Kematian di balik tirai

112 8 0
                                    

"Kau sudah siap?"

Jamie Wade sedang bersiap-siap dengan kostumnya ketika salah satu kru panggung menghampirinya untuk bersiap di sisi panggung. Jamie Wade mengangguk dan dengan cepat merapihkan rambutnya. 

Lampu panggung di matikan Jamie yang berperan sebagai Macbeth masuk ke dalam panggung dan duduk di atas sebuah bangku yang sengaja dihias seperti bangku kerajaan. Lampu dinyalakan, terdengar suara narator memenuhi panggung tersebut

"Macbeth sedang duduk di singgasana ketika secara tiba-tiba Malcolm dan Macduff datang"

Dua orang pemain masuk ke dalam panggung

"Menyerahlah Macbeth, kami tau semua kebusukanmu!" teriak Tobias Jackson sang pemeran Macduff

"Yaaa, kau pasti orang yang telah membunuh Raja Duncan"  

Walcom yang berperan sebagai Malcom berdiri di samping Tobias.

"Melihat kedatangan Macduff dan Malcom, wajah Macbeth berubah ketakutan"  

Suara sang narator kembali terdengar

"Pengawal, pengawal!!" teriak Jamie Wade sang pemeran utama

"Hahaha, pengawalmu sudah kami habisi, hahaha.. Kini saatnya kau mengakhiri semua kebusukanmu!" Walton tertawa

"Aku sudah terkepung dan tak mungkin lolos. Aku harus berjuang. Siapakah yang tidak lahir dari wanita? Hanya dialah yang kutakuti. Selainnya tidak!" 

 Jamie turun dari tempat duduknya dan berjalan ke arah tobias

"Macbeth! setan pun tak mampu mengucapkan nama yang sangat ku benci." teriak tobias, ia terlihat begitu menghayati perannya

"Dan lebih menakutkan" Sambung Macbeth tertawa

"Keberaniannya perlahan muncul, Macduff melangkah maju ke arah Macbeth dan berseru marah " terang sang narrator

"Kalau kau tak mati dipedangku, maka arwah istri dan anak-anakku tidak akan pernah tenang dan akan menuntut kepadaku"

"Bagaimana kalau ku kirim saja kau pada mereka? Percuma saja Macduff. Tajam pedangmu tak akan melukaiku. Tak seorang pun yang lahir dari wanita sanggup mengalahkan aku"  Jamie Wade mengeluarkan pedangnya

"Jangan terlalu kau banggakan kesaktianmu itu. Setan yang kau puja hendaknya mengatakan, bahwa Macduff, sebelum waktunya terenggut dari rahim ibunya"

"Mendengar perkataan itu Macbeth terkejut dan panik"

"Terkutuklah lidah yang mengatakan itu!" sahutnya marah

"Kalau begitu, menyerahlah pengecut! Hiduplah untuk dikutuki semua orang!"  Macduff mengangkat pedangnya

"Aku tak akan menyerah. Tak akan kucium tanah di bawah telapak kaki Malcolm. Walaupun musuhku tak lahir dari wanita, aku akan terus berjuang melawan takdir. Seranglah Macduff! Kau campakkan kesaktian. Terkutuklah siapa yang menyerah!"  Jamie Wade mengangkat pedangnya

"Perkelahian pun terjadi, terdengar bunyi gemuruh Macbeth pun terjatuh"

"Katakan yang sebenarnya! Kau kan yang telah membunuh ayahku?! Katakan!!" teriak Tobias

Pertunjukan TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang