" Assalamualaikum "
Faris memasuki rumah, mencari cari ayahnya yang tak kunjung menjawab salam.
" Ayah kemana "
Kemudian Faris beranjak menuju dapur
Dan mengeluarkan sesetel seragam putihFaris menatap baju di tangannya, yang sudah di kotori oleh bercak kopi.
" Huh "
Faris mengembuskan nafas beratnya
Kemudian tersenyum kecil." Kata ayah gaboleh nangis "
Tutur Faris sambil mengerjapkan mata, menahan air mata yang hendak keluar." Kamu udah pulang nak? "
Refleks Faris melipat asal baju di tangannya dan berusaha menyembunyikan dari ayahnya.
" U udah yah, barusan "
kikuk Faris sambil menaruh asal baju nya di keranjang depan kamar mandi.Perihal baju, untung nya hari ini Faris mempunyai jadwal penjas orkes jadi ia bisa mengganti seragamnya yang kotor dengan baju olahraga.
" Mandi gih, abis itu makan "
" Iya yah "
Faris mengiyakan perintah ayahnya dan langsung bergegas menuju kamar mandi.______
Masih dengan rambut yang setengah basah, Faris menyantap rakus makanan di depannya bersama sang ayah.
" Kamu laper banget kayaknya "
ucap ayah Faris.Faris hanya mengangguk, sulit berbicara karena mulut nya yang penuh dengan makanan.
" Kamu ga makan di sekolah, kan ayah udah kasih uang, atau ga cukup? "
Faris menggeleng seraya berkata "Mmm"
Faris mencoba menelan cepat makanan di mulutnya." Eng enggak yah "
" Pelan pelan Faris, terus kenapa kamu keleparan? "
Faris terdiam sejenak seperti berfikir.
" Hm, Faris hemat yah, uang nya ga Faris jajanin semua, Faris kumpulin dikit dikit, rumayan untuk tambahan ganti rugi mobil kak Vano "Ayahnya tersenyum mendengar mengakuan sang anak, ayahnya sangat bangga memiliki putra serajin dan sepengertian Faris dan kemudian mengusap lembut bahu kecil anak nya.
" Kalo Faris kerja paruh waktu, ayah bakal izinin ga? "
Herman menggeleng cepat
" Ayah selalu ajarin Faris untuk bekerja keras tidak boros, dan tindakan dan niat Faris sekarang itu bagus, tetapi kalo itu bikin Faris tidak nyaman bahkan kelaparan lebih baik tidak usah, karena ini tugas ayah mencari uang sebagai tulang punggung, dan ayah gaakan izinin Faris buat kerja, tugas Faris Sekarang itu belajar, mendapat banyak ilmu agar dapat masuk universitas ternama, memperbaiki diri dan yang terpenting tetap baik sama orang lain "
Faris tersenyum bangga mendengar ucapan ayahnya, ternyata tidak sia sia dirinya di lahirkan ke dunia dan mempunyai kedua orang tua yang baik dan bertanggung jawab, karena banyak banget di luar sana yang terlahir di keluarga kaya tetapi orang tua mereka sibuk dengan pekerjaan, mengejar kesenangan dunia dan materi, Sampai tidak waktu untuk anaknya, membimbing bahkan tidak melihat pertumbuhan anaknya, tetapi untungnya hal itu tidak di rasakan oleh Faris, walaupun terlahir dari keluarga yang tidak kaya.
" Tapi Faris cuman mau bantu ayah "
" Faris mau bantu ayah? "
Faris mengangguk sambil menatap ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETAK
Teen FictionBenci.. Menjadi awal dari kisah ini, Dan cinta, tinggal tunggu saja kapan kedatangan nya. Cerita ini ditulis untuk mengenang masa masa indah yang terlewat begitu saja, Berharap kalian dapat merasakan nya, walau hanya sekedar kata kata Aku berharap...