya Ryunna.

" Ga jadi Ry, ke kelas yu? bentar lagi masuk nih " jawab nya dengan melihat jam tangan yang sedang ia kenakan.

" Yauda ayo! " ajak Ryunna, mereka pun bergegas pergi ke kelas nya.

Neishyla Aireena Zara, masalalu yang selalu ada di benak Devano.
Dasar anak ambis! ternyata Devano dan juga Neishyla bertemu saat Olimpiade nasional.
Saat itu, Neishyla terpilih untuk mewakili Olimpiade IPA, sedangkan Devano terpilih untuk mewakili Olimpiade matematika.
Mereka tak saling mengenal satu sama lain, satu sekolah tapi tak saling mengenal? dasar aneh!

Saat mereka kelas 10, Neishyla memenangkan juara 1 Olimpiade IPA se Indonesia.
Dan Devano memenangkan juara 2 Olimpiade matematika se Indonesia juga.
Di sana lah, rasa cinta mereka tumbuh, rasa cinta yang tumbuh bukan sembarang cinta, mereka pacaran hanya membahas tentang rumus kimia, fisika dan juga matematika saja.
Selama satu tahun kurang lebih nya, cara berpacaran mereka sangat sehat.
Seperti teman saja, tak ada panggilan khusus untuk hubungan ini.

"• trenenet trenenet •" bunyi handphone Ryunna.

" Hallo kak? " jawab Ryunna.

" Gue udah di depan nih, cepetan keluar! " ujar El.

" Iya kak, ini gue lagi otw ke gerbang, sabar dulu kek " jawab Ryunna.

" Iya gue tunggu -nuuut nuuut- " telepon pun terputus.

Ryunna berlari kecil menuju gerbang sekolah, karena ia takut El menunggu nya terlalu lama.
Dan pada akhirnya, Ryunna pun telah sampai di sana.

" Ayo masuk, panas nih! " ujar El pada Ryunna, ia pun membuka kan pintu mobil dan mempersilahkan Ryunna untuk masuk kedalam mobil nya.

" Loh.. itu kan kak Elangga? " ujar salah satu wanita yang melihat El dan Ryunna di gerbang sekolah, mobil pun melaju, wanita itu semakin bingung, siapa wanita yang masuk kedalam mobil Elangga itu?

Kisah cinta ElanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang