DH 30

6 1 0
                                    

"Siapa yang ngajarin lo kayak gini? Lo sering gini ke cowo?" Tanya Tirta sembari menjewer kuping Raisa.

"A..a..w ngga ada Tirtaa, ih sakit. Cuman ke lo doang, seriuss." Jawabnya sembari memegang kupingnya.

"Terus lo ngapain kayak gitu ke gue? Mana main buka-buka aja lagi."

"Gue cuman mau bangunin lo tapi dengan cara yang beda, biar lo ngga ngamuk. Tapi enak kan, Ta? Keluar juga kan tadi hehehehe." Jawabnya cengengesan.

"Berisik lo! Sekarang gue udah bangun, lo mau apa?"

Sebelum Raisa menjawab, Nichole tiba-tiba memasuki kamar Tirta dengan tergesa-gesa dan memberitahukan bahwa di depan terdapat Milea yang sedari tadi membunyikan bel terus-terusan.

"Hah serius lo? Dia tau apart gue darimana anjir." Ujar Tirta tak percaya.

"Mana gue tau, udah sana samperin. Gue nyumput disini yaa." Ujar Nichole sembari mendorong-dorong Tirta untuk menemui Milea.

"Ih Tirta yang bener aja lo keluar kayak gitu, nih ganti baju dulu." Ujar Raisa sembari melemparkan pakaian kepada Tirta.

Dengan sigap Tirta menangkapnya dan mengganti pakaiannya kemudian pergi untuk menghampiri Milea di depan pintu apartemennya.

"Tirta ada hubungan apa sama Milea? Dia kok berani sih dateng kesini, atau jangan-jangan sering lagi?" Tanya Raisa sedikit kesal.

"Engga ada, orang Milea cewe gue. Gausah cemburu gitu lah." Goda Nichole.

"Terus kenapa engga lo yang keluar nyamperin, malah nyuruh Tirta?" Ujarnya sewot.

"Ya ini kan apart Tirta berarti dia cari Tirta bukan gue pea, udah sutt ah. Tanya aja sana langsung sama Tirtanya." 

Tak lama Tirta kembali memasuki kamarnya dan langsung merebahkan diri di kasur sembari memeluk paha Raisa yang sedang terduduk disana.

Tak lama Tirta kembali memasuki kamarnya dan langsung merebahkan diri di kasur sembari memeluk paha Raisa yang sedang terduduk disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana? Ngapain dia kesini?" Tanya Nichole keheranan.

"Dia pengen cerita katanya, gue bilang ngga bisa lagi gaenak badan pengen istirahat terus dia minta besok tapi belum gue iya in." Jawab Tirta.

"Terus dia tau apart lo darimana?" Tanya Nichole lagi.

"Dia bilang dari Reyhan, emang sialan tuh anak." Jawabnya kesal.

"Hahahahaha lagian niat amat dia sampe nyari alamat lo." Ujar Nichole sembari tertawa.

"Cewe lo emang nyusahin, urus sana."

Raisa yang sedari tadi menahan kekesalan langsung menyerang Tirta dengan banyak pertanyaan sampai Tirta pening dibuatnya.

"Kok lo bisa sedeket itu sih sama Milea? Dia kan temen gue." 

"Suka cerita apaan dia ke lo? Kenapa harus cerita ke lo? Gaada yang lain emang?"

"Pake acara nyamperin lo kesini lagi, sebenernya dia cewe Nichole atau lo?"

"Jangan-jangan lo suka lagi sama Milea? Jawab Tirta!"

"Mampus lo Ta di cecer tuh sama Raisa! Hahahahaha." Ujar Nichole sembari tertawa puas.

"Satu-satu dong neng nanyanya, ya ampun." Ujar Tirta.

"Yaudah jawab cepet ih!" Hardik Raisa.

"Pijitin dulu badan gue, gara-gara lo juga ini. Cepet nanti gue jawab." Perintah Tirta.

Akhirnya Raisa menuruti permintaan Tirta, ia memijiti badan Tirta dan Tirta mulai menjawab semua pertanyaan yang sebelumnya di lontarkan bertubi-tubi oleh Raisa.

"Dengerin ya, pertama gue engga deket sama Milea dan engga ada hubungan apa-apa. Kedua, gue baru sekali doang dengerin dia cerita itupun soal Nichole dan gue gatau kenapa dia cerita ke gue. Mungkin karena gue temennya Nichole kali. Terakhir, dia cewe Nichole bukan gue. Gimana cukup jelas neng?" 

Raisa hanya ber-oh ria saja, ia merasa cukup lega mengetahui bahwa Tirta tidak memiliki hubungan dengan Milea. Sejujurnya ia gengsi untuk mengakui bahwa ia sangat menyayangi Tirta, meskipun semuanya sudah terlihat dari perlakuannya pada Tirta.

"Nic, keluar sana lo." Perintah Raisa.

"Lo ngusir gue?" Tanya Nichole tidak terima.

"Lo mau 3some emangnya?" Tanyanya dengan polos.

Sontak Tirta dan Nichole kaget mendengar ucapan Raisa. Dirasa mengetahui apa yang akan dilakukan temannya, Nichole dengan cepat beranjak dari kamar Tirta. 

"Ta, jangan lupa pake pengaman ya!" Teriaknya dari luar kamar.

Tirta semakin tidak habis pikir dengan tingkah Raisa yang benar-benar diluar nalar. Ia sampai tidak tahu bagaimana cara menghadapinya sekarang.

"Raisa lo apa-apaan bilang kayak gitu ke temen gue?"

"Abis dia ngga mau keluar Ta. Gue kan pengen berduaan sama lo." Ujarnya sembari mengusap-ngusap kepala Tirta.

"Jangan apa-apain gue, gue masih suci Sa. Jangan dinoda--"

Cup! 

Belum selesai berbicara, Raisa langsung mencium Tirta dengan penuh kelembutan. Tirta yang tidak bisa menolak, membalas ciumannya tersebut dengan hangat. Dengan sekuat tenaga Tirta menahan hawa nafsunya untuk tidak menyentuh Raisa, tetapi berbanding terbalik dengan Raisa yang terus menelusuri tubuh Tirta sampai dengan ke daerah sensitifnya.



























Waduh Raisa kok makin nakal ya?? WKWKWK
Makasih yang udah mau baca dan vote. Enjoy!
Next?

Dari HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang