Chapter 26 [S02/04] : Kalung Batu Keberuntungan

29 4 0
                                    

Happy Reading.

Di penjara bawah tanah. Tempat dimana tahanan milik Kerajaan Gilbarrits dipenjara. Seorang wanita dengan tatapan kosong dan kondisi yang jauh berbeda dari beberapa bulan lalu berada.

"Nona Dione, ada yang ingin bertemu denganmu." ujar satu penjaga tahanan.

Dione tak menanggapinya, dia bahkan tidak sedikitpun melirik ke laki-laki penjaga itu. Wanita yang dipenjara atas tuduhan penggelapan dana ini sudah merasa terpuruk, citranya sebagai permaisuri yang baik dan merakyat hancur seketika ketika Raja Benethnash mengungkapkan kebusukannya ke publik.

Sudah tidak ada harapan lagi baginya untuk bisa memperbaiki citranya, tindakan korupsi adalah kejahatan yang paling hina di kerajaan Gilbarrits, bahkan Kekaisaran Fomalhaut.

Tak ada alasan dirinya untuk tetap bernafas sampai saat ini, yang dipikirkannya hanya mati, mati, dan mati.

"Salam kepada Asmaraloka Kerajaan— tidak, seharusnya aku menyapa dengan sebutan, Salam kepada sang pengotor kerajaan Gilbarrits, Nona Dione." ucap datar yang merupakan salam yang dilontarkan An kepada Dion.

Mendengar itu tentu membuatnya terkejut. "A-Annas? Kamu, Annas, kan?" ucapnya memastikan, wajahnya sudah kegirangan melihat entitas yang bernama Annas ini.

Sedangkan An hanya menatapnya dengan wajah jijik. Dia yang sudah tau kejahatan Dion benar-benar membuatnya sangat membenci dia.

"Annas, tolong ibu. Ibu difitnah melakukan korupsi oleh kakak brengsek mu!" ucapnya dengan memelas sembari mencoba meraih-raih pakaian An.

"Aku tahu *ibu difitnah," (*manggil ibu disini bukan maksudnya manggil ke orang tua ya! An manggil 'ibu' ke Dion cuma karena dia lebih tua aja, cuma sebatas ngehormatin orang yang lebih tua).

"Tuh kan. Kamu percaya sama ibu. Jadi Annas, tolong bersihkan nama Ibu—"

"Diam! Jauhkan tangan kotor mu dariku. Aku belum selesai bicara. Yang ingin aku katakan adalah, seharusnya kau dihukum lebih berat dari ini." ucap An dengan penekanan kata. Entah ini memang dia kesal karena mengetahui kebenaran, atau ini memang emosi yang sebenarnya Annas asli, dia tidak tau. Yang dia tahu adalah dia sedang marah saat ini.

"Aku sudah tahu semuanya, kamu bahkan meracuni diriku(maksudnya Annas) dan kamu dengan beraninya menyuruhku untuk membersihkan namamu? Mau sampai se lancang apa lagi kamu bertindak!?" An dengan tatapan merendahkan.

Mendengar itu Dion terlihat terkejut, dia tak menyangka(atau emang dia aja yang bodoh) kalau rahasianya sudah terungkap kepada An.

"Annas, itu tidak benar, Benethnash telah menghasutmu—

"Diam! atau akan aku gorok lehermu. Aku disini hanya ingin mengatakan..." An mendekatkan wajahnya ke Dione. "Aku akan mengungkapkan kejahatanmu, menyaksikan kamu di arak dan di pancung."

Deg!

Apa yang terjadi? Apa emosi yang sedang aku alami? Kenapa emosi ini tidak bisa aku kendalikan? Dalam batin An.

Setelah An mengetahui kebenaran dia memang menjadi membenci Dion, salah satu alasan dia membenci Dion adalah karena dia telah meracuni Annas hingga dia tiada. Tapi, tidak sepenuhnya juga dia membencinya, karena jika bukan karena Dion, mungkin saja An tidak akan berada disini, berada menempati tubuh ini.

Tapi entah, lubuknya yang paling dalam An tidak bisa dia pahami, di sana dia sangat membenci kepada Dion. Bahkan kalau kalian tahu, hal yang membuat An datang ke penjara bawah tanah berasal dari lubuk qalbu paling dalamnya.

Apakah ini perasaan yang dirasakan Annas? Batin An. Apakah Annas yang asli masih bersemayam ditubuhku?

•••••••••••

Reinkarnasiku Menjadi Seorang PangeranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang