Gadis majalah gosip

68 6 0
                                    


Suasana kantor siang itu tampak ramai, beberapa karyawan terlihat berkumpul memenuhi ruang meeting. Para gadis tampak sibuk bergunjing seraya mengintip ke ruang meeting. Londa baru saja tiba di kantor ketika keributan itu terjadi

"Sedang apa mereka?" tanya Londa pada Heidy salah satu karyawan magang di tempatnya, yang duduk berhadapan dengannya seraya menguap lebar dan menaruh tas yang di bawahnya ke atas meja.

"Akan ada wawancara eksklusif dengan salah satu aktor" jelas Heidy pelan, Londa mengernyitkan keningnya

"Siapa?"

"Aku lupa namanya Alder, Arden... " Heidy mencoba mengingat-ingat namanya,

"Baikah siapa pun nama orang itu, aku haus" 

Londa mengambil botol minumannya yang tergeletak di atas meja lalu berjalan menuju pantry. Ia menguap kembali. Ia benar –benar butuh tidur, hampir semalaman ia terjaga karena menonton setiap video kasus lama ayahnya. 

Namun ia harus tetap memenuhi deadline liputannya agar dapat menyelidiki kasus ini dengan tenang. Dengan cepat ia menuang cairan kopi dari mesin pembuat kopi ke dalam gelasnya dan menghirup aroma kopi dari dalam gelasnya.

Beberapa orang keluar dari ruang meeting sambil tertawa ringan, mulai dari David, Olivia Wills pemimpin redaksi perusahaan tempat Londa bekerja dan beberapa wartawan senior disusul seorang pemuda bertubuh jangkung dengan mengenakan jaket coklat panjang dengan rambut yang sedikit berantakan keluar dari ruangan tersebut. 

Londa baru saja keluar dari pantry dengan secangkir kopi di tangannya dan roti di mulutnya ketika sebuah suara memanggilnya.

"Gadis majalah gosip!" Londa menghentikan langkahnya, ia mengenali panggilan itu dan suara itu. Ia menoleh dan mengambil roti dari mulutnya.

"Calvin!" seru Londa terkejut ketika melihat Calvin berdiri depan pintu ruang meeting bersama pemimpin redaksi dan juga David atasan Londa

"Aku mau dia yang mewawancarai" Putus Calvin tiba-tiba, semua mata menatap Calvin lalu berganti menatap Londa.

"Kita telah menyiapkan seorang wartawan senior untuk wawancara kali ini, dan Nona Harden sibuk dengan tugasnya sendiri" jelas Olivia Wills

"Aku ingin dia yang mewawancarai ku" ujar Calvin bersikeras, Londa menatap Calvin bingung, beberapa orang juga memandang Londa tak kalah bingung

"Gadis itu atau tidak sama sekali" putus Calvin seraya melanjutkan langkahnya. 

Beberapa mata melotot ke arah Londa. Londa yang sama sekali tidak mengerti apa yang sedang terjadi hanya menatap bingung ke arah kerumunan yang sekarang memandangnya. 

Tidak jauh dari tempatnya berdiri terlihat Calvin berbicara pada lelaki yang berdiri di sebelahnya, sebelum akhirnya berpamitan dan melangkah pergi. Londa yang bingung dengan apa yang terjadi kembali berjalan ke arah meja kerjanya

"See ya Nona Harden" Calvin mengangkat tangannya ke udara dan melambai ke arah Londa yang sekarang telah duduk di kursi kerjanya. Londa hanya menatapnya tidak mengerti dan meminum kopi yang dibuatnya.

"Saya akan menghubungi Anda nanti " ucap seorang pria yang sejak tadi berdiri di sebelah Calvin dan dengan cepat berjalan mengikuti Calvin keluar dari kantor tersebut

"Ada apa ini, belum selesai satu sudah ada masalah lain"  Londa pun meneguk kopinya dan kemudian dengan cepat meludahkannya

"Astaga kopi apa ini, panas sekali" Londa menjulurkan lidahnya dan mengipas-ngipas lidahnya dengan telapak tangannya. Carter yang sejak tadi duduk di sebelah mejanya menggeleng dan menatap iba melihat tingkah Londa

Pertunjukan TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang