DH 20 - Ingat?

13 1 0
                                    

Malam ini, Raisa duduk termenung sendirian matanya melihat kesana--kemari seperti sedang mencari seseorang.

"Sendirian aja? Dasar jomblo!" celetuk Tirta, sembari ikut duduk disamping Raisa.

Ya sedari tadi Raisa memang sedang mencari Tirta, dan yaa ternyata pucuk dicinta ulam pun tiba.

"Apasih Ta, nyindir mulu. Sebel ah!" ucap Raisa merajuk

"Yaelah,jangan marah. Hrsnya lo berterimakasih sama gue,"

Dahi Raisa menghernyit, "Makasih buat apaaa?" tanya Raisa,

"Makasih karna gue udah nemenin lo disini, jd lo ga sendirian lagi,"

"Eh?"

"Makasih Tirtaaa yg ganteng,"

"Sama-sama Raisa yg jelek."

Raisa menjadi sebal sendiri, kenapa ia menyebut namanya dengan embel2 Tirta ganteng? Ck!

"Ta,gue mau ceritaa nih.," seru Raisa heboh.

"Cerita apaan?"

"Gue lagi kangen sama seseorang, tapi yg di kangenin tau ga ya?"

"Reyhan?"

"Bukan, dia itu Cumi.."

"Hah?"

Ekspresi Tirta mendadak kaget, rasanya tak asing dengan nama "Cumi" itu.

"Iya, gue lupa namanya. Pokoknya panggilan sayang gue ke dia 'Cumi' lucu kan?"

"Aelah, Cumi-cumi. Kenapa ga sekalian aja hiu biar greget,"

"Dasar sirik jomblo! Heran gue sama lo, lo itu dingin banget ya? Sampe2 cewe2 susah dapetin lo."

Tirta menarik napasnya perlahan

"Raisa, denger ya dimana-mana itu cowo yg ngedapetin cewe bukan sebaliknya. Gue tipe cowo yg suka berjuang, bukan nunggu diperjuangin."

Wah, kata-kata Tirta memang luarbiasa Raisa sampe setengah melongo.

"Kenapasih lo, gila?"

"Ga!"

"Biasa aja kali, gue ke tenda dulu ya. Tidur lo udah malem." ujarnya sambil mengacak puncak kepala Raisa.

Raisa hanya tersenyum, ya malam ini rasanya begitu berarti. Karna, gara2 Tirta ia merasa bahagia walaupun hanya sekedar bercanda dan berbagi cerita.

"Heh bukan senyam-senyum, tidur lo!" Ucap Tirta sembari menepuk pipi Raisa perlahan

Ahh Tirta bisa-bisanya lo bikin gue baper gini

"Eh apa sih lo, pegang-pegang!" Hardik Raisa sembari pergi memasuki tendanya

Padahal jauh dilubuk hatinya sekarang, ia sangat senang dengan perlakuan Tirta padanya

Disisi lain Tirta pun sedikit senang, karena orang yang dikangenin itu adalah ya dia sendiri. Kok bisa ya Tirta se pd itu? Cumi? Jadi cumi itu Tirta kah?

"Gue gayakin lo inget gue apa engga, tapi dengan lo bilang soal cumi. Gue seneng Sa!" Batinnya





***

Keesokan harinya...
Semua berkumpul di lapangan karena hari ini acara camp antar dua sekolah tersebut sudah selesai. Setelah semua siswa/i membereskan perlengkapannya mereka berkumpul di lapang untuk menunggu instruksi selanjutnya.

Raisa pasti selalu bersama Naomi, karena sekarang Milea sudah bucin sama Nichole jadi dia kemana-mana pasti berdua.

Disisi lain, Tirta sendirian karena teman sekelasnya mulai bucin sama sahabatnya Raisa. Ia sesekali memperhatikan Raisa dari kejauhan sampai akhirnya ada sepasang mata memandang ke arah keduanya tanpa disadari pandangan itu fokus ke Tirta yang sedang memperhatikan Raisa.






























AAAAAAAAAAAAAAAAAA
Kok berasa complicated ya makin sini? Hmm

Thanks udah baca cerita ku ini, jangan lupa kritikan Dan sarannya ya!

Jangan lupa tinggalin jejak, see you😉

Dari HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang