Bermain peran

79 5 0
                                    

"Kenapa hari ini dingin sekali?" 

Londa mendekap kedua tangannya di dada, Ethan yang berjalan di sampingnya menguap dan merentangkan kedua tangannya ke udara

"Menurutku udara malam ini segar" Sahutnya seraya menarik nafas perlahan menghirup udara malam ini 

"Rasanya menyenangkan berjalan-jalan di malam hari seperti ini sehabis makan malam"

"Segar katamu, aku hampir menggigil kau tahu" 

Londa mendengus kesal sambil membetulkan beberapa anak rambutnya yang berantakan tertiup angin.

Usai makan malam, Ethan dan Londa berjalan kaki menuju tempat ia memarkir mobilnya. Ethan memang sengaja memarkir mobilnya jauh dari tempat mereka makan. 

Laki-laki ini sangat menyukai suasana jalanan di malam hari, lampu-lampu warna-warni di sepanjang jalan, hiruk pikuk alunan musik dari berbagai toko dan kedai kopi serta udara dingin malam adalah hal yang dia butuh kan setelah seharian berkutat dengan banyak pekerjaan.

Londa mengedarkan pandangannya ke sekitar jalan yang mereka lewati. Terlihat beberapa lampu jalan di setiap sisi jalan, membuat jalanan itu terasa aman meskipun hari sudah larut. 

Sepasang anak muda melewati mereka sambil tertawa, tidak jauh dari sana terlihat wanita yang menggandeng anak kecil di sampingnya berjalan dengan tergesa-gesa. 

Matanya berhenti pada sebuah kedai kopi yang berada di sisi jalan. Lampu gantung tampak menghiasi kedai kopi luar ruangan itu. Beberapa bangku di taruh tepat di depan meja barista, beberapa lainnya di taruh di luar dengan sebuah meja bundar di tengahnya.

"Aku ingin secangkir kopi"

Londa berjalan melewati Ethan yang terlihat sibuk menghirup udara di sekitarnya. Ia selalu menyukai suasana kedai kopi di luar ruangan, ia dapat dengan leluasa melihat keluar. 

Ia dapat mengamati siapapun tanpa merasa takut ketahuan, ia sangat menyukai bermain dengan pikirannya, mengamati setiap orang yang berlalu lalang dan menebak kepribadian mereka dari apa yang mereka gunakan. 

Londa bahkan sering bertanya-tanya apa yang dilakukan orang-orang itu setibanya di rumah. Bahkan terkadang membayangkan apa yang dilakukan orang-orang dalam sebuah rumah itu ketika melewati sebuah bangunan tua yang tidak memiliki jendela dan melihat beberapa orang keluar masuk dari sana.

"Londa... tunggu!" Seru Ethan panik dan segera berjalan menyusul Londa. 

Mereka tiba di sebuah kedai kopi pinggir jalan. Londa mengambil tempat duduk di bangku tepat depan kedai kopi tersebut dan duduk dengan gembira, ia mengusap-ngusap kedua telapak tangannya mencoba mengusir udara dingin di tubuhnya..

"Kau mau kopi?" tanya Londa melihat Ethan telah duduk di sebelahnya

"Ya, tanpa gula" Ethan menarik kursi di sebelah Londa

"Aku pesan dua kopi, satu tanpa gula" ujar Londa pada pelayan di depannya.

Londa mengedarkan pandangan ke seluruh kedai, dan mengamati setiap tamu di sana. Beberapa para pekerja yang baru saja pulang kantor sisanya anak-anak remaja yang duduk berkelompok namun sibuk dengan smartphone mereka masing-masing. 

Kopi yang dipesannya telah datang, asap mengepul dari cangkir kopinya. Londa menyeruput kopinya perlahan.

"Polisi akhirnya menetapkan kematian Jamie Wade karena serangan jantung" 

Pertunjukan TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang