******
Sudah beberapa jam bis berjalan, akhirnya mereka memutuskan untuk beristirahat dulu di tempat peristirahatan terdekat untuk makan maupun ingin pergi ke toilet.
Raisa tertidur sangat nyenyak, entah mengapa Tirta tak tega membangunkannya dan iapun meninggalkannya di bis."Raisa mau ditinggalin aja? Kasian, siapa tau laper dia." ucap Naomi
"Yaelah, dia udh gede tar juga kalo laper pasti nyariin kita." jawab Fahri santai
"Udah deh, lo tunggu disini. Jagain Raisa, tar kalo udh bangun lo baru boleh makan. Gimana?" usul Milea yang di balas dengan tatapan memelas dari Fahri.
"Udah lo tungguin, gimanasih. Tar gue pesenin makanan deh yg enak!" bujuk Nichole agar Fahri mau menunggu di bis.
Fahri hanya mengangguk pasrah, yasudahlah bagaimana lagi? Lagian kasian juga dia ditinggal sendiri toh. Akhirnya, Nichole,Milea,Naomi dan Tirta turum dari bis untuk mencari makanan.
Nichole pergi memesan makanan untuk teman2nya, sedangkan yg lain duduk sembari menunggu makanan nya datang. Reyhan datang menghampiri mereka yg sedang duduk, dan ia ikut bergabung.
"Tumben lo kesini, kirain udh lupa." sindir Naomi
"Ga kok, biasa aja. Kenapa emg?,"
"Alah,bentar lagi si Alivia pasti kesini nih. Terus ngedumel, gue gasuka lo sama Alivia."
"Kenapa? Diakan sekertaris gue di Osis, Nam. Gausah cemburu gitu deh."
"Alah gausah geer lo, lagian siapa juga yg cemburu. Males gue,"
Sementara disisi lain,..
Raisa terbangun dari tidurnya, dan ia nguliat (dalam bahasa sunda, berarti gerakan yg dilakukan saat org bangun tidur) tetapi, ia mulai panik saat tak menemukan Tirta di sampingnya. Dan iapun tak melihat teman2nya di kursinya.
"Gue ditinggalin? Omaygatt,kenapa gaada yg bangunin gue sih.," ujar Raisa memonolog.
"Apasih lo, berisik banget bangun2 udh ngedumel. Dasar kebo lo!" ucap Fahri berteriak dari belakang.
Raisa berjalan menghampiri Fahri dan memeluknya, "Ya ampun Fahriiiiii, untung lo masih disini. Gue panil barusan tau. Kira gue semua pada ninggalin gue. Eh ternyata lo masih ada, the best lah elo pokoknyaaa." ucap Raisa senang sembari mengeratkan pelukannya.
"Ih,Sa gue bengek ini sesak napas. Gimanasih lo, lo mau gue mati apaaa!!" hardik Fahri kesal
Raisa langsung melepaskan pelukannya, dan meminta maaf pada Fahri. Fahri mengacuhkan nya, ia hanya menarik lengan Raisa untuk turun dari bis.
Sesampainya di meja makan teman2nya, Raisa langsung memarahi Tirta.
"Ih,Tirta! Kok lo ga bangunin gue sih? Malah main ninggal2in aja, kejam lo!" cecar Raisa kesal,marah dan sebal.
Tirta hanya cuek tak acuh,lagian juga udh ada Fahri yg nungguin. Emg gila si Raisa, gamalu apa marah2 depan gebetannya.
"Udah duduk, berisik tau ga. Kayak orang utan lo!" ucap Fahri ikut marah
"Udah makan,Sa. Gacape marah2 mulu apa." ujar Reyhan santai
"Eh,"
"Kenapa?"
"Gapapa kok,Rey."
"Mau di suapin?"
Seketika pun menjadi ricuh, teman2nya mulai menggoda dirinya. Yaampun emg dasar Raisa, selalu jadi bahan bullyan anak2.
"Ahh cieeee, disuapin. Mau dongg"
"Cieeee, diperhatiin gebetan. Eh!"
"Raisa sama Reyhan lagi nih? Tirta gimana?"
"Aduh, dasar kebo. Tadi meluk gue, sekarang malah sama Reyhan."
"Udah jadian, cocok loh!"
*******
Hadoehh,Raisa bingung nih.
Kira2 kelanjutannya gimana yaa?Jangn lupa Vote dan comment,
Terimakasih bagi kaliannyg sudah mau membaca ini.
See u next part yaaa!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Hati
RomanceAku tak tau ini benar-benar cinta atau hanya sekedar suka. Apa mungkin ini hanya sekedar ujian? Ujian dari tuhan agar aku tak harus terus menutupi semua perasaan ini. Apa mungkin she's love me,like i love her? Aku takut ini hanya sekedar perasaan ya...