"Taa gue mau tinggal di apart lo yaa, boleh kan?" Pinta Raisa dengan ekspresi senang.
"Ngapain? Lo kan punya rumah." Jawab Tirta cuek.
"Ih tapi gue pengen tinggal di apart lo, boleh ya ya ya?" Pinta Raisa dengan puppy eyes.
Gila ni anak kalo lagi memelas lucu juga, gimana gue engga suka coba dari dulu sama dia
"Gausah so imut lo, lagian ngapain sih mau tinggal bareng gue?"
"Yaa.. gapapa pengen aja, engga boleh emang?"
"Ga."
"Please.."
"Apaan sih, engga ya Raisa."
"Please please please...."
"Ga."
Seketika Raisa badmood tidak karuan karena selalu mendapatkan penolakan berkali-kali dari Tirta. Tetapi, ia terus berusaha agar Tirta mengizinkannya untuk tinggal bersama di apartemennya.
"Pleasee Ta, gue engga bakalan ngerepotin kok. Bakal nurut, engga akan marah-marah lagi sama lo, bakal turutin apa yang lo mau deh." Ucapnya memelas kembali.
Ya ampun ni anak maksa bener se pengen itu kah dia tinggal bareng gue?
"Yaudah iya iya ah bawel amat, berisik lo." Jawabnya kesal.
"Asikkkk, yaudah tar pulang sekolah jemput gue yakkk." Ucapnya sembari memeluk Tirta karena saking senangnya. Setelah itu ia melepas pelukannya dan mencium serta melumat bibir Tirta beberapa detik, lalu ia pergi berlalu turun dari mobil memasuki sekolahnya.
Tirta hanya diam mematung melihat tingkah Raisa yang semakin sini semakin tidak jelas.
"Anjir gila tuh anak, tapi gapapa deh rezeki anak sholeh." Ujarnya kesenengan.
***
Sepulang sekolah Raisa dengan sumringah menunggu kedatangan Tirta yang akan menjemputnya, terlebih lagi ia juga akan tinggal bersama Tirta di apartemennya.
"Nungguin dijemput?" Tanya Reyhan yang tiba-tiba sudah berada disamping Raisa.
"Eh Rey, iya nih hehe."
Tak lama Tirta pun datang dan membunyikan klaksonnya.
"Duluan ya Rey, bye!" Ujar Raisa sembari bergegas menghampiri mobil Tirta.
Tumben banget Raisa happy banget, kira-kira dijemput siapa ya sampe kesenengan begitu
"Woy! ngapain ngelamun, ntar kesambet." Ujar Fahri sembari menghampiri Reyhan.
"Anjir apaan sih ngagetin gue aja lu!" Jawabnya kaget.
"Ya lagian ngelamunin apaan sih?" Tanya Fahri keheranan.
"Engga cuman heran aja tadi gue liat Raisa kesenengan banget dijemput orang, tapi gue gatau siapa jadi penasaran."
"Cemburu? eh tapi siapa tau cewe kan yang jemput, tapi engga mungkin juga sih."
"Siapa yang cemburu?" Tanya Milea sembari menghampiri keduanya.
"Nyamber mulu lo." Ujar Reyhan kesal.
"Ya biarin aja, eh btw kalian temennya Tirta sama Nichole kan?" Tanya Milea.
"Kenapa emang?" Tanya balik Fahri.
"Tau alamat tempat tinggalnya Tirta engga? Gue ada perlu nih sama dia, please?"
Akhirnya Reyhan memberikan alamat apartemen Tirta, setelah itu ia dan Fahri pergi berlalu untuk pulang ke rumah masing-masing.
Disisi lain Raisa dan Tirta sudah sampai di apartemen, dengan girang Raisa berjalan mengikuti Tirta memasuki apartemennya dan ternyata disana terdapat Nichole juga. Raisa kaget, ia kira Tirta hanya tinggal sendirian disini.
"Waduh bawa cewe ni boss." Goda Nichole.
"Berisik lo, cape gue mau istirahat." Jawab Tirta lesu sembari memasuki kamarnya.
"Lo tinggal sama Tirta? Gue kira dia tinggal sendiri." Tanya Raisa.
"Sesekali doang gue kesini, kenapa emangnya?" Tanya nya balik.
"Engga cuman nanya doang kok, gue ke Tirta dulu yaa." Ujarnya sembari pergi berlalu menghampiri Tirta di kamar.
Sejak kapan Tirta sedeket ini sama Raisa? Sampe-sampe dibawa kesini lagi, ada yang engga beres nih pasti mereka punya hubungan lagi
Ternyata Tirta sudah tertidur pulas di kamarnya, masih memakai seragam dengan kancing baju yang terbuka beberapa. Raisa merasa sebal, karena ia baru saja ingin berbincang-bincang dengan Tirta. Tapi anaknya malah sudah tertidur pulas.
Seketika muncul ide gila dalam otak Raisa untuk membangunkan Tirta yang sedang tertidur tanpa harus membuatnya marah.
"Tirtaaa, bangun dong." Bisiknya pada Tirta.
"Hmm.. apaan sih Sa, gue cape mau tidur." Ucapnya setengah sadar.
Raisa langsung membuka semua kancing seragam Tirta sehingga terlihat dada bidang Tirta yang sangat sixpac membuat Raisa melongo.
Ternyata badan lo bagus juga ya Ta
Setelah itu Raisa terus melanjutkan aksi gilanya itu, sampai akhirnya Tirta merasakan sesuatu yang tidak biasa. Ia pun tersadar dan sontak kaget saat melihat apa yang dilakukan Raisa padanya.
"RAISA! LO NGAPAIN ANJIR?!" Ujar Tirta dengan nada kaget tak percaya.
"Enak kan, Ta?" Jawabnya sembari cengengesan.
Sialan kenapa dia jadi kayak gini anjir
Maaf ya makin sini makin kesana ceritanya hehehe biar rame
Makasih buat yang udah mau baca dan ngasih vote.
Stay tune!

KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Hati
RomanceAku tak tau ini benar-benar cinta atau hanya sekedar suka. Apa mungkin ini hanya sekedar ujian? Ujian dari tuhan agar aku tak harus terus menutupi semua perasaan ini. Apa mungkin she's love me,like i love her? Aku takut ini hanya sekedar perasaan ya...