Tiga Bulan Kemudian
27 Oktober 2020
Apartemen Iyes, Tokyo, Jepang
Iyes duduk di sofa sambil menonton channel Youtube kesukaannya, History. Untuk kesekian kalinya, Iyes menonton playlist 'Ancient Aliens' di channel itu. Terlalu sering hingga dia nyaris hafal narasi di setiap video yang ditontonnya.
Tetapi anehnya, walaupun tubuhnya berada di depan laptop dan matanya menatap ke arah layar, jiwa dan pikiran nya tidak berada di TKP.
Ada satu hal yang mengganggu pikirannya, sesosok pria lebih tepatnya.
Siapa lagi kalau bukan si Josh Kanade, sahabat terbaiknya dan merangkap gebetannya yang sedang mabuk cinta dengan orang lain. Nyesek.
Dari tiga hari yang lalu Josh sama sekali tidak mampir ke apartemennya, padahal mereka tinggal bersebelahan dan selalu menghabiskan waktu luang bersama.
Tetapi bahkan hingga detik ini, sahabatnya itu juga tidak menghubunginya sama sekali!
Iyes gelisah, walaupun dia tahu bahwa Josh kemungkinan besar sedang berkencan dengan pria yang dicintai dari sejak SMA –si Akihito. Mereka sudah menjadi pasangan 'panas' yang selalu berduaan, bahkan Akihito pun sering sekali menginap apartemen Josh.
Padahal keduanya cukup kaya untuk tinggal berduaan di kondominium! Katanya, Josh tidak mau tinggal jauh dari Iyes.
Namun, walaupun begitu, mereka selalu kencan di akhir minggu ke luar negeri!
Yah, se-intens itu kegilaan Josh dan kekasihnya Akihito.
Jadi, apa yang bisa dilakukan seorang Kiyesia Tarani?
Perempuan itu sudah berusaha keras mencoba menghilangkan Josh dari benaknya, tetapi sia-sia. Padahal Josh dan Akihito selalu berkencan setiap minggunya dan ini sudah tiga bulan hubungan mereka terjalin.
Bayangkan seberapa sibuknya Iyes untuk merasa gelisah?
Akhirnya, Iyes mematikan laptopnya dan bersiap-siap untuk mengunjungi apartemen Josh untuk apapun risiko yang akan dia hadapi.
Untungnya, tepat ketika perempuan itu sedang berganti pakaian, Josh mengirimkannya sebuah pesan singkat. Sahabatnya itu mengajak Iyes untuk mampir ke apartemennya karena ia dan Akihito baru saja pulang membawa banyak sekali oleh-oleh.
Iyes mengerucutkan bibirnya dan mulai menggerutu, "Baru pulang dari kencan!? Siang bolong begini!? Apa yang mereka lakukan selama berhari-hari berduaan, sialan!"
Untungnya, Iyes langsung mendapatkan jawaban ketika ia masuk ke apartemennya Josh. Perempuan itu bahkan tidak bisa berkomentar apapun saking bingungnya.
Josh muncul dengan celana pendek bermotif bunga-bunga dan kacamata hitam, sementara pria lainnya mengenakan celana yang persis sama dengan Josh dengan kemeja tipis tanpa lengan dan topi puring.
Kulit mereka sama-sama sedikit lebih coklat dari biasanya. Lebih mengesalkan lagi, Iyes bisa melihat beberapa bekas ciuman di sekitaran leher dan dada mereka. Apalagi dua pria itu tidak mengancing tiga kancing atas di kemeja pantai mereka.
Persetan, batin Iyes kesal, Ya, reti gay, tapi rak ngono kui, ndes! Opo kui, opo!? Teke, dipikir awak e dewe rak iri, heh?!
Tapi segala sumpah serapah itu cuma bersarang di hati. Dua orang itu belum tentu paham bahasa Indonesia, apalagi bahasa Jawa logat Semarangan-nya barusan. Jadi, Iyes hanya menghela nafas, kemudian menatap Josh dengan mata yang menyipit.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rujak Duren dan Lebah Madu
RomanceKiyesia Tarani yang agnostik tidak menyangka kalau dia dijodohkan dengan Rio yang sangat religius dan spiritualis. Karena trauma masa kecilnya, Rio terlihat tidak lebih baik dari rujak duren. Dia hanya belum menyadari kalau Rio Azriel Rayaan akan me...