00:00Vano melangkah keluar dari dapur menuju kamar, mengecek apakah stok makanan masih ada, karena seperti nya seseorang yang baru tersadar dari pingsan nya masih kelaparan.
" Lo mau maka..."
Ucapan dan langkah nya terhenti kala ia melihat Faris sudah tertidur pulas diatas sofa.Vano segera menghampirinya, melihat Faris tertidur merungkuk tanpa sehelai kain pun yang menyelimuti nya.
" Huh..."
Kedua tangan Vano terjulur, ia mengangkat tubuh mungil itu dengan Perlahan.Kemudian ia membawa nya menuju kasur.
sadar, seperti ada yang mengangkat dirinya, Faris membuka mata dan melihat Vano sejenak, kemudian kembali memejamkan mata
Vano menaruh pelan tubuh Faris keatas kasur, berharap ia tidak mengganggu tidur nya.
dari jarak dekat, Vano menatap lekat wajah Faris yang masih tertidur, setiap sudut wajah juga kulit putih nya, seketika Vano tersenyum.
" Bayi "
" Eghh..."Vano langsung menjauh kan dirinya dari tubuh Faris kala Faris menggereng seperti tak nyaman.
Vano masih berdiri di samping Faris, kemudian ia menarik cover bad abu abu dan menyelimuti sebagian tubuh Faris.
Vano melangkah menuju sofa, dan membaringkan tubuhnya disana tanpa selimut ataupun bantal, karena jika ia mengambil bantal nya di sebelah Faris, ia takut jika hal itu menganggu tidur nya.
" Huh..."
Vano menghela nafas kasar sambil menatap kearah plafon, rasa sakit di sekujur tubuhnya kembali.
terasa setelah melakukan banyak kegiatan seharian, dari bermasalah dengan papah nya sampai menemukan Faris di tengah jalan." Nice experience "
gumam nya sambil tersenyum,kemudian Vano mengalihkan pandangan kearah ujung sana,
menatap Faris yang tengah tertidur pulas diatas kasur nya.______
" Kring..."
Dering jam membangun kan seseorang yang tengah tertidur pulas
Faris membuka matanya Perlahan, rasa lelah karena kejadian tadi malam masih terasa di sekujur tubuhnya.
" Huh ..."
Faris mendengus kesal, mengapa sangat cepat dari malam menuju pagi, padahal ia rasa baru saja memejamkan mata.Faris beranjak, hendak mengubah posisi nya menjadi duduk, tapi " arghh " kepala nya terasa sangat sakit dan berat, mungkin karena terguyur hujan tadi malam membuat Dirinya demam.
" Lo sakit, tiduran aja "
ujar Vano sambil merapihkan dasi nya di depan cermin besar." Hah?...gamau Faris mau sekolah " Faris berkata sambil mencoba turun dari spring bed
" Awhh..."
Faris kembali mendengus seraya memejamkan mata, belum juga kakinya menginjak lantai, kepala nya kembali terasa sakit.Dengan santai Vano berjalan kearah Faris
" Ngeyel, gue bilang juga istirahat "
ujar nya sambil menatap Faris dari atas." Bodo, gausah atur atur hidup Faris " ketus Faris dengan suara parau
Mendengar nya, Vano hanya memutar bola matanya dan berdecak pinggang
" Lo mau pinsan di sekolah? "
" Lo mau ngarepotin orang lain? "
" Lo mau kejadian semalem terjadi lagi, pinsan di tengah jalan? "Faris menggeleng pelan sambil tertunduk.
Kemudian Vano menekuk lutut nya mengubah posisi nya menjadi jongkok.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETAK
Teen FictionBenci.. Menjadi awal dari kisah ini, Dan cinta, tinggal tunggu saja kapan kedatangan nya. Cerita ini ditulis untuk mengenang masa masa indah yang terlewat begitu saja, Berharap kalian dapat merasakan nya, walau hanya sekedar kata kata Aku berharap...