29. menyusun rencana C.

5 5 0
                                    

Kini El merasa dilema, di sisi lain ia masih mencintai Gladissa, tapi di sisi lain juga, Gladissa bukan lagi milik nya.
Mungkin saja, pertemuan tadi adalah pertemuan terakhir untuk nya dan juga Gladissa.
Waktu pun terus berlalu, dan sekarang adalah waktu nya Ryunna untuk pulang ke rumah baru nya.
saat sampai di rumah, Ryunna di kejutkan oleh kedatangan Rama Wijaya.
Ada apa? mengapa Rama bisa ada di sana?.

" Papah? " ucap Ryunna saat menutup rapat pintu mobil El.

" Ikut papa pulang ya Ry? mama dan Allea sudah rindu sama kamu " lirih papa Rama yang menatap sendu mata Ryunna.

" Tapi ... kita tunggu papa Arga pulang dulu ya pah? " jawab Ryunna.

" Papa Arga? secepat itu kamu lupakan papah Ry? "

" Ryunna ga pernah lupain papa dan juga mama yang udah besarin Ryunna sampai detik ini, tapi mau gimana pun papa Arga itu papa kandung Ryunna pah.. " jawab Ryunna dengan rinci nya.

" Yasudah, jam berapa papa kamu pulang? " Ryunna melirik El, untuk memberikan jawaban pada papa angkat nya.

" Paling sebentar lagi juga pulang om, kita masuk aja dulu, tunggu papa pulang nya di dalem " jawab El yang sudah mengerti bahwa Ryunna memberi kode pada nya, untuk segera menjawab pertanyaan dari Rama Wijaya.
Mereka pun masuk kedalam kediaman Dirgantara, disana Rama Wijaya terlihat sedikit tegang, dan wajah yang amat kusut, menunggu kepulangan Arga Dirgantara.

Tak lama kemudian, mobil yang Arga kendarai pun telah sampai tujuan, yaitu bertujuan untuk ke rumah nya sendiri.

" Pak, nanti mobil saya tolong di bersih kan ya? besok saya ada meeting penting soalnya " pinta Arga Dirgantara pada satpam pribadi nya.

" Siap pak !! " jawab satpam pribadi keluarga Dirgantara.

Mereka pun mendengar percakapan Arga dengan satpam nya.
yang artinya mereka sudah tahu, bahwa Arga telah sampai dengan selamat.
setelah memberi perintah pada satpam, Arga pun mulai memasuki ruangan dalam rumah nya, dan ia melihat ada Rama Wijaya di sana.

" Loh? pak Rama? ada apa pak? " ujar Arga Dirgantara.

" Saya mau bawa Ryunna pulang pak " sambung Rama dengan berdiri dari tempat duduk yang ia tempati.

" Loh? tidak bisa seperti itu dong, Ryunna itu anak kandung saya, darah daging saya sendiri, anda tidak bisa seenaknya membawa Ryunna pergi dari sini " suasana pun semakin rumit, dengan adanya perseteruan ini.

" Tapi saya juga berhak akan hak asuh Ryunna, saya yang membesarkan dia selama ini. " ketus sang Rama.

" Udah, kenapa jadi ribut gini sih? oke !! kita ambil jalan tengah aja " ujar Ryunna yang memecahkan suasana, dengan adanya jalan tengah, mungkin saja mereka akan merasa adil.

" Setiap hari senin sampai kamis, Ryunna ada di rumah papa Arga, dan setiap hari kamis sore sampai minggu sore, Ryunna ada di rumah papa Rama, gimana? " kalimat itu yang membuat Arga dan Rama merasa adil akan keputusan ini.

" Oke, papa ikut apa kata kamu saja " ucap papa Arga.

" Sekarang hari apa? " polos nya Ryunna yang malah menanyakan hari di saat suasana sedang genting.

" Hari kamis " jawab El.

" Berarti, sekarang Ryunna boleh ikut papa Rama? pah? " tanya Ryunna pada papa kandung nya, mau tak mau, Arga harus meng iya kan apa permintaan dari putri kecil nya.

" Iya sayang " jawab pelan sang Arga.
Ryunna dan Rama pun pergi dan mulai meninggalkan kediaman Dirgantara.
di sisi lain, Arga telah merencanakan suatu hal, demi keluarga kecil nya.

Kisah cinta ElanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang