***
Milea dan Tirta sudah sampai disebuah tempat yang, yaa tidak terlalu cukup ramai. Tirta membuka percakapan, entah mengapa ia menjadi kepo seperti ini karna ini bukan Tirta banget.
"Lo mau cerita apa, Le?" tanya nya santai.
"Iya,Ta gue tadi dilabrak sama kakak kelas gue. Ah pokoknya rese deh. Pengen gue cakar tuh mukanya," jawabnya setengah kesal.
"Di labrak? Sama siapa sih?"
Lea hanya terdiam tidak menjawab pertanyaan tirta. Tirta bingung,apa yg sebenarnya terjadi sampe2 dia harus ngadu ke gue tentang permasalahan nya. Setau gue dia sering curhat sana Fahri,tapi kenapa jadi gue tempat curhatnya sekarang?
"Jawab Lee, atau gue telpon Nichole buat dateng kesini ya?" ancam Tirta dengan tatapan yg tajam.
"Ja..jangan, Ta please. Oke jadi yg labrak gue itu.. Kak Valeri, Ta." jawabnya lirih karna airmatanya sudah jatuh sebelum ia bendung.
"Valeri? Cewe yg dulu pernah deket sama Nichole? Kenapa lo ga ngomong sama Nichole aja sih?" tanya Tirta dengan nada sedikit meninggi.
"Gu..gu..gue.. Takut, Ta.. Gue takut".
"Takut kenapasih? Kenapa lo ga ngadu sama Fahri? Kenapa ke gue?"
"Terus kenapa lo juga mau dengerin curhatan gue? Bukannya lo dingin bgt kan ke semua cewe hm? Termasuk Raisa."
Shit! Maksud dia bawa2 Raisa apaansih
***
Sebelum mengantar Raisa pulang, Reyhan mengajak nya untuk pergi jalan2 sebentar. Setelah itu ia mengantar Raisa sampai depan rumah, Perasaan Reyhan semakin hari semakin senang. Entah kenapa berada di dekat Raisa rasanya nyaman sekali.
"Thx ya Rey udh nganter gue balik, gue masuk dulu ya. Thanks for today,Rey." ujarnya sambil tersenyum setelah itu ia langsung memasuki rumahnya.
Thanks for today too,Sa batin Reyhan
Saat Raisa membuka pintu kamar, betapa kagetnya ia melihat ada Fahri sedang duduk disana sembari memainkan gitar. Ya, Raisa dan Fahri bagaikan musuh dan sekarang si musuh sedang di kamarnya. Apa yg sedang ia lakukan? Kenapa ia bisa sampai sini? Siapa yg memberi izin dia untuk memasuki kamarnya?
Fahri menoleh saat mendengar langkah kaki Raisa yg semakin mendekat, sebelum emosi Raisa meluap karna ia tau ada kehadirannya disini Fahri langsung menarik tangan Raisa untuk duduk di sampingnya.
What? Apa2an ini?
"Lo ngapain disini? Dan siapa yg nyuruh lo masuk kamar gue?" tanya Raisa sedikit kesal
"Sorry udh masuk kamar lo tanpa seizin lo,gue gaada maksud apa2 kok. Gue cuman mau ngobrol sama lo,Sa." jawab Fahri santai
Raisa pun duduk disamping Fahri,lalu berkata "Ngomong apaan?"
"Gue cape, Sa sama kita."
"Maksud lo?"
Thx buat kalian yg mau baca ceritaku ini, ihope u like it.
Jangan jadi invisible readers ya
Vommentnya ya,tq

KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Hati
RomansAku tak tau ini benar-benar cinta atau hanya sekedar suka. Apa mungkin ini hanya sekedar ujian? Ujian dari tuhan agar aku tak harus terus menutupi semua perasaan ini. Apa mungkin she's love me,like i love her? Aku takut ini hanya sekedar perasaan ya...