Chapter 32

274 30 3
                                    


06:10

" Srek...."
Vano menarik gorden abu dan membuka teralis jendela besar disebelah tempat tidur.

ia terpejam perlahan, ketika segar nya udara pagi hari berhembus kearahnya, dapat ia dengar lembut nya desiran angin dan kicauan burung menyambut nya di pagi hari, juga sang senja yang menyongsong dari Utara, seolah tersenyum dari balik bukit di ujung kota
" Huh..."

mengembuskan nafas pelan, Vano beralih menoleh kearah tempat tidur, senyuman tipis terukir di bibir nya, melihat makhluk kecil yang masih tertidur pulas sambil meringkuk kedinginan

Vano mendekat kearah nya, menjongkok dan menatap bahagia wajah imut itu, bulu mata lentik di garis kelopak yang tertutup bibir merah yang sedikit terbuka juga hidung runcing nya

" Hey "
Vano menyentuh bagian pipi nya, mencoba membangunkan nya dari lelap yang semakin dalam

" Hey... bangun udah siang "
Lembut nya sambil menyela nyela rambut hitam nya

" Ehm..."
Faris bergerak, membuka matanya perlahan, seraya merentangkan kedua tangannya, melemaskan otot otot yang kaku dibagian punggung

" J Jam berapa? "
tanya nya dengan suara serak khas bangun tidur

" Setengah tujuh "

" HAH? "
Faris Segera mengubah posisi nya menjadi duduk, sambil menatap Vano yang sudah rapih dengan seragam putih abu

" k kakak kenapa gak bangunin Faris? "
Rengek nya dengan mata yang sudah memerah

" tadi gue mau bangunin Lo, tapi gak tega Lo lelap banget kayaknya, gue fikir Lo capek "
jelas Vano

" Faris telat "
Faris segera turun dari atas kasur dan berlari kecil menuju kamar mandi

" gue gak...."

' brak '
Pintu di tutup sedikit keras, membuat Vano langsung menghentikan ucapnya

Vano tertawa kecil sembari menggeleng kan kepala


*****

Dengan tergesah, Faris memicingkan penampilan nya di depan kaca besar, mengangkut kan sehelai dasi di kerah leher nya sambil merapihkan rambut dengan tangan kanan nya

Ia melirik kearah jam dinding di tembok samping jendela
" Udah jam tujuh "

Selesai dengan itu, Faris segera melangkah meraih ransel nya dan berjalan kearah depan itu
" Uda...."

" Udah, buruan kak, Faris takut gak boleh masuk
Faris menarik tangan Vano dan melangkah keluar pintu apart menuju parkiran

Sementara dari belakang, Vano hanya diam sambil menahan tawa , melihat Faris berjalan cepat sambil menarik tangan nya dari depan.

Kini mereka sudah sampai di parkiran bawah, Faris yang sudah ketakutan pun langsung memasuki mobil begitupun dengan Vano yang juga sudah siap dengan stir di hadapan nya, siap mengendalikan jalan menuju sekolahnya

" Buruan jalan kak "

Vano tersenyum tipis seraya menancap kan kunci mobil, dan setelah nya, mobil berjalan lurus, meninggal kan parkiran yang sudah hampir kosong itu





                                   ________





Tak butuh waktu lama untuk mereka sampai ke sekolah, jika biasanya butuh 15 menit untuk mereka sampai kesekolah, tetapi kali ini mereka hanya butuh 10 menit untuk Sampai
Karena sepanjang perjalanan, Faris tak henti henti nya menggerutu, meminta Vano agar lebih cepat berkendara, sebab itu lah Vano semakin menaikan laju kendaraan nya, agar lebih cepat sampai seperti yang Faris mau.

RETAK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang