Bukti lainnya

67 7 0
                                    

"Hari yang sibuk" 

Pria tua itu menoleh dan melihat seorang perempuan dengan rambut yang sedikit berantakan berdiri di sebelahnya dengan memeggang dua gelas streofoam berisi kopi hitam di tangannya.

"Kopi" 

Perempuan itu menyodorkan kopi di tangan kanannya

"Terima kasih" ucapnya sambil menerima kopi tersebut, menghirup aroma yang keluar dari cangkir tersebut sebelum akhirnya menoleh ke arah perempuan yang sekarang sedang meneguk kopinya perlahan.

"Saya tidak pernah melihat Anda sebelumnya?" kening laki laki itu berkerut mencoba mengingat sesuatu.

"Nama saya Londa" Londa mengulurkan tangannya ke penjaga keamanan tersebut 

"Carlos" jawabnya sambil menyambut uluran tangan Londa

"Saya sedang mengantar teman saya dulu ia bekerja di gedung ini"

"Siapa namanya? Saya sudah 10 tahun bekerja di tempat ini mungkin saya mengenalnya"

"Saya tidak yakin Anda mengingatnya karena dia hanya sebentar kerja di tempat ini, dia keluar sejak kejadian itu" Wajah Londa terlihat serius

"Oh ya Tuan Wade yang malang" Kenang pria itu sedih 

"Saya tidak menyangka dia akan mati saat pertunjukkan berlangsung"

"Ya saya kasihan dengan istrinya"

"Istriya meningal 10 tahun yang lalu dan ia tidak memiliki anak dari pernikahannya. Satu-satunya yang ia miliki Nona Gibson perawatnya"

"Oh benarkah aku tidak tahu itu" Londa menyesap kopinya sambil mencoba menahan diri untuk tidak bertanya lagi

"Ya Tuan Wade memiliki masalah kesehatan, dia membutuhkan Nona Gibson untuk merawatnya"

"Benarkah?" Penjaga keamanan itu menganguk

"Jantung" jelasnya sambil mengangkat gelasnya dan kembali meneguknya

"Ia harus rutin meminum obatnya"

"Sepertinya Nona Gibson sangat dekat denganTuan Wade"

"Nona Gibson sudah mengenal Tuan Wade sejak 5 tahun yang lalu, Nona Gibson adalah perawat mendiang istri Tuan Gibson. Sejak istrinya meninggal kesehatan pria tua itu menurun dan sejak itu Nona Gibson menjadi perawat Tuan Wade" Londa menganguk mengerti

"Saya pikir mereka adalah suami istri"

"Ya banyak yang mengira begitu, tapi Tuan Wade sangat mencintai istrinya" 

Pria itu meneguk kopinya, tidak jauh dari tempat mereka berdiri Londa melihat sosok pria dengan rambut hitam kecoklatan dan tubuh tinggi tegap berjalan ke arah mereka, sosok yang benar-benar dikenalnya.

"Selamat siang Saya Detektif Hopkins dari kepolisian" 

 Dean menunjukkan tanda pengenalnya dan menoleh sekilas ke arah Londa yang sekarang sibuk memainkan handphonenya.

"Saya ingin bertemu dengan Tuan Andy kepala produksi teater ini" Jelas Dean sambil memasukan kembali tanda pengenalnya ke saku celananya

"Silahkan masuk Detektif, Tuan Andy sedang ada di kantornya"

"Baik terima kasih" ucap Dean sambil beranjak pergi

"Sepertinya saya harus pergi sekarang" Jelas Londa tiba-tiba sambil menaruh kopi yang dipegangnya ke kursi plastik yang ada di depannya.

"Oh apakah teman Anda sudah selesai dengan urusannya"

"Sepertinya begitu, sampai jumpa pak" Pamitnya sambil berlalu

Pertunjukan TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang