Prologue

5K 214 31
                                    

Hai hai hai...
Ketemu lagi sama cerita baru dari penulis amatir ini
Ini cuma cerita selingan aja sembari jalan di ff sebelah, karena disana genrenya action maka disini genrenya romance, mungkin nanti bakal ada bawang bawangan jadi siapkan hati aja waktu baca cerita ini.. hehehe

Jalan ceritanya mungkin bukan sesuatu yang istimewa, mungkin juga ada penulis lain yang pernah bikin cerita dengan alur seperti ini (mungkin loh ya aku sendiri jg ngga ngerti) tapi aku pengen buat cerita seperti ini versiku sendiri
Cerita ini aku bisa jamin bukan plagiat ataupun remake, murni dari pemikiranku sendiri

Tidak ada pengenalan karakter, jd nanti karakter akan diperkenalkan seiring berjalannya cerita

Ah iya, rencananya book ini ngga akan berchapter banyak, rencananya, ingat ya rencananya tapi semua bisa berubah kalo penulisnya ngelantur. Jadi jangan pada minta 100 chapter yaa

Mau lihat dulu sambutan kalian, kalo bagus ya aku lanjut ke chapter selanjutnya kalo kalian adem² aja ya aku unpub aja

Maaf kalau banyak typo disepanjang cerita, mohon dimaklumi otak penulis dan jarinya suka ngga sinkron

Maaf kalau banyak typo disepanjang cerita, mohon dimaklumi otak penulis dan jarinya suka ngga sinkron

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING

.

.

.

Seperti mendapat mimpi terburuk dalam hidupnya, Jeno saat ini tengah berdiri dengan tegap di antara ratusan pasang mata yang tertuju pada seorang wanita yang tengah berjalan menghampirinya bersama seorang pria paruh baya yang tampak gagah dengan setelan suit hitamnya

Wanita itu terlihat sangat jelas memaksakan senyumnya diwajah cantiknya pada Jeno yang terpaksa setia menunggunya di altar pernikahan mereka

Andai Jeno bisa lari pasti dia akan lari dari sana sekarang juga tapi apa dayanya jika dia memaksakan keinginannya untuk lari maka bukan hanya dia saja yang merasakan kesengsaraan tapi juga keluarganya pasti akan hidup sengsara setelah hari ini

Hidup selama 23 tahun dalam kenyamanan, Jeno tidak ingin hidup nyamannya rusak hanya karena alasan dia lari meninggalkan acara yang memaksanya kini harus melakukan sesuatu yang belum dia inginkan di jalan takdirnya

Siapa juga yang mau menjalani pernikahan diusia semuda itu dimana dia masih bisa bersenang senang menikmati masa mudanya bersama teman temannya tapi Jeno malah terjebak disini karena kesepakatan yang ditentukan oleh orangtuanya dan pria paruh baya yang hampir berada di hadapannya bersama putrinya

Pria paruh baya itu tampak tersenyum dengan tulus saat menyerahkan tangan putrinya pada Jeno sedangkan disisinya wanita muda itu terlihat enggan melepas tangan pria yang berstatus sebagai orangtuanya

"Aku minta padamu tolong jaga dia dengan sepenuh hatimu" ujar pria paruh baya itu penuh pengharapan

"Ne" jawab singkat Jeno sembari menyambut tangan lembut milik sang calon istrinya

Sepasang pengantin itu kini beralih menghadapkan tubuhnya pada seorang pendeta yang di amanatkan memimpin jalannya pemberkatan pernikahan tersebut

Pendeta itu meminta Jeno untuk mengucapkan janji pernikahannya dengan sedikit ragu Jeno mengulang ucapan pendeta yang sedang mendiktenya untuk mengucapkan janji pernikahan yang suci

"..Aku nyatakan kalian sah sebagai suami istri..." bukankah kalimat tersebut harusnya menjadi kalimat yang sangat membahagiakan untuk pasangan pengantin?

Sayangnya itu tidak terjadi pada sepasang pengantin baru tersebut, kalimat itu bahkan terdengar seperti dentingan besi sebuah borgol yang berdenging ditelinga keduanya, mereka berdua tidak menginginkan ini tapi terpaksa harus menjalani ini semua

Selesai upacara pemberkatan, sepasang pengantin baru itu memberi hormat kepada orangtua masing masing sesuai dengan cara tradisi dari negara tempat mereka tinggal saat ini, Jeno membawa istri barunya kehadapan kedua orangtuanya kemudian membungkuk 90 derajat dihadapan mereka

Selesai prosesi penghormatan kepada orangtuanya mereka pergi ke ujung sebelah yang lain, menghampiri seorang pria paruh baya yang tengah duduk seorang diri, mata pria itu tampak menahan semua haru serta kegelisahan yang dirasakannya dan Jeno tau pasti apa penyebabnya

Pria itu tak memberi ijin keduanya untuk membungkuk tapi pria itu malah memberi Jeno sebuah pelukan yang erat sembari membisikkan kata kata pengharapan sebagai orangtua kepada menantu barunya yang akan hidup bersama dengan putri semata wayangnya

Bukan sebuah pengharapan yang mustahil tapi pengharapan yang sewajarnya oleh semua mertua pada menantunya agar menjaga putri berharganya apapun kondisinya, ya pria itu rela melakukan apa saja agar putrinya bisa bahagia

Beralih memeluk tubuh putrinya setelah ia puas menyampaikan semua pesannya pada Jeno, terlihat punggung wanita muda itu bergetar dalam pelukan orangtuanya

"Laki laki ini yang akan menjagamu setelah appa, appa akan pastikan dia tidak akan membuatmu terluka" lamat lamat Jeno mendengar bisikan penenang dari pria itu pada putrinya

Bukankah mereka terlihat seperti orang berkuasa yang egois, mereka tidak ingin disakiti tapi malah menyakiti orang lain bahkan sekarang Jeno sudah seperti seorang penjahat yang sedang menjalani hukuman karena kesalahannya padahal dia pikir sepanjang hidupnya sampai saat ini dia tidak pernah bersalah pada keluarga itu

Senyum Jeno getir, bisakah ia menjalani pernikahan yang tidak dia harapkan? Bisakah dia hidup dengan seseorang yang tidak dia cintai? Sanggupkah dia menjadi suami yang baik bagi wanita cantik itu? Dan yang lebih utama bisakah dia menjadi ayah bagi bayi orang lain dalam kandungan wanita itu? Bisakah?

** Why me? **
*****

.

Tu bi continyu

.

.

Sementara sedikit aja dulu buat pengenalan jalan cerita, kita lanjutin dichapter selanjutnya yang bakal lebih panjang dari chapter ini

Semoga kalian suka sih sama alur ceritanya, kalau kalian ngga suka yaa silahkan pergi saja tanpa perlu meninggalkan komentar yang menyakitkan

Jangan lupa beri vote dan tinggalin komentar di cerita ini, aku usahakan akan bales komentar kalian dengan catatan aku ngeliat notifikasinya, kalau aku ngga bales berarti tandanya aku ngga liat notifikasi komen kalian

Eh iya, karena ini cerita tentang pernikahan jadi bakal ada part yang membutuhkan kedewasaan, jadi pembaca yang dibawah umur aku mohon bisa memilih mana yang jalur hijau untuk kalian mana yang jalur merah, tapi kalo kalian masih maksa yaa itu terserah kalian

Terimakasih yang sudah baca cerita ini dan selalu suport semua cerita cerita aku, si yu nex kapter en ai lop yu






Adefa.na
*akusopomu
13082023


Lanjut ngga?

Why Me? (NoMinGS) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang