-When you're enemy wa
Raisa masih diam terpaku ditempatnya, ia bingung apa maksud dari perkataan Fahri barusan? Dan 'kita'?
"Iya Sa,gue pengen berteman sama lo gamau musuhan kaya dulu2. Boleh?"
Disisi lain Reyhan dengan mantap sudah diam di balkon kamarnya menunggu Raisa. Tapi ia keherahan karna Raisa tak kunjung keluar, untuk mengatasi rasa penasarannya Reyhan memanjat balkon kamar Raisa.
Dan seketika ia melihat Raisa sedang berduaan dengan Fahri dan parahnya lagi ia berada di kamarnya. Hati Reyhan mendadak sakit melihat mereka yg begitu dekat.
"Bukannya Fahri sama Raisa musuh bebuyutan ya? Kok sekarang malah jadi akur gini" gumamnya.
Dengan cepat Reyhan langsung pergi kembali ke kamarmya,dengn perasaan yang campur aduk.
Raisa masih tak menyangka apa maksud dan tujuan Fahri mengajaknya berdamai. Setahunya Fahri sangat membenci Raisa. Dulu ia sering mencaci maki Raisa sampai habis2nya.
"Iya iya kita temenan deh," jawab Raisa
Dengan refleks Fahri mencium pipi Raisa dan meninggalkan nya dikamar sendirian.
Mata Raisa langsung membulat tak percaya apa yg dilakukan Fahri barusan benar2 menjijikan.
"FAHRIIII!!!!!" pekik Raisa dengan nada tinggi.
Bibir Fahri melengkung seperti bulan sabit, menandakan senyum tipisnya.
***
Hari ini Reyhan sangat sibuk sekali, karna harus membuat proposal untuk camping 2 minggu yg akan datang. Sebagai ketua osis, Reyhan tak pernah mengeluh ataupun putus asa ia memiliki jiwa kepemimpinan yg sangat tinggi sehingga tak salah ia menjadi inceran cewe2 disekolah.
"Vi,tolong ya nanti buay laporannya. Kalo udh kirim email ke gue ok!" ucap Reyhan kepada salah satu rekannya.
"Oke siap,tar gue kirim ya." balas rekannya itu.
Ditengah kesibukannya, masih saja ia memikirkan kejadian semalam. Apa yg ia lihat benar2 membuat hatinya sakit. Apalagi Fahri adalah sahabatnya dari kecil.
Shitt!
Seperti biasa Raisa selalu datang sedikit pagi agar bisa mengobrol dgn teman2mya terlebih dahulu. Naomi dan Milea sudah menunggu Raisa di depan pintu kelas. Dan sepertinya banyak sesuatu yg ingin mereka tanyakan pada Raisa.
"Sa,gue mau nanya nih. Tapi jawab jujur loh!" ujar Naomi dengan nada mengancam.
"Iya mau nanya apaan sih? Serius amat lu." cibir Raisa
"Sa,lo udah baikan sama Fahri? Kok bisa sih? Terus kemaren lo ngapin berduaan di kamar? Jangan bilang lo--"
"Eh lo tuh apa2n sih ya. Gue ga ngapa2in sama dia tau! Udah ah gue mau ke kantin laper! Bye!" ujarnya sembari pergi meninggalkan teman2nya yg masih diam seribu alasan.
Raisa berjalan menuju kantin dengan pipi mengembung karna kesal. Tanpa disengaja ia menabrak seorang lelaki yg sedang berjalan di depannya.
"Eh sorry.." ucap Reyhan datar.
"Reyhan? Eh, elo.." jawabnya salting.
Raisa menjadi salting sendiri,entah kenapa dia saat ini tersipu malu berpapasan dengan Reyhan.
Reyhan tidak menghiraukan perkataan Raisa,ia langsung berjalan meninggalkan Raisa.
"Reyhan!! Tunggu!!" teriak Raisa sembari mengejar Reyhan yg sudah berjalan jauh.
Reyhan pun berhenti, lalu menoleh sedingin mungkin. Tak berucap apapun,tidak seperti biasanya.
"Rey,lo kenapa? Kok lo berubah sih?" tanya Raisa to the point.
Karna Raisa ini anaknya blak2an apalagi soal perasaan.
"Berubah? Lo bukannya udah baikan kan sma Fahri?" tanya Reyhan mantap.
Raisa diam, ucapan Reyhan rasanya seperti ia mengatakan bhw ia cemburu saat tau Raisa dan Fahri damai.
"Sorry gue sibuk,gue duluan."
Dan lagi2 Reyhan meninggalkan Raisa untuk kedua kalinya. Ia dilanda bingung hebat sekarang, akan sifat Reyhan yg tidak seperti biasnya.
Saat ini Raisa membutuhkan nasehat, tapi ia bingung harus menceritakan nya kepada siapa. Raisa berpikir sebentar, dan ia skrg tahu harus meminta nasehat pada siapa.
Jangan lupa Vomment,
see u next chapter!:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Hati
RomanceAku tak tau ini benar-benar cinta atau hanya sekedar suka. Apa mungkin ini hanya sekedar ujian? Ujian dari tuhan agar aku tak harus terus menutupi semua perasaan ini. Apa mungkin she's love me,like i love her? Aku takut ini hanya sekedar perasaan ya...