33. Tak semua harus tentang uang

4 3 0
                                    

"•trenenet trenenet•" bunyi handphone Elangga.

" Hallo? apaan Sat " ucap nya dengan mengangkat telepon.

" Masih dimana lu? acara bentar lagi mulai nih " jawab Satria.

" Iya bentar, ini gua lagi di jalan, tungguin gua di tempat biasa Sat " ucap Elangga dengan bergegas pergi ke mobil nya.

" Siap bos! gece El "

" Iye bawel "

Elangga pun pergi ke kampus nya untuk wisuda.
Ya! betul, Elangga melaksanakan Wisuda tahun ini, yang artinya ia sudah resmi lulus dari kampus tersebut.
S1 jurusan bisnis, itu impian papa nya Elangga, karena sebetulnya ia berita–cita mengambil jurusan Hukum sejak ia masih kecil. Waktu pun terus berputar, akhirnya El telah sampai di gedung kampus nya.

" Cepetan masuk El, udah di mulai tuh " ujar Satria yang lalu menarik lengan Elangga.

Acara pun di mulai, El telah lulus dengan nilai terbaik, papa nya pasti bangga.
Selesai acara, El dan Satria keluar dari gedung, menuju ke parkiran mobil.
Saat di perjalanan menuju parkiran, ada sosok wanita yang berhentikan langkah mereka.
Siapa dia? apakah...

" Tunggu! " El dan Satria pun memutar tubuh nya, menghadadap ke arah pembicara.

" EL EL! " panggil nya menghentikan langkah Elangga yang ingin pergi dari suasana itu.

" Jangan lupa dateng ya? gue berharap banget kalian berdua dateng! terutama kamu El, cuma kamu yang bikin aku semangat di hari itu" sambung Gladissa dengan memberikan dua undangan pada El dan juga Satria. Ia pun pergi, sambil memegang toga nya.

" Undangan pernikahan? seriusan mau kawin si Dissa? " ujar Satria uang membuat Elangga penasaran dengan isi undangan tersebut.

" Ck! males banget gua dateng Sat, apa ga usah dateng aja ya? " jawab Elangga.

" Lah, jangan dong! yang ada si Dissa ngira nya lu belom move on dari dia, kalo saran gue sih lu dateng bawa cewe El " ucap Satria.

" Cewe? "

" Iya, bawa ade lo aja, siapa tuh nama nya gua lupa"

" Ryunna? gila aja lu Sat! "

" Masih lama El acara nya, 2 minggu lagi, cari cewe bayaran aja gih " ucap Satria.

" Kali ini lo beneran gila sih Sat "

Keesokan harinya, Elangga pun bersiap siap untuk pergi ke kantor Dirgantara Group.
Arga Dirgantara mulai memperkenalkan anak sulung nya pada staff kantor.
Karena hari ini El udah resmi menjadi manager dari perusahaan tersebut.

" Selamat bergabung di perusahaan, Pak Elangga! " ucap salah satu staff kantor.

" Terimakasih! " singkat Elangga.

Elangga pun di antar ke ruangan nya.
Ruangan yang sangat lega itu membuat rasa nyaman meningkat.
El pun mulai bekerja disana, mengecek keuangan perusahaan, dan sebagainya.

Jam istirahat pun tiba, El pun keluar dari kantor, mencari udara segar.
Dengan rasa kecerobohan nya, ia tak sengaja menabrak sepeda yang terparkir di pinggir jalan namun sedikit aga menengah.
Pemilik sepeda tersebut marah pada Elangga, karena tak hati-hati saat berkendara.

" Keluar lo! tanggung jawab ga sama sepeda gue! ~Bug~ " tendangan itu tepat mendarat pada bagian depan mobil Elangga.

" Eh santai dong! " jawab Elangga dengan membuka pintu mobil nya.

" Gimana ini? aduh, stang nya muter balik gini " ujar wanita itu dengan memegang kepala nya.

" Nih! " ucap Elangga dengan memberikan uang yang berjumlah 2 juta kurang lebih nya.

" Dasar ga punya etika! bukan nya minta maaf juga "

" Sepeda lo rusak, ngapain gue minta maaf? emang dengan kata maaf sepeda lo bisa bener lagi? " ketus Elangga.

" Lo itu orang kaya ga punya etika ya, ga semua harus di bayar pake uang! lo pikir dunia ini seputar uang doang? " ucap wanita itu.

" Mba? ini obat nya.. " ucap apoteker, wanita itu membuka dompet dan mengecek ruangan dompet satu persatu, namun tak ada uang sepeserpun.

" Mba, boleh ga kalo saya ngutang dulu? saya janji besok saya akan lunasi " ucap wanita tersebut dengan wajah yang sangat memelas pada penjaga apoteker.

" Maaf, ga bisa mba, obat ini mahal soal nya, saya ga bisa bantu mba "

" Owh gitu, ya udah, terimakasih ya mba " ucap nya dengan memutar arah tubuh nya, memasang wajah sedih dan sangat kusut, kasihan sungguh kasihan.

" Saya bayar, berapa total nya? " tanya Elangga pada penjaga apoteker.

" Jangan! obat itu mahal "

" Lo pikir gua gabisa beli? berapa mba? "

" Total nya dua juta tiga ratus mas " jawab mba apoteker.

Elangga pun melunasi biaya obat tersebut.
Sang wanita hanya bisa terdiam, ia merasa bersalah pada Elangga, tak seharusnya ia berkata seperti tadi pada El.

" Lo liat kan? di dunia ini butuh uang! " ucap Elangga.

" Makasih "

" Owh ya! sepeda lo di buang aja, udah jelek gitu " ujar Elangga.

" J-jangan, gue gapunya kendaraan lagi buat kerja "

" Nanti gue ganti sepeda lo, sekarang biar gue anter ke rumah lo ya? " ucap Elangga.

Wanita itu pun menurut pada kata kata Elangga.
Mobil pun mulai melaju kencang, agar cepat sampai tujuan.

" Lo kok baik banget sama gue? " tanya wanita itu.

" Yang tadi? " wanita itu pun mengangguk.

" Siapa yang sakit jantung? " tanya El tanpa basa basi.

" Loh? kok lo tau itu obat jantung? "

" Nyokap gue " sambung nya.

" Owh "

Mereka pun telah sampai di tujuan.
Rumah kontrakan yang sempit itu sangat menarik perhatian Elangga, hati nurani Elangga tak kuasa melihat kehidupan wanita itu.
Wanita yang dimana harus menjadi tulang punggung keluarga, demi menafkahi ibu nya yang sakit sakitan.

" Ini kopi nya " ucap wanita itu.

" Makasih "

" Eh? ada tamu? " ucap ibu dari wanita tersebut, Elangga pun mendekati sang ibu dengan mencium punggung tangannya.

" Maaf, saya tidak bisa lama di sini, saya minta maaf karena tadi sudah menabrak sepeda anda " ucap Elangga.

" Saya permisi " ia pun keluar dari rumah tersebut.

" Tunggu! " panggil wanita itu, mengejar langkah Elangga.

" Kita belom kenalan, nama gue Nadine " sambung nya dengan mengulurkan tangan kanan nya.

" Elangga "

" Ini kartu nama gue, kalo ada sesuatu yang mau lo tanyain, chat aja nomor itu " ucap Elangga.

" Oke! hati-hati di jalan ya El "

El pun pergi dari lokasi tersebut, ia harus segera pergi ke kantor karena pasti di sana sudah banyak pekerjaan yang menumpuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kisah cinta ElanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang