Mencari Sang Juliet

81 8 0
                                    

Gedung itu dipenuhi oleh para peserta dari berbagai kota. Kurang lebih ada seratus dua puluh peserta yang duduk menunggu. Para peserta yang telah mendaftarkan diri berpindah ke ruang tunggu, tempat audisi akan dilaksanakan. 

Londa memperhatikan para peserta yang hadir, hampir semua peserta mengenakan kostum sesuai dengan peran yang akan diikutinya. Beberapa terlihat menunggu sambil menghafal sesuatu dari kertas yang dibacanya. 

Beberapa lainya mengobrol satu sama lain membicarakan asal mereka dan peran apa yang ingin mereka dapatkan. Londa duduk menunggu di salah satu di salah satu sudut, jika ia tidak ingat apa misi dia sebenarnya, ingin rasanya ia melarikan diri sekarang.

Londa tidak suka berada di depan panggung dan disaksikan oleh orang banyak, meskipun mamanya adalah seorang pemain teater yang cukup terkenal di masanya, tidak membuat Londa akhirnya menyukai itu. 

Untuknya hidup dalam kehidupan nyata saja sudah terlalu banyak kepura-puraan yang ditemuinya, jadi untuk apa menambahnya dengan panggung pertunjukan.Hampir semua peserta adalah wanita, karena tidak ada audisi untuk Romeo. 

Sang Romeo telah ditetapkan, seorang aktor muda, selain nama Fairytale teater yang cukup terkenal yang menjadi mimpi beberapa orang untuk dapat bermain di dalamnya, alasan lain adalah aktor yang akan menjadi Romeo tersebut. 

Para wanita ini rela menunggu berjam-jam untuk dapat berperan menjadi Juliet dan beradu akting dengan aktor muda tersebut. Dari semua peserta yang hadir hanya Londa yang tidak memiliki keinginan sama dengan mereka, ia bahkan berjanji pada dirinya sendiri bahwa pertunjukkan ini menjadi yang pertama dan terakhir untuk dirinya. 

Sudah hampir 10 menit Londa berjalan mondar-mandir di depan ruang audisi tersebut, ia melirik sekilas ke nomor peserta di dadanya, tertulis angka 33 itu artinya dia sudah di tempat ini lebih dari satu setengah jam dan setelah ini tiba giliran ia masuk. 

Ia menggigit bawah bibirnya, bintik-bintik keringat mulai muncul di dahinya, pakaian yang dikenakannya entah kenapa tiba-tiba membuatnya sesak. Menunggu peserta lain keluar benar-benar membuatnya gugup. 

Londa memperhatikan gaun yang dikenakannya, Frank memaksanya untuk menggunakan pakaian siang tadi.

"Kau akan pergi audisi dengan pakaian seperti itu ?" Frank menatap Londa ngeri

"Ada yang salah dengan pakaianku?" Londa memperhatikan kaos putih bercorak serta celana jeans yang dia kenakan

"Menurutmu?" Frank terlihat jengkel 

 "Kau itu akan ikut audisi untuk Juliet bukan Romeo" tanyanya pada Londa yang terlihat tidak mengerti 

"Kau tahu siapa juri yang akan menilaimu audisi ini?" Londa menggeleng

"Elsie Clark" Jelas Frank seraya menutup buku di tangannya "

Dan dia benci orang dengan selera pakaian buruk"

"Maksudmu pakaianku buruk?" tanya Londa polos

"Tidak buruk " Frank menaruh buku yang dipegangnya 

"Tapi sangat buruk" Sambungnya

"Pukul berapa audisi dimulai?" frank berdiri dari tempat duduknya

"Lima sore" Frank melirik ke arah jam dinding di rumahnya

"Masih ada waktu" guman Frank "Ikut aku!"

Pertunjukan TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang