Chapter 4

568 51 2
                                    



Sudah rapih dengan seragam sekolah, Faris keluar dari kamar nya, dan menemukan sang ayah yang sedang terduduk di kursi depan.

" Faris pergi dulu yah "
seru Faris sembari menyalimi tangan ayah nya.

" Hati hati nak, belajar yang benar " jawab sang ayah dengan mengusap lembut ujung kepala Faris.

Faris hanya mengangguk dan tersenyum ke ayahnya

Setalah itu, Faris berlalu dari hadapan ayahnya


Faris terduduk di bangku panjang halte,menghirup segarnya udara pagi yang juga berhembus menusuk kulit putihnya, juga menatap langit berwarna orange gelap, yang sebentar lagi matahari akan menyongsong menyambut bumi melalui sang timur.

Faris tersenyum seraya berdoa, agar hari ini, akan lebih beruntung dan tidak seperti hari hari sebelumnya
Kemudian beranjak pergi ketika sebuah mobil besar berhenti tepat didepan nya.




                                ______




" Kring...."

Bel surga yang di tunggu tunggu para pelajar telah berbunyi, setelah Berjam jam bergempur dengan rumus fisika dan kimia, bergulat hebat dengan pena diatas kertas putih, saat nya mereka untuk memberi jatah cacing cacing diperut yang meronta ronta minta asupan

Berbeda dengan Faris yang sedaritadi celingak celinguk seperti mencari sesuatu.

" Em.. kiky mau ke kantin? "
Tanya Faris

Orang yang di tuju hanya mengangguk kecil tanpa melihat Faris.

" Faris boleh gabung? "

kemudian orang yang bernama kiky pun langsung menatap Faris.

" Sorry banget ya ris, gue gabung sama geng gue, sorry nih "

" Eh..iya gak papa kok, santai "
Faris tersenyum getir sambil menatap kepergian mereka.

Faris terdiam, bingung harus apa sekarang, di satu sisi dirinya takut untuk melangkah ke kantin, karena ia tau pasti ada saja orang yang membuatnya tak nyaman, tapi di sisi lain dirinya sangat sangat lapar.

" Bodo ah Faris laper "

tak memperdulikan hal itu Faris memilih melangkah menuju kantin
Benar saja baru beberapa langkah dirinya keluar dari kelas, sudah banyak pasang mata yang menatap nya tak suka.

" Ah bodoamat, mungkin mereka suka sama Faris, karena Faris imut "
sarkas nya menetralisir kan keadaan.

Faris melangkah masuk kedalam kantin, kebingungan memilih makanan apa yang ingin ia makan, sebenernya Faris sedikit risih berada di tengah tengah kerumunan manusia dan nyaris menjadi pusat perhatian di tempat itu.

Apa yang salah dari dirinya, apakah karena penampilan nya yang terkesan biasa saja? Atau bahkan karena dirinya cute?

Faris menghampiri salah satu kedai kecil di dalam kantin

" Bu, cilok satu cup "
" Siap nak, kamu duduk dimana? "

Faris menoleh mencari tempat duduk yang tersedia.
" Di ujung situ Bu "

" Oh oke, kamu duduk aja di sana, nanti pesanan nya ibu anter ya "

Faris membentuk jari nya menjadi emoji
' oke '
Kemudian beranjak menuju bangku putih itu.

Masih dalam keadaan sama, banyak sepasang mata yang berpusat pada Faris, tak sedikit pula yang membicarakan nya, tetapi Faris mencoba mengabaikan nya dengan bersikap tak perduli walaupun sedikit risih.

RETAK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang